Setelah didiskualifikasi dari babak ketiga ganda putri turnamen tenis Perancis Terbuka, Aldila Sutjiadi/Miyu Kato akan melakukan banding. Itu dilakukan bukan untuk mengubah hasil, melainkan untuk menuntut keadilan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
PARIS, SENIN — Aldila Sutjiadi/Miyu Kato mendapat kekalahan melalui diskualifikasi pada babak ketiga ganda putri turnamen tenis Grand Slam Perancis Terbuka. Meskipun masih bisa fokus pada nomor ganda campuran, duet petenis Indonesia dan Jepang itu akan mengajukan banding untuk menuntut keadilan.
Kami akan mengajukan banding bukan untuk mengubah hasil pertandingan karena itu sudah berlalu dan tak akan bisa diubah. Kami melakukannya karena keputusan pada pertandingan itu salah, tidak seharusnya ada diskualifikasi.
”Kami akan mengajukan banding bukan untuk mengubah hasil pertandingan karena itu sudah berlalu dan tak akan bisa diubah. Kami melakukannya karena keputusan pada pertandingan itu salah, tidak seharusnya ada diskualifikasi. Apalagi, supervisor membuat keputusan sebelum melihat video tayangan ulang. Juga, semoga tidak ada kejadian lain seperti yang menimpa pada kami,” tutur Aldila, yang berada di Roland Garros, Paris, Perancis, Senin (5/6/2023).
Banding diajukan karena Aldila/Kato didiskualifikasi babak ketiga saat melawan Marie Bouzkova/Sara Sorribes Tormo (Ceko/Spanyol), pada Minggu. Mereka mendapatkan keputusan itu setelah Kato dinilai melakukan pelanggaran.
Saat jeda antara poin, Kato bermaksud memberikan bola pada ball kids yang berada di area lapangan lawan dengan cara memukul menggunakan raket. Dia melakukannya dengan slice tanpa melihat ke arah ball kids.
Salah satu ball kids, yang tengah menawarkan untuk memberikan bola pada Sorribes Tormo yang akan melakukan servis, berusaha menghindari bola dari Kato. Namun, bola itu akhirnya mengenai lehernya.
Setelah wasit dan penyelia turnamen berdiskusi di antara mereka, juga dengan Aldila/Kato dan anak tersebut selama sekitar 15 menit, keputusan diskualifikasi diumumkan. ”Meski Anda melakukannya tanpa sengaja, ketika bola mencederai seseorang, itu menjadi tanggung jawab Anda dan hukumannya adalah diskualifikasi,” kata penyelia turnamen pada Aldila/Kato.
Sanksi yang sama diterima Novak Djokovic pada Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2020. Saat berhadapan dengan Pablo Carreno Busta pada babak keempat, Djokovic didiskualifikasi karena memukul bola ke belakang lapangan tanpa melihat arah pukulan. Alih-alih menuju pemungut bola, bola itu mengenai leher seorang hakim garis.
Djokovic didiskualifikasi dan sebagai sanksi lain dari keputusan itu, dia kehilangan 180 poin ranking dan hadiah uang sebesar 250.000 dollar AS (Rp 3,7 miliar) yang berhak diterima dengan bermain pada babak keempat. Sementara dengan mencapai babak ketiga ganda putri Perancis Terbuka 2023, Aldila/Kato seharusnya berhak mendapat 240 poin dan hadiah 430.000 Euro (Rp 683 juta).
Konsekuensi dari diskualifikasi itulah yang akan diperjuangkan Aldila/Kato dengan mengajukan banding. ”Saya masih bisa mendapat poin dan hadiah, sedangkan Miyu kehilangan keduanya. Jadi, banding dari kami, di antaranya untuk mempertahankan poin dan hadiah Miyu, juga agar dia tidak mendapat penalti tambahan,” kata Aldila.
Setelah kejadian itu, Aldila dan Kato mencurahkan isi hati mereka melalui akun media sosial masing-masing. Aldila berterima kasih pada orang-orang yang mendukungnya dan menuliskan bahwa dia akan memperjuangkan hal yang benar.
Kato meminta maaf pada anak yang terkena bola, pada Aldila, tim pendukung, serta penggemar mereka. Pernyataan Kato ini memunculkan banyak simpati dan dukungan, di antaranya dari petenis Perancis, Alize Cornet, Sascha Bajin (pelatih), serta mantan petenis Paul McNamee dan Jamie Hampton.
Simpati dari penggemar tenis melalui media sosial muncul, terutama terkait sikap Bouzkova/Sorribes Tormo yang dinilai tidak sportif. Ketika wasit dan penyelia turnamen berdiskusi, mereka berkali-kali menyela dengan mengatakan bahwa ball kids yang terkena bola menangis. Padahal, wasit telah meminta mereka untuk diam. Sikap mereka itu pun dinilai sebagai tindakan provokatif.
Setelah tersingkir dari ganda putri, Aldila dan Kato pun berganti fokus pada ganda campuran. Aldila, bersama pemain asal Belanda, Matwe Middelkoop, akan menjalani perempat final melawan Hao Ching Chan/Fabrice Martin (Taiwan/Perancis) pada Selasa. Adapun Kato bersama Tim Puetz (Jerman) berhadapan dengan pasangan asal Brasil, Luisa Stefani/Rafael Matos, pada babak yang sama, Senin tengah malam waktu Indonesia.
Pada persaingan tunggal putri, petenis Tunisia, Ons Jaebur, lolos ke perempat final untuk pertama kalinya. Setelah menang atas Bernarda Pera dengan skor 6-3, 6-1, pada babak keempat, Jabeur akan berhadapan dengan Beatriz Hadad Maia yang menyingkirkan Sorribes Tormo 6-7 (3), 6-3, 7-5.
Sementara big match akan terjadi pada salah satu perempat final tunggal putra, Selasa, yaitu pada pertemuan Carlos Alcaraz dengan Stefanos Tsitsipas. Tsitsipas adalah finalis Perancis Terbuka 2021, tetapi selalu kalah dalam empat pertemuan dengan Alcaraz.
”Saya harus bermain sebaik mungkin. Carlos adalah petenis yang selalu bermain dalam intensitas tinggi. Dia sangat energik dan tidak akan memberi kesempatan pada lawan untuk bermain nyaman,” kata Tsitsipas dalam laman resmi ATP. (AFP)