PSSI mencanangkan program regenerasi tim nasional yang berkesinambungan demi menjaga momentum performa positif. Pembentukan tim U-16 Indonesia melibatkan lima legenda sepak bola dunia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyiapkan rencana besar untuk menjaga perkembangan generasi emas skuad usia muda tim nasional Indonesia. Setelah tim U-22, yang meraih emas SEA Games 2022, bakal diprioritaskan untuk menjadi fondasi timnas senior; skuad U-16 telah disiapkan untuk mempertahankan tradisi menjadi juara di Asia Tenggara.
Setelah gagal menembus putaran final Piala Asia U-17 2023, aktivitas tim U-16 Indonesia, yang berpredikat juara Piala AFF U-16 2022 lalu, seakan mengalami mati suri. Pasalnya, tim asuhan Bima Sakti itu tidak memiliki agenda turnamen di tahun ini.
Terakhir, Arkhan Kaka dan kawan-kawan berkumpul pada awal Oktober lalu setelah menjalani laga kualifikasi Piala Asia U-17 di Bogor, Jawa Barat. Meski tanpa turnamen selama 2023, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta tim pelatih U-16 yang dipimpin Bima Sakti untuk memulai kembali aktivitas tim.
Hal itu dimulai dengan melakukan seleksi ulang tim yang melibatkan 56 pemain dari seluruh Indonesia. Erick tidak ingin potensi generasi emas tim U-16 sia-sia. Sebab, kata dia, tim "Garuda Muda" memiliki peluang besar guna melanjutkan tradisi juara di level Asia Tenggara untuk turnamen selanjutnya.
"Dalam persiapan keberlanjutan timnas tidak bisa kami puas dengan tim U-20 dan U-22 saja. Demi mimpi kita bisa menembus Piala Dunia 2038, kita harus menyiapkan tim-tim yang lebih muda lagi karena pembinaan timnas adalah pekerjaan maraton," ujar Erick di sela agenda pidato motivasi yang diberikan lima legenda sepak bola dunia, Selasa (30/5/2023), di Jakarta.
Erick menuturkan, PSSI ingin memulai pemusatan latihan demi menjaga semangat juang tim U-16 agar tetap mempertahankan mentalitas juara mereka yang telah terbukti di Piala AFF U-16 2022.
Keseriusan PSSI ditunjukkan dengan kehadiran lima pemain bintang dunia untuk menjaga api semangat para pemain Garuda Muda. Kelima pemain itu ialah Eric Abidal, Marco Materazzi, Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron, dan Giorgos Karagounis.
"Setelah aktivitas tim sempat terhenti, saya mencoba memberikan terobosan untuk menjaga semangat dan meningkatkan mental bertanding pemain. Mereka bisa dengar langsung kisah luar biasa para legenda dari nobody hingga menjadi somebody di dunia sepak bola," ucap Erick, pemilik sekaligus Presiden Inter Milan periode 2013-2018.
Meskipun sempat mengalami kanker, saya tidak pernah menyerah dan kehilangan harapan untuk kembali bermain.
Motivasi legenda
Para eks pemain dunia itu memberikan motivasi kepada pemain dengan mengisahkan kesulitan yang mereka awali untuk meraih prestasi dalam karier mereka. Abidal, misalnya, menyampaikan pengalaman dirinya bangkit dari kanker hati untuk tetap bermain bersama Barcelona.
"Meskipun sempat mengalami kanker, saya tidak pernah menyerah dan kehilangan harapan untuk kembali bermain. Hingga akhirnya, saya bisa membantu Barcelona meraih juara Liga Champions 2011," kata Abidal.
Karagounis menuturkan, tidak ada yang mustahil di sepak bola selama pemain dan tim mau berusaha keras untuk mengejar mimpi mereka. Ia mencontohkan, prestasi terbaik timnas Yunani meraih Piala Erop 2004 tidak pernah diprediksi sebelumnya.
"Yunani tidak pernah diperhitungkan saat Piala Eropa 2004. Kami tidak memikirkan itu dan fokus untuk mewujudkan mimpi kami. Hasilnya, kami bisa memberikan prestasi terindah bagi masyarakat Yunani," ujar Karagounis, yang mencatatkan 139 cap bersama tim Yunani.
Selain memberikan motivasi, kelima legenda itu juga akan memberikan pelatihan dan mengikuti proses penilaian pemilihan pemain U-16. Seleksi itu akan dilakukan, Kamis (1/6) ini, di Stadion Madya Senayan, Jakarta.
Dalam proses seleksi itu, tim U-16 akan dipecah menjadi empat tim yang masing-masing diasuh empat dari lima legenda. Mereka adalah Abidal, Carlos, Materazzi, serta Veron.
Sebanyak 56 pemain bakal dinilai oleh lima mantan pemain dunia itu untuk dikerucutkan menjadi sekitar 25 pemain. Setelah itu, para pemain U-16 terpilih akan melanjutkan pemusatan latihan di Akademi Aspire di kota Doha, Qatar.
Menurut informasi yang dihimpun Kompas dari Kedutaan Besar Indonesia di Qatar, pemusatan latihan di negara tuan rumah Piala Dunia 2022 direncanakan berlangsung sekitar dua pekan pada September mendatang. Tim U-16 Indonesia bakal menjadi tim bentukan PSSI perdana yang menjalani latihan di salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia itu.
Sebelum tim Garuda Muda bertolak ke Qatar. Pelatih tim U-22 Indonesia Indra Sjagri pun telah berkunjung ke kompleks latihan Akademi Aspire, Selasa kemarin.
"Saya berharap keterlibatan para legenda bisa membantu kami memilih pemain-pemain terbaik yang bisa membawa timnas berprestasi di masa depan," kata Bima.
Arjuna Tri Wahyudi, penyerang tim U-16 yang meraih Piala AFF U-16 2022 lalu, berharap bisa memetik banyak pelajaran dari para legenda untuk meningkatkan karier sepak bolanya. "Kami mendapatkan kesempatan luar biasa untuk dilatih dan menerima semangat dari para legenda dunia," ucapnya.
Sementara itu, terkait kans Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah pengganti Piala Dunia U-17 2023, Erick menegaskan belum memikirkan hal itu. Piala Dunia U-17 2023 akan diselenggarakan November hingga Desember mendatang. Turnamen itu masih belum mendapatkan tuan rumah baru setelah Peru mengumumkan pengunduran diri, April lalu.
"Saya belum membahas perihal tuan rumah Piala Dunia U-17 itu dengan FIFA. PSSI telah memiliki banyak agenda timnas di tahun ini, sehingga kami berusaha fokus untuk menyiapkan agenda yang sudah tersedia," ujar Erick.