Laga Melawan Argentina Pertaruhkan Kredibilitas PSSI
Pertemuan timnas Indonesia melawan Argentina akan menjadi lebih dari sekadar pertandingan sepak bola. Ada misi diplomasi internasional yang coba disampaikan Ketum PSSI Erick Thohir melalui momentum langka itu.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Laga persahabatan Indonesia versus Argentina bisa menjadi salah satu ujian awal bagi kepengurusan baru Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI yang berniat menjadi lebih profesional. Gaung laga itu yang sangat besar membuat Indonesia sebagai tuan rumah akan disorot dari dalam dan luar negeri. Tahap awal dari upaya membangun citra baik itu dimulai dari urusan penjualan tiket.
Jelang laga pada 19 Juni itu, PSSI mengumumkan jumlah tiket yang dijual beserta harganya. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan, tiket dibagi menjadi empat kategori. Tiket paling murah dihargai Rp 600.000, kategori kedua Rp 1,2 juta, ketiga Rp 2,5 juta, serta keempat VIP (barat dan timur) seharga Rp 4,25 juta.
Pembelian tiket bisa dilakukan secara daring di laman PSSI dan sejumlah lokapasar. Tiket mulai dijual untuk umum pada 6-7 Juni. Adapun pada 5 Juni tiket dijual lebih awal kepada nasabah bank yang bekerja sama dengan PSSI.
Total jumlah tiket yang dijual sekitar 60.000, lebih sedikit daripada kapasitas di Stadion Gelora Bung Karno yang mencapai 77.000 tempat duduk. ”Kami mencoba melayani masyarakat sepak bola dengan harga yang terjangkau. Kick off mulai pukul 19.30,” kata Erick di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Mendatangkan tim nasional Argentina yang berstatus juara dunia menjadi capaian besar bagi PSSI. Nama besar Argentina menjadi magnet kuat bagi publik dunia. Sudah banyak media asing yang telah mengabarkan kesediaan tim yang diperkuat Lionel Messi itu untuk bermain di Indonesia.
Maka, Erick menilai laga itu adalah salah satu ujian besar di awal masa kepemimpinannya. Kelancaran laga itu bisa mengundang apresiasi dan kepercayaan dari publik sepak bola internasional terhadap Indonesia, khususnya PSSI. Sebaliknya, kegagalan akan berakibat buruk pada citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Kita nanti ada sistem yang dibangun, salah satunya agar lebih ketat lagi (untuk urusan tiket). Ini yang kita jaga dan harapkan bersama agar dengan sistem yang sedang dibangun ini (situasi kondusif) bisa terjaga dengan baik. (Erick Thohir)
Erick berencana mengundang perwakilan petinggi federasi sepak bola negara-negara di Asia Tenggara hingga Asia untuk datang menyaksikan laga itu di Jakarta. Dari sana, Erick berniat menunjukkan kesanggupan Indonesia dalam menggelar laga internasional.
”Kita ingin menunjukkan ke negara-negara yang belum pernah ke Indonesia bahwa kita negara kuat dalam membangun sepak bola, baik secara kultur maupun infrastruktur. Tinggal kebiasaan yang harus kita bangun. Kebiasaan untuk jadi tradisi supaya kita diperhitungkan di dunia,” ujar Erick.
Maka, PSSI mempersiapkan urusan penjualan tiket laga itu secara optimal. PSSI membuat kebijakan agar satu pemilik kartu identitas hanya bisa membeli maksimal dua tiket untuk menekan praktik percaloan. Selain itu, laman pembelian tiket juga diupayakan agar tetap sanggup menampung besarnya antusiasme pencinta sepak bola yang berburu tiket pertandingan.
Kendala yang kerap terjadi dalam laga di Stadion GBK adalah adanya penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk. Hal itu terjadi pada Piala AFF 2022. Saat itu, banyak penonton bertiket yang mendapati tempat duduknya telah diisi orang lain. Alhasil, mereka terpaksa menyaksikan laga sambil berdiri. Hal tersebut kini coba diantisipasi PSSI.
”Kita nanti ada sistem yang dibangun, salah satunya agar lebih ketat lagi (untuk urusan tiket). Ini yang kita jaga dan harapkan bersama agar dengan sistem yang sedang dibangun ini (situasi kondusif) bisa terjaga dengan baik,” ucap Erick.
Sebelumnya, anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, berkata, PSSI berusaha menyiapkan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno agar bisa maksimal dalam menggelar laga nanti. Adapun terkait Messi, ia belum bisa memastikan apakah sang megabintang akan turut hadir di Jakarta.