Keberhasilan tim sepak bola di SEA Games Kamboja 2023 memberi kontribusi positif bagi kebahagiaan dan kepercayaan diri masyarakat. Ini harus dijadikan momentum untuk menentukan strategi pengembangan sepak bola nasional.
Oleh
DIMYATI
·4 menit baca
HERYUNANTO
Ilustrasi
Perlehatan SEA Games yang ke-32 di Kamboja baru saja berakhir. Ada beberapa catatan menarik selama SEA Games tersebut, antara lain kasus terbaliknya bendera Merah Putih dalam pre-ceremony pembukaan yang menyita perhatian luas di masyarakat. Hal yang sama sesungguhnya juga pernah terjadi di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
Namun, yang membedakan terbaliknya bendera Merah Putih di SEA Games 2017 itu inline seolah menjadi tanda bagi prestasi terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di SEA Games. Di SEA Games Kuala Lumpur itu, Indonesia terpuruk hanya berada di posisi kelima dengan perolehan medali yang sangat minim, yaitu 38 emas, 62 perak, dan 84 perunggu.
Pada SEA Games Kamboja 2023, prestasi Indonesia belum menjadi yang terbaik, secara keseluruhan perolehan medali emas berada di bawah Vietnam dan Thailand. Akan tetapi, prestasi atlet Indonesia di Kamboja cukup membanggakan seperti prestasi beberapa cabang olahraga, misalnya bola basket putri yang membuat sejarah bisa dapat medali emas untuk pertama kalinya, hoki putra yang mampu mengalahkan Malaysia dan pertama kali bisa mendapatkan emas.
Bola voli putra Indonesia juga sangat dominan dengan mendapatkan emas tiga kali berturutan. Banyak cabang olahraga lain yang mampu melewati target medali emas yang ditetapkan, seperti finswimming, atletik, tenis, badminton, dan lain-lain. Puncaknya melewati penampilan dramatis dan fenomenal tim sepak bola mampu menjadi juara setelah 32 tahun.
Nilai keberhasilan sepak bola
Olahraga sepak bola memiliki popularitas global dan kemampuan untuk menciptakan ikatan yang erat antara penonton dan pemain. Hal ini dapat dihipotesiskan karena olahraga sepak bola mampu melibatkan lebih banyak orang dalam pengalaman bersama daripada olahraga lain, bahkan aktivitas budaya lainnya saat ini (Burstyn, 1999). Hubungan ini diperkuat selama kompetisi olahraga internasional, seperti dalam SEA Games atau Piala Dunia sepak bola, yakni atlet dan tim nasional berpartisipasi atas nama seluruh bangsa dan olahraga dapat bertindak sebagai pemersatu budaya yang hebat.
Allison dan Monnington (2002) menegaskan, keberhasilan atlet dan tim dalam kompetisi olahraga internasional seperti SEA Games berdampak kepada negara dengan menghasilkan perasaan kebanggaan, identitas, dan prestise nasional, serta faktor perasaan baik secara umum dalam populasi. Faktor perasaan baik ini dapat diartikulasikan dalam komunikasi dengan para kolega tentang acara tersebut, tetapi juga mengacu pada peningkatan kesejahteraan (Downward, Rascuite, dan Pawlowski, 2010).
Keberhasilan di SEA Games khususnya cabang olahraga sepak bola selalu dikaitkan dengan faktor perasaan senang dan bahagia di antara masyarakat.
Faktor perasaan bahagia akan mengarah pada peningkatan kohesi sosial dan peningkatan kebanggaan masyarakat. Johnson (2008) menyatakan, kesuksesan olahraga memiliki potensi untuk menyatukan orang dan menyatukan kota dan negara. Efek sosial yang positif ini dapat dianggap sebagai milik publik (Dietl, Franck, & Roy, 2009) dan menunjukkan bahwa keberhasilan olahraga tim dan atlet nasional memiliki nilai tertentu bagi masyarakat.
Maka, sangat dimaklumi keberhasilan di SEA Games khususnya cabang olahraga sepak bola selalu dikaitkan dengan faktor perasaan senang dan bahagia di antara masyarakat. Efek sosial yang positif ini dapat dianggap sebagai fasilitas publik yang memiliki nilai tertentu bagi masyarakat Indonesia.
Penantian 32 tahun tentu sangat lama. Dalam masa penantian yang panjang itu PSSI beberapa kali pernah beberapa kali masuk final, tetapi kalah dan gagal. Mengutip artikel di harian Kompas, Mikael Arteta berkata, ”Rasa sakit adalah bagian dari sepak bola. Misalnya ketika kalah, ketika tidak tampil di level seharusnya, itu pasti menyakitkan." Dikutip dari BBC, Arteta melanjutkan, ”Rasa sakit itu harus dilalui dengan cara yang benar. Anda harus menggunakan rasa sakit itu untuk menjadi lebih baik dan menemukan jawaban dan solusi yang dapat membantu Anda menang lebih banyak.”
Keberhasilan tim sepak bola Indonesia dalam konteks SEA Games di Kamboja 2023 ini, yang tentu telah melewati berbagai penderitaan dan tempaan situasi, harus menjadi fokus perhatian dan kajian bagi semua pemangku kepentingan, terutama pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Eric Thohir, untuk membenahi pembinaan sepak bola ke depan.
FAKHRI FADLURROHMAN
Warga mengikuti pawai Kirab Juara kontingen atlet SEA Games 2023 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Kontingen Indonesia mengikuti Kirab Juara setelah selesai mengikuti perhelatan SEA Games 2023. Para atlet berhasil membawa 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu.
Tim sepak bola di SEA Games tampil sangat baik hampir pada semua elemen yang mendukung performance, seperti fisik, teknik, terutama mental para pemain. Hal itu tecermin hampir di semua pertandingan yang telah dijalani terutama ketika berhadapan dengan Vietnam di semi final dan final dengan Thailand.
Kesuksesan tersebut seharusnya memiliki efek positif pada atmosfir pembinaan persepakbolaan nasional. Siapa pun mereka yang mencurahkan waktunya di dalam pembinaan dan persiapan sepak bola SEA Games 2023 telah berhasil memperhatikan dan minciptakan faktor perasaan senang di seluruh bangsa dan negara.
Bisa diasumsikan performa bagus timnas Indonesia di SEA Games telah menjadi nilai tersendiri bagi penduduk Indonesia. Sebab, keberhasilan tim sepak bola SEA Games dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat dalam hal kebahagiaan dan kepercayaan diri.
Kesuksesan tersebut seharusnya memiliki efek positif pada atmosfir pembinaan persepakbolaan nasional.
Pengurus PSSI harus menjadikan keberhasilan itu sebagai momentum untuk mulai mempertimbangkan aspek-aspek dalam mengembangkan strategi pembinaan sepak bola nasional yang tepat. Potensi integrasi pencapaian prestasi membanggakan di SEA Games harus dijakikan refleksi dan evaluasi untuk diambil manfaat dan dibahas dan dikaji di masa depan jangan terus terlena dengan keberhasilan.
Dalam pandangan sebagian masyarakat, evaluasi dilakukan hanya apabila ada sesuatu kekurangan atau ketidakberhasilan atas target yang telah ditetapkan. Pandangan ini perlu diluruskan karena, evaluasi merupakan salah satu komponen kunci dalam proses atau siklus kebijakan (Hogwood & Gunn 1984, Hill, 2005). Evaluasi memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan baik yang menyangkut keberhasilan maupun kegagalan (O'Brien 2013).
Dalam konteks evaluasi ini, tim ofisial, pelatih tim sepak bola SEA Games dengan memberikan laporan kepada pembuat kebijakan dalam hal ini PSSI tentang keberhasilan pengelolaan tim sepak, bola akan memberi manfaat positif sebagai bahan informasi berharga untuk mengambil keputusan-keputusan penting demi pembinaan tim sepak bola nasional, khususnya tim sepak bola yang akan dipersiapkan pada pergelaran-pergelaran internasional.
Dengan demikian, dorongan untuk mengevaluasi kebijakan yang berbasis bukti keberhasilan tim sepak bola SEA Games merupakan sesuatu yang sangat bermakna bagi pengambil kebijakan. Pembuatan kebijakan berbasis bukti, dalam kontek evaluasi kebijakan olahraga harus dibuat eksplisit dalam dokumen kebijakan olahraga nasional Game Plan (DCMS, 2002).
Oleh karena itu, penguatan evaluasi kebijakan olahraga yang memungkinkan pembuat kebijakan untuk membangun dan menargetkan intervensi yang lebih efektif di masa depan termasuk untuk cabang olahraga sepak bola yang menjadi olahraga rakyat dan bangsa adalah keniscayaan.