Tahun ini, 10 orang mewakili organisasi nirlaba dari 10 negara menerima penghargaan Intercultural Innovation Hub atau IIH 2023. Salah satu dari penerima IIH adalah Jonathan Hamilton, pendiri dan CEO Inspire Indonesia.
Oleh
NELI TRIANA
·5 menit baca
KOMPAS/NELI TRIANA
Acara bincang-bincang dalam seremoni Intercultural Innovation Hub 2023 di Berlin, Jerman, Rabu (24/5/2023), bersama Miguel Angel Moratinos (UNAOC) dan
Keberagaman, saling menghormati, serta inklusivitas menjadi kekuatan yang menyelamatkan manusia. Kekuatan itu pula yang diperlukan untuk menyelamatkan bumi dari ancaman dampak kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, yang tak lain buah dari perilaku manusia sendiri. Merayakan dan menjadi pengingat sekaligus mengamplifikasi kekuatan tersebut, Intercultural Innovation Hub digulirkan sejak 2011.
Tahun ini, 10 orang mewakili organisasi nirlaba dari 10 negara menjadi penerima penghargaan Intercultural Innovation Hub atau IIH 2023. Salah satu dari penerima IIH adalah Jonathan Hamilton, pendiri dan CEO Inspire Indonesia. Jonathan bersama timnya menginisiasi dan mengembangkan program melawan kekerasan seksual pada perempuan, khususnya anak hingga perempuan muda, lewat sepak bola.
”Keberagaman adalah hal positif yang harus selalu diingatkan. Perlu kolaborasi, terus menumbuhkan saling kesepahaman dan menghormati, untuk mempromosikan komunitas global yang inklusif. Memperkuat hal tersebut, gerakan akar rumput yang berkomitmen memperkuat dialog interkultural dan saling memahami harus terus didorong. Intercultural Innovation Hub merupakan ajang yang mewadahinya,” kata Miguel Angel Moratinos, High Representative of the United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC), Rabu (24/5/2023) malam, di Berlin, Jerman.
Rabu malam itu, Moratinos menjadi salah satu pembicara kunci dalam seremoni IIH 2023 di Von Greifswald, bangunan bekas stasiun kuno yang disulap menjadi ruang konvensi di Berlin. Menurut dia, sekitar 12 tahun lalu, UNAOC bersama BMW Group berkolaborasi menggelar ajang penghargaan bagi para pejuang akar rumput yang intens mempromosikan kehidupan sosial inklusif di berbagai negara di dunia.
KOMPAS/NELI TRIANA
Ilka Horstmeier, Member of the Board of Management of BMW AG, Human Resources, Labour Relations Director
”Lebih dari satu dasawarsa, IIH kini telah menjadi wadah 81 organisasi akar rumput dari seluruh dunia dengan inisiatif masing-masing,” kata Ilka Horstmeier, Member of the Board of Management of BMW AG, Human Resources, Labour Relations Director, yang mendampingi Moratinos membuka seremoni IIH 2023.
Menurut Horstmeier, 81 organisasi itu merupakan para penerima penghargaan IIH sejak 2011 sampai tahun ini. Moratinos menambahkan, mereka kini juga didorong agar bekerja sama untuk mengoptimalkan dampak kinerja mereka makin luas dan langsung dirasakan oleh masyarakat. Ke-81 organisasi itu telah memperluas operasi mereka di lebih dari 118 negara dan keberadaannya berdampak pada lebih dari 6 juta orang.
Para penerima penghargaan tahun ini selain dari Indonesia, juga ada dari Kolombia, Guatemala, Brasil, Afrika Selatan, Meksiko, Jerman, Israel, Yordania, dan Australia. Jika di Indonesia ada inisiatif unik sepak bola melawan kekerasan seksual terhadap perempuan, Aleem Ali bersama timnya merintis dan mengembangkan Welcoming Australia yang melawan isu rasial, ketegangan antarumat beragama, sampai imigran. Tujuh tahun terakhir, Welcoming Australia menjalin kerja sama dengan 70 pemerintah daerah di Australia.
Para penerima penghargaan IIH 2023 berfoto bersama Kepala Juri IIH 2023 dan perwakilan dari UNAOC serta BMW Group.
Hela Lahar dari Israel mengembangkan ide yang amat menantang, yaitu dengan teknologi membuat warga Palestina dan Israel untuk berinovasi bersama untuk masa depan kedua pihak yang lebih baik. Program Lahar adalah dengan 12 hari seminar intensif yang diikuti pelajar Israel dan Palestina. Dalam seminar, kedua pihak pelajar diajak membangun kolaborasi dengan mengombinasikan pembelajaran teknis dan pelatihan kewirausahaan diiringi dialog interkultural juga antaragama.
Penerima penghargaan lainnya tak kalah unik dan bagus, di antaranya perempuan untuk keadilan iklim di Kolombia, yang membekali para perempuan imigran di Jerman dengan berbagai keterampilan agar mampu bersaing di dunia kerja, serta inisiatif-inisiatif lainnya.
Isu kekerasan seksual
Kembali ke Jonathan Hamilton yang mewakili Indonesia, ia menyatakan, data PBB menunjukkan ada 26 persen perempuan di Asia (termasuk Indonesia) yang mengalami kekerasan seksual. ”Kita perlu melakukan sesuatu untuk menghentikan ini,” katanya.
Jonathan Hamilton (tengah), Miguel Martinos, dan Ilka Horstmeier
Lebih dari satu dasawarsa, IIH kini telah menjadi wadah 81 organisasi akar rumput dari seluruh dunia dengan inisiatif masing-masing. (Ilka Horstmeier)
Laki-laki lulusan Loughborough University, Loughborough, Leicestershire, Inggris, ini pindah ke Indonesia, tepatnya di Kota Bandung sejak 2007 untuk menekuni mimpinya membantu kaum muda melalui sepak bola. Kemudian, ia mendapati kekerasan seksual mengakrabi kehidupan anak-anak dan para remaja. Anak perempuan dan perempuan di sekitar lingkungan tempat ia dan keluarganya tinggal serta beraktivitas sehari-hari ada yang menjadi korban kekerasan seksual.
Dari temuan itu, Jonathan yang mengantongi UEFA A Badge sebagai pelatih bola dan timnya di Inspire Indonesia menginisiasi Pledge United sejak 2017. Pledge United adalah program delapan minggu untuk para remaja laki-laki yang mengintegrasikan sepak bola dan permainan dengan pembelajaran tentang hak-hak perempuan. Tujuannya adalah menanamkan bahwa kekerasan berbasis jender tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Para remaja dan pemuda laki-laki ini diharapkan lewat berlatih bola juga memahami sekaligus penyambung pesan pada masyarakat tentang kesetaraan dan perdamaian.
Kepala tim juri IIH 2023, Barry van Driel, menyatakan, 10 penerima penghargaan tahun ini dipilih dari 900 organisasi yang mendaftar. Tim juri menyeleksi secara bertahap sejak aplikasi dibuka pada sekitar November 2022 lalu. Banyaknya organisasi yang mendaftar di ajang ini menunjukkan semangat banyak pihak di tengah masyarakat yang menjunjung keberagaman dan inklusivitas. Semangat ini yang perlu terus digaungkan dan ditularkan ke masyarakat luas.
Moratinos kemudian menggarisbawahi lagi bahwa inisiatif akar rumput menjadi sarana jitu dalam menyelamatkan kemanusiaan. Menyelamatkan kemanusiaan sama pentingnya dan harus dijalankan seiring sejalan dengan penyelamatan bumi.
”Kalau sekarang kita giat menyelamatkan bumi, katakanlah sungai-sungai kita kembali baik dan lingkungan hijau lagi, tetapi di jalanan di kota yang sama ada warga membenci sesama warga karena perbedaan agama, perbedaan warna kulit, dan lainnya, itu juga bukan hal baik,” katanya.
Diskriminasi, kebencian pada ras atau etnis tertentu, sekarang menghinggapi banyak negara, bahkan di negara maju seperti Jerman. Semakin banyak inisiatif baik untuk mengikis persoalan tersebut yang kemudian ditularkan lewat ajang seperti IIH ini menjadi contoh dan praktik baik bagi negara lain.
Bagi Horstmeier, peran perusahaan swasta, seperti BMW, dalam kegiatan kemanusiaan yang sepertinya tidak terlalu terkait dengan bisnis yang mereka jalankan, dilatari hal sederhana. ”Sebab, kami memang harus melakukannya. Ini bagian dari tanggung jawab kami sebagai bagian dari masyarakat,” katanya.