Ketenangan Brandone Francis Bawa Prawira Tundukkan Tuan Rumah
Pemain asing Prawira Bandung Brandone Francis jadi pembeda saat timnya menghadapi tuan rumah Bima Perkasa pada seri keenam IBL 2023. Berkat mental juaranya, Francis mengendong timnya keluar dari tekanan dan menang 71-68.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS – Small forward Prawira Harum Bandung Brandone Francis menunjukkan mental juara kelas satu saat timnya menang 71-68 atas tuan rumah Bima Perkasa Jogja dalam seri keenam Liga Bola Basket Indonesia atau IBL 2023 di GOR Amongraga, Yogyakarta, Jumat (26/5/2023). Meski mendapatkan teror bertubi-tubi dari suporter, pemain asal Republik Dominika itu tetap tenang dan jadi penentu kemenangan lewat tembakan tiga poinnya empat detik sebelum laga berakhir.
”Saya bangga dengan Brandone (Francis), dia sangat luar biasa hari ini. Dia sangat menikmati permainan dan berjuang untuk tim,” ujar pelatih Prawira asal Amerika Serikat, David Reynard Singleton mengomentari aksi memukau Francis ketika konferensi pers.
Sama seperti pertemuan pertama musim ini dalam seri pertama di Denpasar, Bali, 17 Januari 2023, laga antara Prawira dan Bima Perkasa berlangsung ketat sejak kuarter pertama. Namun, Prawira punya semangat lebih untuk membalas kekalah 70-72 dari pertemuan sebelumnya. Tak heran, pada kuarter pertama, Prawira mampu memimpin lebih dahulu 21-15.
Akan tetapi, Bima Perkasa tidak mau kalah begitu saja. Apalagi mereka bermain di rumah sendiri dan didukung oleh suporter yang nyaris memenuhi GOR Amongraga. Bima Perkasa pun bangkit untuk berbalik unggul 35-32 pada kuarter kedua dan 53-52 pada kuarter ketiga.
Sikap tak mau kalah yang ditunjukkan kedua tim membuat drama yang melibatkan Francis pada kuarter keempat atau terakhir. Epos Francis diawali saat dirinya terlihat seperti sengaja menginjak paha small guard Bima Perkasa Ikram Fadhil dalam kedudukan Prawira tertinggal 55-60 tepat 5 menit 6 detik sebelum laga berakhir.
Usai insiden itu, Francis yang mendapatkan unsportsmanlike foul atau pelanggaran tidak sportif langsung menjadi bahan bulan-bulanan suporter tuan rumah yang emosi. Pemain berusia 28 tahun itu tampak coba tetap tenang. Setidaknya, dia bisa menyumbang dua poin dari lay up untuk memperkecil ketertinggalan Prawira menjadi 57-61.
Namun, teror dari suporter ternyata cukup merasuk ke dirinya. Terbukti, di tengah siulan dan teriakan penonton yang intimidatif, Francis sempat tak mampu menjaga fokus sehingga dua kali berturut gagal melakukan lemparan bebas yang bisa membawa timnya unggul 65-63.
Francis bangkit
Dalam situasi yang menegangkan itu, Francis coba bangkit. Pemain yang masuk NBA draft 2019 itu membuktikan kualitasnya tatkala pergerakan cepatnya menusuk pertahanan rapat lawan sukses dituntaskan dengan lay up yang memberi dua poin. Prawira pun berbalik unggul 65-63 ketika waktu bersisa 2 menit 38 detik.
Saya bangga dengan Brandone (Francis), dia sangat luar biasa hari ini.
Bahkan, 30 detik sebelum laga berakhir, Francis menjelma sebagai momok yang mengobok-obok pertahanan Bima Perkasa dan perasaan para penggemar mereka. Setelah dua lemparan bebasnya masuk dan mengantarkan Prawira unggul 68-66, Francis melesatkan tembakan tiga poin yang sempurna sehingga timnya menjauh 71-68.
Walau Bima Perkasa dan pendukungnya melancarkan segala cara untuk kembali menyamakan kedudukan, Prawira sudah berada di atas angin. Mereka pun bisa mempertahankan keunggulan tersebut.
Francis menyempurnakan penampilan hebatnya dengan sikap yang memukau kepada para pemain Bima Perkasa maupun suporter. Meski berulang kali terjadi gesekan dengan pemain Bima Perkasa dan terus diprovokasi oleh suporter, tak sedikit saja mantan pemain klub Spanyol, Gipuzkoa Basket itu membalas dengan gesturenya.
Secara statistik, Francis mencetak double-double dalam laga tersebut, yakni 24 poin dan 12 rebound, serta dilengkapi dengan 3 assist. Berkat kontribusi besar pemuncak daftar sementara pencetak poin tertinggi IBL 2023 dengan rata-rata 25,89 poin per laga itu, Prawira memperpanjang rekor kemenangan menjadi 10 kemenangan beruntun. Mereka terakhir kali kalah saat takluk 83-88 dari Satria Muda Pertamina Jakarta pada 15 Februari lalu.
Kemenangan atas Bima Perkasa turut membawa Prawira menyalip Satria Muda di urutan pertama. Prawira mengoleksi 38 poin dari 20 laga, unggul satu poin atas Satria Muda yang turun ke urutan kedua. ”Saya sangat menikmati bermain di sini. Saya menikmati kotanya, yang tidak sesibuk Jakarta. Saya suka orang-orangnya. Maka itu, saya sangat menghargai penonton malam ini,” ucap Singleton yang dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik IBL ketika menukangi Bima Perkasa pada musim 2021.
Mengganggu konsentrasi
Power forward sekaligus kapten Prawira M Reza Fahdani Guntara mengatakan, teriakan dari suporter memang cukup mengganggu konsentrasi pemain, khususnya untuk mendengarkan instruksi dari pelatih. Namun, karena terbawa suasana persaingan, mereka lebih banyak mengalihkan fokus kepada lawan.
”Bima Perkasa bermain sangat bagus, bahkan jauh lebih baik dibanding musim lalu. Materi pemain mereka juga bagus-bagus. Tadi, selain faktor Brandone, kunci kemenangan kami karena sudah mengenal karakter sejumlah pemain Bima Perkasa, seperti Andre Adrianno (small guard) yang pernah main untuk Prawira (musim lalu). Dari situ, kami coba jalankan instruksi pelatih untuk mengunci pemain-pemain penting mereka,” katanya.
Terlepas dari perjuangan luar biasa tersebut, Reza menilai, Prawira seharusnya bisa bermain lebih baik. Ada potensi besar yang belum sepenuhnya muncul dan itu mesti dievaluasi untuk laga-laga berikutnya, terutama untuk menghadapi babak playoff. ”Ini jadi pekerjaan rumah pelatih yah, bagaimana caranya mengoptimalkan potensi tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, kekalahan menyebabkan Bima Perkasa gagal meneruskan tren positif saat menang 101-76 atas Elang Pacific Caesar Surabaya dalam laga sebelumnya. Kendati demikian, posisi mereka tidak berubah tetap di urutan keempat. Mereka mengoleksi 35 poin dari 21 laga.
Pelatih Bima Perkasa Efri Meldi menuturkan, walau kalah, dia puas dengan performa timnya. Menurut dia, Bima Perkasa sudah selevel dengan tim-tim elite, seperti Prawira. Itu menambah kepercayaan dirinya untuk menjaga peluang lolos ke babak playoff.
”Saya bangga dengan anak-anak. Kami berkomitmen untuk finis strong. Berapa pun peringkatnya, kami ingin lolos ke playoff. Sekarang, kami harus mulai bicara soal playoff agar para pemain juga siap. Apalagi kami tinggal selangkah lagi menuju playoff. Dengan hasil laga ini, kami pastikan kami tidak takut dengan siapapun lawannya. Kami percaya level kami sudah sama dengan tim-tim besar,” ungkap Efri.