Tanpa Prastawa, Pelita Jaya Masih Ada Yesaya Alessandro Saudale
Walau tanpa ”guard” andalannya, Andakara Prastawa, Pelita Jaya masih memiliki senjata lain yang tidak kalah ganas, yakni Yesaya Saudale. Dia jadi kunci kemenangan atas Indonesia Patriots dalam seri keenam IBL 2023.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Yesaya Alessandro Saudale (putih), coba menerobos pengawalan forward Indonesia Patriots, Dame Diagne, dalam laga seri keenam Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2023 di GOR Amongraga, Yogyakarta, Kamis (25/5/2023). Pelita Jaya akhirnya menang 79-58 sehingga mereka kokoh di urutan ketiga dengan 36 poin dari 19 laga.
YOGYAKARTA, KOMPAS — Tanpa kehadiran guard andalan sekaligus kapten tim, Andakara Prastawa Dhyaksa, Pelita Jaya Bakrie Jakarta ternyata menyimpan senjata lain yang tak kalah berbahaya. Senjata cadangan itu adalah guard muda Yesaya Alessandro Saudale yang tampil ganas saat timnya menang 79-58 atas Indonesia Patrios dalam seri keenam Liga Bola Basket Indonesia atau IBL 2023 di GOR Amongraga, Yogyakarta, Kamis (25/5/2023).
Di laga kali ini, Prastawa masih menjalani pemulihan usai memimpin timnas Indonesia dalam SEA Games Kamboja 2023. Pemain berusia 30 tahun itu diprediksi turun kembali pada laga berikutnya saat menghadapi Tangerang Hawks Basketball Club, Sabtu (27/5/2023). Namun, absennya putra pelatih legendaris Rastafari Horongbala itu ternyata tidak menjadi masalah berarti.
Yesaya yang diberi kepercayaan menggantikan Prastawa mampu mengemban tugasnya dengan apik. Pemain berusia 23 tahun itu mungkin tidak memiliki akurasi tembakan sebaik seniornya tersebut, tetapi dia punya eksplosivitas kecepatan, fleksibilitas gerak, dan kepercayaan diri yang luar biasa untuk menusuk pertahanan rapat lawan. Dengan bakat itu, dirinya bisa mencetak poin, memberi ruang untuk rekan, ataupun asis matang.
Yesaya mempertontonkan semua kelebihannya dalam laga tersebut. Saat Pelita Jaya menyerang, pemain kelahiran Denpasar, Bali, 14 Januari 2000, itu berkontribusi besar untuk mengacak-ngacak pertahanan Indonesia Patriots yang sempat dibelanya dua musim lalu. Sebaliknya, ketika Pelita Jaya bertahan, dia ikut merusak rencana serangan lawan.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Hendrick Xavi Yonga (putih), melakukan dunk ke ring Indonesia Patriots dalam laga seri keenam Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2023 di GOR Amongraga, Yogyakarta, Kamis (25/5/2023). Pelita Jaya akhirnya menang 79-58 sehingga mereka kokoh di urutan ketiga dengan 36 poin dari 19 laga.
Tak heran, Yesaya menjadi pemain paling impresif dengan mencetak 15 poin, 5 asis, 3 rebound, dan 3 steal. Pemain yang membawa Jakarta meraih emas basket Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 itu sangat berbahaya di area dalam karena semua poinnya berasal dari wilayah itu dengan tingkat akurasinya mencapai 54,5 persen. Sisanya, dia menuntaskan tiga tugas lemparan bebas dengan sempurna.
Dia (Yesaya) adalah pemain penting untuk saya dan tim. Dia masih muda dan masih terus berkembang. Saya rasa, dia akan siap untukplayoff nanti.
Pelatih Pelita Jaya Djordje Jovicic mengatakan, Prastawa bermain sangat banyak untuk timnas Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Maka dari itu, dia rasa Prastawa butuh istirahat lebih. Untuk menggantikan Prastawa, dirinya memilih Yesaya yang dianggap memiliki talenta luar biasa. ”Dia (Yesaya) adalah pemain penting untuk saya dan tim. Dia masih muda dan masih terus berkembang. Saya rasa, dia akan siap untuk playoff nanti,” ujar Jovicic.
Secara keseluruhan, Jovicic cukup puas dengan permainan tim. Itu menjadi kemenangan kedua Pelita Jaya atas Indonesia Patriots dalam musim ini setelah menang 78-66 pada pertemuan pertama, 21 Januari lalu. Lebih prestisius lagi, Pelita Jaya memetik kemenangan ke-11 secara beruntun mereka sejak terakhir kalah 67-72 dari pemuncak klasemen, Satria Muda Pertamina Jakarta, 11 Februari lalu.
Dengan kemenangan itu, Pelita Jaya kokoh di urutan ketiga dengan 36 poin dari 19 laga. Mereka pun terus menjaga asa untuk lolos ke playoff. ”Setelah dua bulan jeda kompetisi, semua pemain tetap bisa main bagus. Mereka mengontrol pertandingan dari awal hingga akhir. Mungkin ada sedikit masalah, tetapi itu normal,” kata pelatih asal Serbia tersebut.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Dashaun Najee Wiggins (putih), coba mengganggu dribel point guard Indonesia Patriots, Greans Chandra Bartes Tangkulung, dalam laga seri keenam Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2023 di GOR Amongraga, Yogyakarta, Kamis (25/5/2023).
Lambat panas
Pelatih Indonesia Patriots sekaligus pelatih timnas Indonesia Milos Pejic menyampaikan, timnya memulai laga sangat lambat yang membuat mereka tertinggal 12-25 pada kuarter pertama. Mereka baru mulai panas pada kuarter ketiga tetapi jarak poin sudah terlalu jauh sehingga sulit untuk mengejarnya.
”Kami memulai sangat lambat dan itu tidak bisa untuk menghadapi tim seperti Pelita Jaya. Lagi pula, kami kehilangan beberapa pemain (karena cedera ataupun pemulihan cedera) sehingga kami tidak punya cukup banyak pilihan pemain pengganti,” tuturnya.
Selain itu, menurut Pejic, dia tidak memiliki cukup waktu untuk menyiapkan tim. Salah satunya karena Pejic fokus dengan timnas sebulan terakhir. Untuk itu, selama jeda kompetisi, pemain lebih banyak berlatih sendiri-sendiri sehingga tidak ada komunikasi langsung antara pelatih dan pemain.
Sebagai tim yang diisi oleh pemain-pemain muda untuk proyek jangka panjang timnas, shooting guard Indonesia Patriots, Ida Bagus Ananta Wisnu Putra, memastikan timnya masih terus belajar. ”Kemarin karena jeda panjang, kami lama tidak berlatih bersama. Jadinya susah untuk mengembalikan sentuhan bermain secara tim. Namun, kami yakin bisa berkembang untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya,” kata Ananta.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Penonton antusias menyaksikan laga Pelita Jaya Bakrie Jakarta (putih) dan Indonesia Patriots dalam laga seri keenam Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2023 di GOR Amongraga, Yogyakarta, Kamis (25/5/2023).
Dari laga lain, Bali United Basketball Club menang 89-62 atas Bumi Borneo Basketball Pontianak dan Tangerang Hawks menang 76-54 atas Evos Thunder Bogor. Kemenangan itu membawa Bali United merangkak dari urutan ke-11 menjadi kesembilan dengan 28 poin dari 20 laga, sedangkan Tangerang Hawks naik satu tangga menjadi ke-12 dengan 26 poin dari 19 laga. Sebaliknya, Bumi Borneo turun satu tangga menjadi kedelapan dengan 30 poin dari 20 laga, sedangkan Evos di urutan ke-13 dengan 25 poin dari 20 laga.