Warga Bogor, Jawa Barat, yang tengah menggandrungi olahraga lari menyambut gelaran LPS Monas Half Marathon dengan mengelilingi pusat kota sejauh 5 kilometer dalam acara Run The Ground.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Sebanyak 280 pelari berlari mengelilingi pusat kota Bogor, Jawa Barat, sejauh 5 kilometer, Sabtu (20/5/2023) pagi, dalam Run The Ground. Ajang tersebut untuk menyambut lomba lari LPS Monas Half Marathon pada 2 Juli 2023. Antusiasme tinggi itu terbilang wajar mengingat dalam enam tahun terakhir warga ”Kota Hujan” ini tengah menggandrungi olahraga lari.
Ratusan pelari itu telah berkumpul dan memulai pemanasan di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor, sejak pukul 06.00. Sekitar 15 menit kemudian, peserta Run The Ground mulai berlari mengelilingi kota.
Mereka menyusuri Jalan Pajajaran, Kawasan Warung Jambu, Jalan Ciremei Ujung, dan akhirnya kembali di Sempur. Lintasannya hanya sepanjang 5 kilometer. Kendati demikian, kontur jalannya beragam, mulai datar, tanjakan, hingga turunan.
”Berlari di Bogor itu tidak mungkin datar-datar saja, pasti ada turunan dan tanjakannya. Ini yang menjadi keunikan berlari di Bogor,” kata kapten komunitas lari Bogor Runner, Galuh Puspha Ayu, sekaligus koordinator Run The Ground di Bogor.
Galuh menambahkan, Run The Ground disambut antusias oleh para pelari di Bogor. Terbukti dengan keikutsertaan para pelari dari 14 komunitas lari di Kota Hujan. Antusiasme itu juga tak lepas dari adanya kesempatan mendapatkan slot gratis LPS Monas Half Marathon.
Mereka tertarik mengikuti ajang lari yang digelar oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) bersama harian Kompas itu lantaran rutenya unik. LPS Monas Half Marathon menawarkan rute dengan titik start dan finis berbeda. Lintasan lari sepanjang total 21,0975 kilometer itu terbentang mulai dari Monumen Nasional dan berakhir di Istora Senayan Gelora Bung Karno dengan melalui beragam tengara Jakarta.
Keunikan itu, kata Galuh, penting sebagai daya tarik bagi pelari. ”Pelari membutuhkan rute yang steril, apalagi sampai 21 kilometer. Dengan rute yang tidak memutar, mempermudah jalanan steril. Itu poin menarik bagi pelari. Rutenya juga tampak asyik. Sebab, kami kalau di Jakarta paling hanya berlari di CFD (car free day) Sudirman-Thamrin,” tuturnya.
Adapun Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor Herry Karnadi menuturkan, pemilihan Bogor sebagai salah satu tempat Run The Ground merupakan keputusan tepat. Hal itu karena olahraga lari tengah menggeliat di Bogor dalam enam tahun terakhir. Acara-acara lari pun kerap digelar di kota tersebut.
Bogor memiliki banyak komunitas lari dan semuanya aktif. Jadi, kehadiran acara menyambut LPS Monas Half Marathon di sini sudah sangat tepat karena ikut memfasilitasi antuasias tinggi masyarakat akan olahraga lari.
”Bogor memiliki banyak komunitas lari dan semuanya aktif. Jadi, kehadiran acara menyambut LPS Monas Half Marathon di sini sudah sangat tepat karena ikut memfasilitasi antuasias tinggi masyarakat akan olahraga lari,” ujar Herry yang juga menjadi peserta Run The Ground.
Herry menambahkan, Bogor merupakan kota yang nyaman bagi para pelari. Selain memiliki jalanan yang menantang pelari, Bogor juga punya trotoar lebar dan pepohonan yang meneduhi jalanan.
Pada 2017, Wali Kota Bogor Bima Arya bahkan sempat mencanangkan ”Bogor, The City of Runner”, kota para pelari. Pada tahun yang sama, Bogor juga menggelar dua acara lari.
Menurut Herry, olahraga lari kian digandrungi di Bogor ketika pandemi melanda. Lari menjadi pilihan masyarakat Bogor untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak tertular virus Covid-19. Ini sesuai survei LIPI pada awal Desember 2020 yang menyebutkan, satu dari lima orang yang sebelumnya tidak berolahraga memulai kebiasaan berolahraga saat pandemi.
Publikasi Badan Pusat Statistik berjudul ”Stastistik Sosial Budaya 2021” juga menunjukkan, lari merupakan jenis olahraga yang paling sering dilakukan masyarakat Indonesia pada tahun tersebut. Disusul sepak bola/futsal, senam, bersepeda, bola voli, dan bulu tangkis.
”Tata kota mendukung untuk pelari dan pedestrian. Ditambah ada bangunan-bangunan bersejarah mulai di sekitar Kebun Raya Bogor. Diharapkan, mereka yang berlari di Bogor selalu merasakan kesenangan,” ujar Herry.
Digelar di kota lain
Selain di Bogor, Run The Ground digelar pula di beberapa kota lain di Jawa ataupun luar Jawa. Khusus hari ini, Run The Ground digelar di Bali. Pada Minggu, acara serupa dilaksanakan di Jakarta, Cirebon, Tangerang, Bandung, Surabaya, Blitar, dan Palopo.
Kepala Divisi Kehumasan Sekretariat Lembaga LPS Haydin Haritzon mengatakan, acara itu sengaja dibuat untuk mempromosikan LPS Monas Half Marathon dengan menjangkau komunitas lari. Dia berharap, melalui acara itu, masyarakat bisa mengikuti ajang lomba lari sekaligus mengetahui soal LPS.
”Kami ingin dekat dengan masyarakat melalui LPS Monas Half Marathon dan acara-acara pendukungnya. Kami harapkan masyarakat bisa tahu fungsi LPS dan mereka percaya untuk menabung di bank karena terjamin oleh LPS,” ujar Haritzon.
Lomba lari bertemakan ”Restart for Change” itu diharapkan menjadi pemicu semangat seusai pandemi Covid-19. Ditargetkan sebanyak 5.000 pelari mengikuti ajang tersebut.