Transformasi City membawa mereka ke gelar liga ketiga beruntun pada musim ini. Pesta juara itu kemungkinan akan datang Minggu malam.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP/JON SUPER
Pemain Manchester CIty, Erling Haaland, melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol kedua dalam pertandingan Liga Inggris antara Everton dan Manchester City di Stadion Goodison Park, Liverpool, Minggu (14/5/2023). Manchester City akan menjamu Chelsea, Minggu (21/5/2023), dalam laga yang menentukan juara Liga Inggris musim 2022-2023.
MANCHESTER, SABTU — Semerbak aroma pesta mulai menyelimuti Stadion Etihad, markas Manchester City. Setelah memulai musim agak lambat, City saat ini hanya butuh satu kemenangan lagi di kandang sendiri untuk menjuarai Liga Inggris ketiga kali beruntun.
”The Citizens” akan menjamu Chelsea dalam laga penentu juara, Minggu (21/5/2023) WIB. Jika meraih 3 poin, City (85 poin/ 35 laga) dipastikan tidak terkejar lagi oleh peringkat kedua Arsenal. Mereka juga bisa menjadi juara tanpa berlaga, andai Arsenal kalah dari Nottingham Forest, pada Sabtu malam.
Meskipun sudah dekat garis finis, Manajer City Josep Guardiola meminta anak asuhnya tidak sesumbar. Dia mengibaratkan laga penentu itu ibaratkan servis penentu di kompetisi tenis terbesar seperti Wimbledon. Momen menegangkan tersebut bisa membuat segalanya berantakan.
Para pemain tenis mengatakan, servis untuk memenangi Wimbledon adalah yang paling sulit. Pada Minggu nanti, semua ada di tangan kami untuk memenangi kompetisi terpenting ini.
”Para pemain tenis mengatakan, servis untuk memenangi Wimbledon adalah yang paling sulit. Pada Minggu nanti, semua ada di tangan kami untuk memenangi kompetisi terpenting ini. Kami beruntung untuk memainkannya di depan publik sendiri. Kami harus mengambilnya,” ujar Guardiola.
Di atas kertas, City akan mengakhiri duel nanti dengan kemenangan mudah. Tidak ada tim yang bisa mengimbangi Kevin De Bruyne dan rekan-rekan saat ini, terutama di kandang. Buktinya tengah pekan lalu. Mereka baru saja membungkam ”raja Eropa” Real Madrid 4-0 di Stadion Etihad.
Apalagi, Chelsea masih belum menemukan formula kemenangan di bawah Manajer Frank Lampard. Mereka mengakhiri tren tanpa kemenangan dalam 4 laga, pada awal Mei. Akan tetapi, kembali gagal menang versus Forest, pada pekan lalu.
Penyerang andalan City, Erling Haaland, bisa menjadi pembanding level kedua tim. Haaland sudah mencetak 36 gol di liga pada musim ini. Jumlah itu sama dengan yang dihasilkan seisi skuad Chelsea sepanjang musim. Satu klub Chelsea sebanding hanya dengan seorang Haaland.
”Kredit kepada mereka. Saya satu tahun di sana dan mengetahui dengan sangat baik bagaimana mereka, para pemain dan manajer. (Untuk Haaland) statistiknya luar biasa. Saya ingin mendatangkannya saat periode pertama di Chelsea. Saya sangat menghormatinya,” kata Lampard yang pernah berseragam City pada musim 2014-2015.
Penyerang Manchester City, Erling Haaland (kanan), berebut bola dengan bek Leeds United, Rasmus Kristensen, dalam pertandingan Liga Inggris antara Manchster City dan Leeds United di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (6/5/2023). Manchester City akan menjamu Chelsea, Minggu (21/5/2023), dalam laga yang menentukan juara Liga Inggris musim 2022-2023.
Trofi Liga Inggris akan menjadi langkah awal City untuk meraih treble atau tiga gelar juara sekaligus musim ini. Adapun mereka masih akan menjalani final Liga Champions versus Inter Milan dan final Piala FA versus Manchester United, seusai jadwal liga rampung.
Guardiola berkata, fokusnya hanya menghadapi laga paling dekat. Dia bahkan tidak ingin anak asuhnya untuk terlalu berharap dari laga Arsenal. ”Saya pikir tidak (akan menonton Arsenal). Kami hanya akan makan bersama. Kami tidak bisa mengontrol Nottingham. Karena itu apa pun yang terjadi, kami hanya harus memenangi laga kami,” ujarnya.
Transformasi City
Jika juara, City akan memenangi Liga Inggris untuk tiga kali beruntun dan juga 5 kali dalam 6 edisi terakhir. Dominasi itu bisa terjadi karena sosok Guardiola yang tidak pernah puas. Dia selalu menciptakan transformasi di dalam tubuh klub, agar bisa satu atau dua langkah lebih maju dibandingkan para rival.
Musim ini, misalnya. City mendatangkan Haaland dan melepas Gabriel Jesus. Pergantian penyerang itu turut mengubah sistem serangan ”The Citizens”. Dari awalnya bermain dengan sistem penyerang palsu bersama Jesus, menjadi penyerang murni dengan Haaland.
Manajer Manchester City Pep Guardiola dalam konferensi pers di fasilitas latihan milik Manchester City di Manchester, Inggris, Selasa (16/5/2023), menjelang laga semifinal kedua Liga Champions antara Manchester City dan Real Madrid.
”Anda tidak bisa bermain tujuh tahun dengan cara yang sama. Semua bisa berpengaruh ketika Anda memiliki satu pemain berbeda. Kami melakukan perubahan itu dengan Erling. Juga, kami mengganti formasi dua bek (tengah) karena lawan mulai menemukan cara untuk mengeksploitasi itu,” tutur Manajer City sejak 2016 ini.
Ketidakpuasan Guardiola masih terlihat setelah paruh musim ini berlalu. Alhasil, dia menemukan sistem baru dengan empat bek tengah, antara lain dengan John Stones dan Ruben Dias. Menariknya, Stones ditugaskan naik ke posisi gelandang jangkar saat dalam penguasaan bola. Sejak mengganti sistem, City tidak terkalahkan dalam 16 laga terakhir (14 menang).
Sisi perfeksionis City tidak hanya terlihat dari Guardiola, tetapi juga para pemain. Tecermin dalam perdebatan De Bruyne dan Guardiola dalam laga kedua semifinal Liga Champions, versus Madrid. Guardiola berteriak ke De Bruyne untuk mengoper bola. De Bruyne meminta sang manajer untuk diam setelah itu.
Perdebatan itu bisa memperlihatkan betapa kompetitif ”The Citizens”. Semua sosok dalam tim berhak mengutarakan pendapatanya demi hal terbaik untuk tim. Bahkan, Guardiola tidak selalu benar. Adapun sang manajer tidak masalah dengan aksi reaktif De Bruyne.
Penyerang Manchester City, Erling Haaland (kanan), dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak dalam semusim pada akhir laga Liga Inggris antara Manchester City dan West Ham di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (3/5/2023). Manchester City akan menjamu Chelsea, Minggu (21/5/2023), dalam laga yang menentukan juara Liga Inggris musim 2022-2023.
”Saya tidak tahu apakah mereka tim terhebat, tetapi yang jelas mereka merupakan tim fantastis. Saya sudah lama mengagumi mereka berkat konsistensi itu. Pada performa mereka seperti saat ini, Anda tidak ingin bertaruh apa pun untuk melawan mereka,” pungkas Lampard. (AP/REUTERS)