Trofi Piala Sudirman kembali gagal dibawa pulang. Indonesia dikalahkan China, 0-3, yang menjadi kekalahan kedua beruntun di delapan besar.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·3 menit baca
SUZHOU, KOMPAS — Strategi mengacak pasangan ganda campuran nyaris membawa keberhasilan bagi tim Indonesia saat melawan China pada babak perempat final Piala Sudirman 2023 di Suzhou Olympic Sports Center, Suzhou, China, Jumat (19/5/2023). Sayangnya, tuan rumah masih terlalu tangguh. Untuk kedua kalinya beruntun, perjalanan Indonesia terhenti pada babak delapan besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Beregu Campuran ini.
Indonesia akhirnya kalah 0-3 dari China meskipun tuan rumah tidak memetik kemenangan dengan mudah pada ketiga nomor. Kekalahan ini mengulang kegagalan Indonesia pada Piala Sudirman 2021 saat disingkirkan 2-3 oleh Malaysia di babak delapan besar. Trofi Piala Sudirman pun kembali gagal dibawa pulang.
Ganda campuran mengawali duel Indonesia dan China. Menghadapi pasangan nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Indonesia berspekulasi menurunkan Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja. Rinov adalah pasangan tetap Pitha Haningtyas Mentari, sedangkan Gloria berpasangan dengan Dejan Ferdinansyah.
Rekor pertemuan berada di pihak Zheng/Huang yang unggul 2-0 atas Rinov/Pitha dan 1-0 atas Dejan/Gloria. Kemenangan mereka pun selalu diraih dalam dua gim. Hal itu membuat Indonesia berspekulasi menurunkan komposisi Rinov/Gloria.
Pasangan dadakan ini ternyata mampu tampil gemilang lewat permainan cepat dan agresif yang mengejutkan Zheng/Huang. Dengan jangkauannya yang panjang, Gloria mampu mengimbangi permainan Huang, pemain putri ganda campuran terbaik dunia saat ini, di depan net. Di belakang, Rinov mengancam dengan smes atau dropshot mengecoh.
Pola permainan ini membawa mereka merebut gim pertama, 21-13, dan memimpin hampir sepanjang gim kedua. Namun, mereka kehilangan kendali pada kedudukan 19-14, saat Zheng/Huang memperlihatkan mengapa mereka menjadi ganda campuran terbaik di dunia. Dengan tenang mereka merebut enam angka berikut untuk berbalik unggul, 20-19.
Rinov/Pitha sempat match point, 21-20, tetapi Zheng/Huang merebut tiga poin untuk merebut gim ini, 23-21. Kegagalan merebut gim kedua menggoyahkan penampilan Rinov/Gloria. Sebaliknya, Zheng/Huang semakin percaya diri dan merebut laga ini, 21-13, 21-23, 11-21.
”Kami tidak bisa mengimbangi pengalaman dan konsistensi mereka. Kami sudah unggul 19-14 di gim kedua, tetapi tidak bisa menyelesaikan pertandingan karena banyak salah sendiri,” ujar Rinov
Meski belum pernah berpasangan di pertandingan, Rinov mengatakan dia dan Gloria kerap berlatih bersama saat Gloria masih menjadi anggota pelatnas Cipayung sehingga tahu kebiasaan masing-masing.
”Meski baru berpasangan di sini, kami bisa bermain bagus karena main tanpa beban. Saya dan Rinov sudah berjuang maksimal. Harus diakui lawan punya power, pintar, dan cepat mengubah pola permainan. Itu kelebihan mereka sebagai pasangan nomor satu dunia,” tambah Gloria.
Harus diakui lawan punya power, pintar, dan cepat mengubah pola permainan. Itu kelebihan mereka sebagai pasangan nomor satu dunia.
Kegagalan merebut gim pertama meski telah mencapai game point kemudian dialami Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung, yang turun pada laga kedua dan ketiga. Anthony harus mengakui keunggulan Shi Yuqi, 20-22, 14-21, sedangkan Gegoria kalah dari Chen Yufei, 20-22, 12-21.
Anthony yang bermain agresif terus memimpin pada gim pertama, 18-12 hingga 20-18. Namun, Shi Yuqi merebut empat angka beruntun untuk memenangi gim ini. Anthony lalu kedodoran di gim kedua saat Shi Yuqi berhasil mengimbangi permainan di depan net yang menjadi senjata andalan Anthony. Kekalahan ini menyebabkan Anthony tertinggal 1-8 dari sembilan pertemuan mereka.
Kondisi identik dialami Gregoria yang unggul 20-19 di gim pertama. Ironisnya, tiga angka terakhir diperoleh Chen Yufei, peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, karena smes atau dropshot Gregoria menyangkut net.
”Saat unggul 20-19 di gim pertama, saya terlalu bernafsu untuk segera mematikan bola tanggung lawan. Lalu pada gim kedua performa turun sekali. Saya sedih karena seharusnya bisa bermain lebih baik,” ujar Gregoria.
Di semifinal, China akan melawan Jepang yang dengan susah payah menyingkirkan Thailand, 3-2. Laga semifinal lainnya akan mempertemukan Korea Selatan dan Malaysia. Korea Selatan lolos setelah mengalahkan Taiwan, 3-1. Adapun Malaysia menang atas Denmark, 3-1, yang diwarnai cederanya Viktor Axelsen tunggal putra nomor satu dunia. Axelsen mundur pada kedudukan 4-4 di gim pertama saat melawan pemain China, Lee Zii Jia.