Kanada, tim terlemah pada Grup B kejuaraan bulu tangkis Piala Sudirman, menjadi lawan pertama Indonesia. Meski unggul dalam kekuatan materi pemain, Indonesia tak boleh memandang sebelah mata Kanada.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SUZHOU, MINGGU - Kanada, tim pertama yang akan menjadi lawan Indonesia pada kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman, hanya berada di pot ke-4 berdasarkan ranking dunia tim. Namun, Fajar Alfian dan kawan-kawan yang berada di pot pertama dan menjadi unggulan ketiga-keempat, tidak boleh meremehkan mereka.
Pertemuan Indonesia dan Kanada, pada penyisihan Grup B, akan berlangsung di Suzhou Olympic Sports Center, Suzhou, China pada Senin (15/5/2023). Pada grup yang sama, Thailand akan berhadapan dengan Jerman.
Dalam Grup B, Indonesia menjadi tim terkuat dengan adanya pemain peringkat sepuluh besar dunia pada empat nomor. Untuk itu, berdasarkan peraturan, Indonesia dipertemukan dengan tim terlemah lebih dulu berdasarkan ranking dunia tim.
Namun, posisi pemain terbaik Kanada dalam ranking tidaklah buruk. Pada setiap nomor, mereka memiliki pemain dengan ranking 20 hingga 40 besar dunia. Pemain Kanada, juga, memiliki pengalaman mengalahkan pemain Indonesia.
Tunggal putra, Brian Yang, pernah mengalahkan Jonatan Christie pada penyisihan grup Piala Sudirman 2021. Tunggal putri terbaik Kanada, Michelle Li, menang sekali dari tiga pertemuan dengan Gregoria Mariska Tunjung.
Secara umum, Indonesia memang memiliki peluang besar mengalahkan Kanada. Akan tetapi, setiap pemain yang diturunkan harus ingat bahwa setiap poin yang didapat bisa menentukan nasib mereka untuk lolos dari persaingan fase grup.
Dengan format round robin pada fase ini, sebanyak 16 tim yang dibagi dalam empat grup harus bersaing menjadi dua tim terbaik dari masing-masing grup. Ini menjadi syarat untuk lolos ke babak berikutnya, yaitu perempat final.
Selain pada jumlah kemenangan dari tiga pertandingan, posisi tim dalam klasemen bisa ditentukan oleh selisih gim hingga poin. Perhitungan itu akan dipakai jika terdapat, minimal, dua tim yang memiliki nilai kemenangan sama.
Ini partai penting yang akan menentukan perjalanan selanjutnya tim Indonesia. Jadi, jangan sekali-kali memandang remeh lawan.
"Ini partai penting yang akan menentukan perjalanan selanjutnya tim Indonesia. Jadi, jangan sekali-kali memandang remeh lawan,” ujar manajer Tim Indonesia Armand Darmadji saat mendampingi pemain berlatih di Suzhou, Minggu.
Dalam latihan sesi ketiga sejak Tim Indonesia tiba di Suzhou, program latihan dimantapkan untuk menghadapi pertandingan pertama. "Semua pemain sudah siap untuk diturunkan. Latihan ini juga agar persiapannya lebih mantap," kata Amon Sunaryo, pelatih ganda campuran.
Beberapa pemain, juga, menyatakan kesiapan dan bersemangat untuk menjalani pertandingan pertama. "Kondisi saya baik, latihan juga baik. Saya selalu semangat dan tidak sabar untuk bertanding. Kalau dipercaya tampil, saya ingin menunjukkan kemampuan dan menyumbangkan angka untuk Indonesia," ujar pemain tunggal putri, Putri Kusuma Wardani.
"Latihannya semangat dan terus tambah semangat. Kalau dipilih, tentu saya sangat siap untuk menyumbangkan poin bagi Indonesia. Ini sekaligus membuktikan saya layak masuk tim Piala Sudirman ini," kata pemain ganda putri, Ribka Sugiarto.
Berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari, Ribka menjadi ganda putri kedua di bawah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Meski menjadi ganda putri kedua, Ribka/Lanny bisa saja diturunkan pada laga pertama Indonesia.
Beberapa faktor, biasanya, dijadikan pelatih untuk menentukan pemain yang akan bertanding. Apalagi, dalam Piala Sudirman, setiap sektor hanya bisa menurunkan satu wakil. Faktor itu, diantaranya statistik pertemuan terbaru dengan lawan serta kondisi fisik dan mental pemain pada hari pertandingan.
Seperti dikatakan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, dia bisa memilih siapapun dari tiga pasangan yang dibawa untuk laga pertama. “Saya akan melihat kondisi pemain sendiri dulu, lalu lihat siapa lawannya,” kata Herry tentang caranya dalam memilih pemain untuk bertanding.
Ganda putra, yang dipimpin Herry, diperkuat pemain dengan latar belakang berbeda. Fajar/Muhammad Rian Ardianto memiliki penampilan konsisten sejak 2022 dan menjadi pasangan nomor satu dunia. Selain itu, ada Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sebagai pasangan muda potensial dan mantan pemain ranking teratas dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Persaingan pada Grup C seharusnya menjadi persaingan paling ketat dengan adanya tiga tim kuat, yaitu Taiwan, India, dan Malaysia. Satu-satunya tim “lemah” pada grup ini adalah Australia.
Namun, pada salah satu dari tiga pertandingan hari pembuka kejuaraan, India takluk 1-4 dari Taiwan dalam empat laga yang berlangsung dalam tiga gim. Satu-satunya kemenangan India didapat dari nomor ganda putri, yaitu dari Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela. Adapun empat kemenangan Taiwan didapat Chou Tien Chen, Tai Tzu Ying, Lee Yang/Wang Chi Lin, dan Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang.
“Kami bisa keluar dari tekanan pada gim kedua. Itu adalah laga yang sangat ketat,” ujar Yang dalam laman resmi kejuaraan. Yang/Hu menang atas Prateek K Sai/Crasto 18-21, 26-24, 21-6 setelah menggagalkan tiga match point lawan pada gim kedua.
Kemenangan tiga gim, juga, didapat Tai dan Lee/Wang untuk Taiwan dan Jolly/Pullela di kubu India. “Kami sebenarnya mengantisipasi persaingan ketat di grup ini. Namun, ini bukan hari baik kami. Semoga, kami bisa lebih baik saat melawan Malaysia,” ujar Pullela yang untuk pertama kalinya bermain di Piala Sudirman.
Pada pertandingan lain, Lee Zii Jia dan kawan-kawan tak begitu kesulitan ketika melawan Australia. Kemenangan 5-0 didapat dalam setiap partai yang berlangsung dua gim. Juara bertahan, China, juga, menang 5-0 atas Mesir di Grup A.