Menjaga Regenerasi dan Target Prestasi
Tim bola voli putra dan putri disiapkan dengan tujuan regenerasi sambil tetap menjaga target prestasi. Waktu persiapan yang cukup singkat bisa menjadi kendala.
Sorakan penggugah semangat terdengar bersahutan di Arena Padepokan Bola Voli Jenderal Kunarto, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/4/2023). Di lapangan pertama, tim nasional bola voli putri yang disiapkan untuk tampil di SEA Games Kamboja 2023 berlatih game diawasi oleh pelatih M Alim Suseno.
Para pemain yang diproyeksikan menjadi pemain mula, seperti Wilda Siti Nurfadhila, Agustin Wulandari, Megawati Hangestri, Ratri Wulandari, Mediol Stiovanny Yoku, Tisya Amalia Putri, dan libero Yulis Indahyani, bergabung di satu sisi lapangan. Di seberang net, asisten pelatih Robbi Meliala bergabung dengan tim kedua untuk memperkuat serangan.
Di lapangan kedua, para pemain putra mengikuti instruksi pelatih Jeff Jiang Jie berlatih blok secara individu, berpasangan, dan tiga orang. Setelah itu, mereka bergantian berlatih smes dari berbagai posisi. Asisten pelatih Erwin Rusni dan Joni Sugiatno mencatat jumlah smes setiap pemain.
Latihan ditutup dengan berlatih game. Pada hari itu setter Dio Zulfikri absen untuk memulihkan cedera kaki sehingga Nizar Julfikar bertugas ganda, menjadi pengumpan di tim utama saat berlatih menyerang, lalu berpindah tim saat tim utama berlatih bertahan.
Baca juga : Saatnya Voli Meloncat Lebih Tinggi
Semangat menjadi lebih baik terlihat saat latihan usai. Saat pelatih dan rekan-rekannya mulai meninggalkan lapangan, outside hitter Farhan Halim meminta bantuan dua rekannya melakukan servis agar dirinya bisa berlatih menerima bola pertama.
Di sela-sela latihan, para pemain berbaur meskipun hampir separuh pemain putra dan putri baru pertama kali memperkuat tim nasional di SEA Games. Di antara mereka adalah Henry Ade Novian (24). Penampilan apik Henry sebagai libero yang membawa Jakarta Bhayangkara Presisi menjadi runner-up Proliga 2023 memikat Jiang Jie.
Dia menjadi debutan tim putra bersama Fahry Septian, Boy Arnez, dan Hendra Kurniawan. Meski belum pernah tampil di tim nasional, bermain bersama sejumlah pemain senior yang pernah atau masih satu klub memudahkannya untuk berkomunikasi dalam membangun tim yang solid.
”Jadi, saya merasa sudah bisa dan sanggup untuk menyesuaikan. Saya juga sudah tahu karakter masing-masing pemain di sini. Yang terpenting, harus menjaga komunikasi dan koordinasi,” ujarnya.
Adapun bagi Agil Angga Anggara (22), kali ini menjadi pengalaman SEA Games kedua setelah Filipina 2019. Namun, saat itu dia tak mendapat kesempatan bermain. Absen pada Vietnam 2021, Angga membuktikan dirinya semakin matang dengan dengan menjadi Best Outside Hitter pada Proliga 2022.
Baca juga : Bintang Baru dengan Harapan Lama
Pencapaian itu membuat Angga mengaku kali ini lebih siap jika dimainkan. Apalagi, dia ditempatkan di posisi opposite, bergantian dengan pemain senior Rivan Nurmulki, sehingga berpeluang lebih besar untuk bermain.
Semangat serupa disampaikan Medi (23), sapaan Mediol Yoku, yang masuk tim nasional berbekal gelar pemain putri terbaik pada Proliga 2023. Dia dengan penuh semangat melahap menu latihan fisik di ruang kebugaran ataupun latihan teknik dan taktik.
”Program latihannya hampir sama dengan latihan di klub menuju kompetisi. Yang penting, mental bertanding yang harus dikuatkan karena ini merupakan ajang yang bergengsi,” ujarnya.
Kurang ideal
Tak sampai dua pekan setelah Proliga 2023 usai pada 19 Maret, para pemain putra dan putri telah bergabung di pelatnas untuk bersiap menuju SEA Games Kamboja 2023. Mereka hanya punya waktu sekitar satu bulan untuk berlatih sebelum berlaga. Tim putra akan berangkat lebih dulu dengan target mempertahankan medali emas yang diraih pada dua edisi SEA Games sebelumnya, pada 3-8 Mei. Adapun tim putri akan berlaga pada 9-13 Mei.
Perlu diingat juga, dalam dua SEA Games terakhir, Indonesia meraih medali emas tanpa bertemu Thailand.
Waktu latihan yang hanya satu bulan cukup menjadi kendala, terutama bagi outside hitter Doni Haryono (24), yang baru bergabung pada awal pekan lalu seusai memperkuat VC Nagano di Liga Jepang. ”Sebenarnya kurang ideal. Untungnya, saya banyak bermain selama di Jepang sehingga kondisi terjaga,” ujarnya.
Sebagai olahraga tim yang sangat mementingkan kerja sama, satu bulan pelatnas memang kurang ideal. Menurut penanggung jawab timnas bola voli Loudry Maspaitella, tim membutuhkan latihan bersama setidaknya dua bulan, ditambah rajin mengikuti kompetisi internasional, untuk membangun kekompakan dan kerja sama tim.
”Selain urusan teknis, untuk bisa tampil bagus, tim harus menemukan feel dan chemistry bermain bersama. Hal itu hanya muncul jika tim berada dalam tekanan, yang hanya bisa didapat di dalam pertandingan,” ujar Loudry.
Adaptasi juga dibutuhkan karena timnas voli juga harus mempersiapkan regenerasi pemain. Beruntung, menurut Loudry, para debutan di tim putra memiliki kualitas hampir setara dengan pemain senior.
Adapun karena Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) membiayai pelatnas putri secara mandiri, PBVSI berencana memasukkan semua pemain muda untuk regenerasi. Namun, hal itu urung dilakukan karena tim putri diminta memenuhi target meraih perak, naik dari hasil perunggu pada Vietnam 2022. Karena itu, pelatnas memanggil kembali empat pemain senior.
Baca juga : Jangan Terlena dengan Prestasi SEA Games
”Meskipun kami menyelipkan pemain senior, sebagian besar masih merupakan pemain muda,” ujar mantan setter andalan nasional ini.
Terkait target tim putra mempertahankan medali emas, Thailand tetap menjadi pesaing terkuat meski pada dua gelaran terakhir tak lolos ke final. Setelah SEA Games Vietnam 2022, tim yang diperkuat banyak pemain muda itu rajin bermain bersama dalam kompetisi di tingkat Asia. Hal itu membuat Loudry meyakini, Thailand kali ini semakin matang dan menjadi lawan yang perlu diwaspadai.
”Mereka punya banyak waktu untuk bermain bersama, dan laporan dari beberapa pemain yang sempat berlatih di Thailand, mereka kini jauh lebih baik. Perlu diingat juga, dalam dua SEA Games terakhir, Indonesia meraih medali emas tanpa bertemu Thailand,” ujarnya.
Di Filipina 2019, tim putra Indonesia dan Thailand terpisah grup dan sama-sama menjadi juara grup. Di semifinal, Thailand kalah dari Filipina, yang kemudian dikalahkan Indonesia di final. Hasil serupa terjadi di Vietnam 2022, Thailand dikalahkan tuan rumah Vietnam di semifinal.
Sementara di Kamboja, tim putra tergabung di Grup A bersama tuan rumah Kamboja, Filipina, dan Singapura. Perjalanan Rivan dan kawan-kawan dimulai melawan Filipina pada 3 Mei, disusul melawan Singapura (4 Mei) dan Kamboja (5 Mei). Adapun Thailand tergabung di Grup B bersama Malaysia, Vietnam, dan Myanmar. Semifinal akan mempertemukan juara grup A dan runner-up Grup B, begitu pun sebaliknya, ditutup dengan final pada 8 Mei.
Sementara itu, tim putri berada satu grup dengan tim kuat Thailand, Myanmar, dan Malaysia. Target meraih medali perak adalah prestasi tertinggi yang mungkin diraih karena medali emas hampir pasti menjadi milik tim putri Thailand. Guedpard Pornpun dan kawan-kawan adalah tim peringkat kedelapan dunia pada Liga Voli Nasional (VNL) 2022.
Baca juga : Tim Voli Putri Diperkuat Mayoritas Pemain Muda
”Kami dipersiapkan dengan waktu yang sangat singkat. Ini merupakan tantangan bagi kami, tetapi harus tetap dipersiapkan sebaik mungkin. Semoga hasil latihan ini bisa mencapai target yang diinginkan,” ujar Alim Suseno.
Tim nasional bola voli SEA Games Kamboja 2023
Putra:
Dio Zulfikri, Nizar Julfikar (setter), Muhammad Malizi, Hendra Kurniawan, Hernanda Zulfi, Yuda Mardiansyah Putra (middle blocker), Farhan Halim, Doni Haryono, Fahri Septian Putratama, Boy Arnez (outside hitter), Rivan Nurmulki, Agil Angga Anggara (opposite), Henry Ade Novian, Fahreza Rakha Abhinaya (libero)
Putri:
Tisya Amalya Putri, Arneta Putri Amelia (setter), Ratri Wulandari, Mediol Stiovanny Yoku, HAny Budiarti, Aulia Suci Nurfadila (outside hitter), Wilda Siti Nurfadhila, Agustin Wulandari, Shintia Alliva Maulidina, Myrasuci Indriani (middle blocker), Megawati Hangesti Pertiwi, Nandita Ayu Salsabila (opposite), Yulis Indahyani, Dita Azizah (libero)