Mental baja Juventus mengantarkan mereka terus bangkit dari terpaan badai yang datang silih berganti musim ini. Setelah dikenai sanksi pengurangan 15 poin, mereka pun tidak menyerah dan kini kembali menuju ke papan atas.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
TURIN, MINGGU — Setelah terpental dari urutan ketiga ke peringkat ke-10 klasemen Serie A Liga Italia akibat sanksi pengurangan 15 poin, dampak dari kasus laporan keuangan palsu, Juventus pelan-pelan bangkit untuk merebut kembali posisi mereka di papan atas. ”Si Nyonya Besar” mengulangi aksi heroik mereka bangkit dari keterpurukan di awal musim ini hingga menembus papan atas pada pertengahan musim sebelum menerima sanksi tersebut.
”Dalam sepak bola, jika Anda memiliki hasil yang bagus, itu memungkinkan Anda untuk mengejar ketinggalan dengan cukup cepat. Kita harus mengambilnya selangkah demi selangkah. Klasemen menunjukkan, kami masih tertinggal empat poin dari tempat terakhir ke Liga Champions dan itu banyak,” ujar Pelatih Juventus Massimiliano Allegri kepada Sky Sport Italia, dikutip Football-Italia.
Mental juara Juventus benar-benar tidak diragukan. Seusai diganjar pengurangan 15 poin per 21 Januari 2023, ”La Zebre” alias ”Si Zebra” terpuruk ke urutan ke-10 dengan 23 poin pada pekan ke-19. Mereka tertinggal 14 poin di bawah AS Roma yang saat itu menghuni peringkat keempat atau zona terakhir untuk meraih tiket Liga Champions musim depan.
Padahal, pada pekan ke-18, Juventus bertengger di urutan ketiga dengan 37 poin atau hanya berselisih 10 poin di bawah Napoli yang menguasai puncak klasemen. Waktu itu, ”I Bianconeri” alias ”Si Putih Hitam” digadang-gadang sebagai penantang serius yang bisa mengganggu misi Napoli menuju tangga juara Serie A alias scudetto.
Terpental ke peringkat ke-10 membuat Juventus diprediksi akan sangat sulit untuk mendapatkan jatah ke Liga Champions musim depan. Lagi pula, setelah menerima sanksi itu, Juventus sempat kalah 0-2 dari tim tamu AC Monza yang membuat mereka terpuruk lebih dalam ke tempat ke-13 pada pekan ke-20.
Namun, Juventus tetaplah Juventus. Sebagai raksasa sepak bola Italia dengan koleksi 36 trofi Serie A atau terbanyak di ”Negeri Spageti”, ”La Vecchia Signora” alias Si Nyonya Besar tidak terbiasa menyerah begitu saja. Terbukti, mereka secara bertahap memetik lagi kemenangan demi kemenangan dari pekan ke-21 hingga ke-24.
Selepas tren kemenangan itu dihentikan oleh tuan rumah AS Roma dengan skor 0-1 pada pekan ke-25, Juventus kembali merebut kemenangan beruntun dari pekan ke-26 hingga ke-28. Pada laga terakhir atau laga pekan ke-28, Minggu (2/4/2023), Juventus sukses meraih tiga poin berkat kemenangan 1-0 atas tim tamu Hellas Verona. Satu-satunya gol Juventus dilesatkan oleh penyerang Moise Kean di menit ke-55.
Penting untuk membantu tim, terutama untuk mendapatkan kemenangan setelah jeda internasional. Kami tahu apa artinya laga kandang bagi Juventus. Itu selalu spesial dan kami harus memberikan yang terbaik untuk para penggemar.
”Penting untuk membantu tim, terutama untuk mendapatkan kemenangan setelah jeda internasional. Kami tahu apa artinya laga kandang bagi Juventus. Itu selalu spesial dan kami harus memberikan yang terbaik untuk para penggemar,” kata Kean kepada Sky Sport Italia, dilansir Football-Italia.
Secara keseluruhan grafik penampilan Juventus delapan pekan terakhir menjadi yang terbaik di antara tim lain. Praktis, cuma Napoli yang bisa menyamainya kalau mereka menang atas tim tamu AC Milan dalam laga pekan ke-28, Senin ini. Adapun ”I Ciucciarelli” alias ”Si Keledai Kecil” terus konsisten memuncaki klasemen. Saat ini, mereka memimpin dengan 71 poin dari 27 laga dan diperkirakan tidak terbendung untuk menjadi juara baru Serie A.
Menuju empat besar
Rentetan hasil positif membawa Juventus merangkak lagi menuju papan atas atau empat besar klasemen. Kini, Si Zebra berada di urutan ketujuh dengan 44 poin. Mereka hanya tertinggal empat poin di bawah Milan yang menghuni peringkat keempat kendati ”Il Diavolo” alias ”Si Setan” baru memainkan 27 laga.
Juventus pun tertinggal empat poin dari Atalanta di tempat kelima yang baru saja menang 3-1 atas tuan rumah Cremonese dalam laga pekan ke-28, Sabtu lalu. ”Seperti yang telah kami katakan, kami tidak memikirkan poin yang hilang yang bisa kami dapatkan kembali. Kami hanya ingin fokus memberikan yang terbaik di setiap pertandingan untuk para penggemar dan tentunya untuk tim,” tkata Kean yang merupakan produk binaan akademi Juventus.
Kalau bisa mempertahankan performa, cepat atau lambat, Juventus diprediksi akan segera kembali berada di papan atas. Apalagi, grafik penampilan sejumlah pesaing yang berada di papan atas saat ini seperti mulai kehabisan bensin. Setidaknya, Juventus cuma terpaut enam poin dari Inter Milan di urutan ketiga.
Selisih poin Juventus dan Inter terus menipis seiring rentetan hasil negatif ”Il Biscione” alias ”Si Ular Besar”. Inter mengalami tiga kekalahan dalam tiga laga terakhir. Pada pekan ke-28, Sabtu, ”I Nerazzurri” alias ”Si Hitam Biru” takluk 0-1 dari tim tamu Fiorentina. ”Ada kekecewaan besar, kami kalah dalam dua pertandingan kandang terakhir. Kami perlu bekerja lebih keras, dimulai dari saya sendiri,” ucap Pelatih Inter Simone Inzaghi kepada DAZN, dikutip Football-Italia.
Apa yang dilakukan Juventus delapan pekan terakhir seolah mengulang performa luar biasa mereka dari pekan ke-10 hingga ke-17. Saat itu, ”I Bianconeri” mencatat delapan kemenangan berturut-turut dan tanpa kebobolan atau clean sheet di setiap laga. Oleh karena itu, mereka melejit dari sempat berada di peringkat kedelapan dari pekan kesembilan hingga ke-11 menjadi berada di tempat kedua pada pekan ke-17.
Juventus membuktikan tidak ada yang tidak mungkin sebelum laga atau kompetisi benar-benar berakhir. Mental baja itu yang selama ini mengantarkan klub asal Turin tersebut menjadi penguasa Serie A. Musim ini, mental itu membantu mereka bertahan dan keluar dari terpaan badai yang datang silih berganti.
”Ada banyak momen sulit, yang terpenting adalah bermain dengan karakter, teknik, dan membuat fans mendukung penampilan kami. Saya memiliki klub yang solid di belakang saya untuk mengurus masalah eksternal dan itu penting,” ujar Allegri dalam konferensi pers sebelum menghadapi Verona.