Juventus melanjutkan petualangan di Coppa Italia untuk menantang Inter Milan di babak semifinal. Kembalinya sejumlah pemain utama menumbuhkan keyakinan "Si Nyonya Besar" untuk bangkit di sisa musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/ISABELLA BONOTTO
Ilustrasi foto pemain Juventus, Angel Di Maria, merayakan golnya ke gawang Atalanta pada laga Liga Italia di Stadion Allianz, Turin, Senin (23/1/2023) dini hari WIB. Juve mengalahkan Lazio pada laga perempat final Piala Italia, Jumat (3/2/2023) dini hari WIB.
TURIN, JUMAT – Di tengah situasi internal yang bergejolak usai pergantian pimpinan manajemen klub hingga hukuman kasus plusvalenza, Juventus tidak ingin memberikan duka pula bagi pendukung atas performa mereka di atas lapangan. Meski sudah mustahil bersaing untuk gelar scudetto musim ini, “Si Nyonya Besar” masih punya harapan mendapat trofi hiburan di ajang Piala Italia.
Penampilan Juve di kompetisi kelas dua Italia itu bisa memenuhi ekspektasi. Mereka melaju mulus untuk menembus babak semifinal usai menumbangkan Lazio 1-0 pada babak perempat final, Jumat (3/2/2023) dini hari WIB, di Stadion Allianz.
Dalam dua laga di Piala Italia edisi 2022-2023, Si Nyonya Besar telah meraih kemenangan melalui laga yang berlangsung dalam 90 menit. Sebelumnya, Juve menyingkirkan Monza 2-1 di babak 16 besar, 20 Januari lalu.
Kemenangan atas Lazio mengantarkan Juve menembus babak empat besar untuk kali kedelapan dalam sembilan musim terakhir. Inter Milan akan menjadi lawan Juve untuk memperebutkan satu tiket ke babak final.
Berbeda dengan babak sebelumnya, laga semifinal Piala Italia akan berlangsung dalam format kandang-tandang. Inter terlebih dahulu menjamu Juve di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, 4 April, kemudian kedua tim menjalani partai kedua di Turin, 25 April. Laga semifinal lainnya mempertemukan Fiorentina dengan Cremonese.
AP/LAPRESSE /MARCO ALPOZZI
Ilustrasi pemain Juventus, Arkadiusz Milik, merayakan golnya ke gawang Atalanta pada laga Liga Italia di Stadion Allianz, Turin, Senin (23/1/2023) dini hari WIB.
Gelar Piala Italia akan sangat berharga bagi Juve di tengah ancaman hukuman lebih berat atas kasus plusvalenza terkait dugaan kecurangan pengaturan neraca keuangan pada kurun waktu 2020 hingga 2022. Setelah dijatuhi hukuman pengurungan 15 poin yang memupus ambisi bersaing scudetto, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Kamis (2/2), masih melakukan penyidikan untuk menambah hukuman pengurangan 20 poin bagi Si Nyonya Besar.
Jika pengurangan hukuman itu terjadi, maka Juve akan mendekati zona degradasi. Sebab, mereka hanya akan mengoleksi 13 poin. Jumlah poin itu setara dengan milik Hellas Verona di peringkat ke-18 yang merupakan posisi terakhir zona merah.
Pelipur lara
Oleh karena itu, gelar Coppa Italia akan menjadi pelipur lara terbaik bagi Si Nyonya Besar di musim yang kacau. Selain itu, skuad Juve tidak ingin mereka menjalani dua musim beruntun tanpa raihan trofi. Musim lalu, mereka mengakhiri musim tanpa naik podium juara untuk pertama kali dalam satu dekade.
Chiesa dan Vlahovic melakukan hal-hal yang baik, Cuadrado juga telah kembali. Jadi, saya melihat semua pemain menunjukkan sikap yang baik. (Allegri)
Bremer, bek tengah Juve, berkata, kasus plusvalenza mengguncang skuad Juve yang mengakibatkan mereka gagal menang pada tiga laga terakhir di liga. Padahal, mereka sempat meraih delapan kemenangan beruntun untuk melejit ke peringkat kedua Liga Italia.
AP/LAPRESSE/FABIO FERRARI
Bek Juventus, Bremer, menendang bola saat menghadapi Inter Milan pada laga Liga Italia di Stadion Juventus, Turin, 6 November 2022.
“Setelah kekalahan dari Monza (akhir pekan lalu), kami berbicara satu sama lain. Kami sepakat untuk fokus di dalam lapangan dan tidak memikirkan apa yang terjadi di luar lapangan,” ujar Bremer, yang mencetak gol kemenangan Juve ke gawang Lazio, kepada Mediaset.
Pelatih Juve Massimiliano Allegri mengatakan, di tengah situasi sulit saat ini, ia ingin skuadnya bisa memulihkan kondisi mental agar bisa kembali ke performa terbaik. Kemenangan atas Lazio, katanya, menjadi fondasi yang baik untuk kembali ke jalur hasil positif di liga.
“Anak-anak menyadari bahwa semangat dan kekuatan mental sama pentingnya dengan taktik dan teknik. Kami mendapatkan kepercayaan diri yang penting untuk keluar dari situasi sulit,” ucap Allegri.
Pemain penting kembali
Laga melawan Lazio juga menjadi simulasi Allegri mengombinasikan sejumlah pemain penting yang baru kembali dari cedera. Untuk pertama kali di musim ini, duet Federico Chiesa dan Dusan Vlahovic dimainkan sejak menit awal oleh Allegri.
AP/ALESSANDRO GAROFALO
Aksi pemain Juventus, Federicho Chiesa (kiri), dan pemain Napoli, Mario Rui, dalam pertandingan Liga Italia antara Napoli dan Juventus di Stadion Diego Maradona di Napoli, Sabtu (14/1/2023).
Selain dua mantan pemain Fiorentina itu, Juan Cuadrado juga tampil sejak sepak mula setelah absen sejak akhir tahun lalu. Kondisi itu membuat Allegri hanya belum bisa memainkan Paul Pogba yang kembali mengalami masalah di lututnya jelang laga kontra Lazio.
Hanya saja, keiga pemain itu belum berada di penampilan terbaiknya masing-masing. Koneksi Chiesa dan Vlahovic belum cukup padu karena pergerakan kedua pemain kerap berjauhan. Kombinasi permainan mereka pun bisa diantisipasi pemain belakang Lazio.
Adapun Cuadrado belum kembali menyajikan umpan-umpan matang dari sisi kanan lini serang Juve. Penampilan Cuadrado timpang dengan performa Filip Kostic di sayap kiri Juve. Selain sempat menciptakan peluang di babak pertama, Kostic juga memberikan asis untuk gol sundulan Bremer di menit ke-44.
“Chiesa dan Vlahovic melakukan hal-hal yang baik, Cuadrado juga telah kembali. Jadi, saya melihat semua pemain menunjukkan sikap yang baik,” kata Allegri.
AFP/ANDREAS SOLARO
Gelandang Lazio, Sergej Milinkovic-Savic (Kiri), dan bek AC Milan, Pierre Kalulu, berebut bola pada laga Liga Italia, 24 Januari 2023.
Di lain pihak, Pelatih Lazio Maurizio Sarri tetap puas dengan performa anak asuhannya meski tersingkir dari Piala Italia. Pada laga itu, Lazio tampil lebih mendominasi penguasaan bola dengan koleksi 57 persen, tetapi mereka kesulitan memberikan ancaman nyata bagi gawang Juve yang dikawal Mattia Perin. Lazio hanya mencatatkan satu tembakan mengarah ke gawang dari 11 percobaan tembakan.
“Saya kecewa dengan hasil, bukan dengan penampilan tim. Kami hanya kekurangan sesuatu di sepertiga akhir. Secara keseluruhan, kami memberikan Juve sedikit kesempatan untuk mengancam dan kami menguasai permainan,” kata Sarri yang mempersembahkan trofi scudetto untuk Juve pada musim 2019-2020.
Serupa Allegri, Sarri juga menjadikan laga Piala Italia untuk mengembalikan penyerangnya, Ciro Immobile, ke daftar pemain utama setelah pulih dari cedera. Namun, penampilan Immobile masih jauh dari harapan karena gagal menghasilkan satu pun tembakan tepat sasaran. (AFP)