Kapan PSM Makassar Memastikan Juara Liga 1 2022-2023?
PSM Makassar di ambang predikat kampiun BRI Liga 1 2022-2023. Dengan empat laga tersisa, kapan PSM bisa menyegel gelar juara yang telah dinanti-nanti selama 23 tahun?
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Skuad PSM Makassar mendengarkan instruksi asisten pelatih, Paulo Duarte (baju hitam), pada sesi latihan jelang laga melawan Persita Tangerang di Arena Indomilk, Tangerang, Banten, Minggu (12/3/2023). Pemulihan fisik menjadi fokus tim pelatih PSM.
Hasil imbang tanpa gol yang diraih PSM Makassar kala bertarung dengan Persita Tangerang, Senin (13/3/2023), di Arena Indomilk, Tangerang, Banten, semakin mendekatkan tim “Juku Eja” dengan gelar juara BRI Liga 1 2022-2023. Peluang itu didorong pula dengan kegagalan dua pesaing utama, Persib Bandung dan Persija Jakarta, meraup kemenangan di pekan ke-30.
Ketika PSM, yang bermain dengan 10 orang pada 20 menit terakhir laga versus Persita, berusaha membawa pulang poin dari Tangerang, Persib ditahan imbang, 2-2, oleh tuan rumah Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur. Adapun Persija tumbang, 0-2, dari Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, Minggu (12/3).
Dengan hasil di pekan ke-30 itu, PSM menjaga jarak 13 poin dari Persib. PSM telah mengemas 66 poin, sedangkan “Maung Bandung” memiliki 53 poin dan Persija mengoleksi 51 poin. Persib dan Persija memang baru memainkan 28 laga alias memiliki dua laga tunda, tetapi kekompakan kedua tim yang gagal menang dalam dua laga terakhir seakan memberikan karpet merah kepada PSM untuk lebih cepat memastikan gelar juara.
Dengan enam laga tersisa, Persib maksimal bisa mengumpulkan 71 poin. Skuad “Macan Kemayoran” hanya bisa mengoleksi 69 poin jika bisa melalui laga-laga akhir pada musim ini dengan raihan hasil positif. Tetapi, kedua tim tidak bisa mengoleksi poin maksimal itu karena masih akan bertemu di duel tunda, 31 Maret mendatang.
DOKUMENTASI PSM MAKASSAR
Duel udara sejumlah pemain PSM Makassar, seperti Ramadhan Sananta (kedua dari kanan), dengan pemain Persis Solo dalam situasi sepak pojok pada laga BRI Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu (5/3/2023). PSM menjaga tren delapan kemenangan beruntun, saat itu.
Dengan hitungan seperti itu, maka PSM hanya membutuhkan lima poin untuk mengakhiri paceklik gelar juara liga selama 23 tahun. Yakob Sayuri dan kawan-kawan memiliki rekor head-to-head dan keunggulan selisih gol yang mutlak dari Persib. Maka, jika kedua tim mengoleksi poin setara, PSM masih berhak duduk di peringkat lebih baik atas Persib.
Tanpa memedulikan laga tunda yang akan berlangsung pada periode 24 hingga 31 Maret ini, maka peluang juara PSM amat terbuka mulai di pekan ke-31 ini. PSM akan menjamu Bhayangkara FC, Jumat (17/3) pukul 15.00 WIB, di Stadion Gelora BJ Habibie, Parerpare, Sulawesi Selatan.
Sementara Persija bakal kedatangan PSIS Semarang di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/3). Adapun Persib akan menghadapi Dewa United, Senin (20/3), di Stadion Pakansari, Bogor, Jabar.
Jika PSM bisa menjaga tren kemenangan di kandang ketika melawan Bhayangkara, sedangkan Persib dan Persija kembali gagal menang untuk ketiga kalinya secara beruntun, maka PSM sudah bisa merayakan pesta juara pada Senin petang mendatang.
Tidak ada yang mustahil (PSM juara), bila Allah sudah berkehendak. Teruslah berjuang dan tetaplah berdoa.
Perayaan juara, yang bakal dilakukan di Makassar dan Parepare, bisa dilakukan dalam sepekan penuh. Penyebabnya, PSM baru akan menjalani laga selanjutnya dengan bertandang ke markas Madura United, 31 Maret mendatang.
Seandainya Persib dan Persija menang pada pekan ke-31, Juku Eja juga tetap bisa memastikan gelar juara sebelum bermain di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, kandang Madura. Syaratnya, Persib dan Persija gagal meraih kemenangan di salah satu laga tunda mereka.
Pada laga tunda itu, Persib akan menghadapi Bhayangara pada Jumat (24/3) dan Persija, sepekan kemudian. Adapun Macan Kemayoran memulai jalani laga tunda di kandang Persita, 28 Maret mendatang. Alhasil, mengalahkan Bhayangkara di Parepare adalah harga mati untuk PSM apabila ingin memenangkan gelar juara secara dini.
Belum pikirkan juara
Namun, Bhayangkara tengah menjalani tren positif karena menang pada enam laga terakhir. Persija dan juara bertahan, Bali United, telah merasakan keganasan dari kebangkitan tim berjuluk “The Guardians” itu.
Atas dasar hal itu, Pelatih PSM Bernardo Tavares belum mau memikirkan peluang juara timnya. Menurut dia, fokus utama PSM adalah mengalahkan lawan di empat laga tersisa. Setelah menghadapi Bhayangkara, PSM menjalani laga tandang beruntun kontra Madura dan PSIS Semarang.
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengamati latihan skuadnya di Arena Indomilk, Tangerang, Banten, Minggu (12/3/2023), jelang laga kontra Persita Tangerang, Senin (13/3). PSM berambisi menjaga tren kemenangan dan mendekati gelar juara.
Kemudian, Juku Eja akan menutup musim di Parepare dengan duel kontra Borneo FC. “Saya tidak bisa katakan kami kandidat juara. Lawan-lawan kami di sisa kompetisi adalah tim yang bagus dan memiliki materi pemain baik. Maka, kami hanya fokus untuk memenangkan laga selanjutnya,” kata Tavares seusai laga kontra Persita.
Tavares mengungkapkan, keengganannya memikirkan dan membicarakan gelar juara dengan skuadnya disebabkan dua hal, yaitu performa wasit yang memberatkan mereka dan kompetisi bakal memasuki bulan Ramadhan yang membuat pemain butuh penyesuaian diri.
“Banyak kesalahan dari wasit yang melawan kami. Orang-orang lihat kami seharusnya mendapatkan penalti (lawan Persita), tetapi wasit tidak memberikannya. Yuran (Fernandes) diberi kartu merah. Sedangkan pemain lawan nomor 19 (Javlon Guseynov) juga melakukan protes keras, tapi hanya mendapat kartu kuning,” ujar juru taktik berpaspor Portugal itu.
Kekhawatiran wasit itu selalu menjadi topik pembicaraan Tavares dalam konferensi pers seusai laga pada putaran kedua Liga 1 musim ini. Menurut dia, kualitas Liga 1 terganggu dengan berbagai kesalahan wasit yang terulang. Di tengah sumber daya pemain yang baik, ungkap Tavares, Liga 1 Indonesia memiliki peluang memberikan tontonan laga yang bagus. Akan tetapi, potensi itu kerap kali dicoreng oleh kepemimpinan wasit.
Rizky Eka Pratama, gelandang sayap PSM, menuturkan, belum ada pembicaraan tentang juara. Konsentrasi utama skuad PSM adalah memberikan performa terbaik di laga-laga tersisa pada musim ini. “Kami ingin terus menjaga fokus dan lebih bekerja keras untuk kembali meraih tiga poin di laga berikutnya,” ucap Rizky.
Sikap rendah hati tim pelatih dan pemain PSM yang enggan memikirkan gelar juara tertular juga kepada suporter PSM. Pada laga tandang di Arena Indomilk, suara dan yel-yel dukungan pendukung PSM lebih mendominasi dibandingkan nyanyian dukungan pendukung Persita. Meski begitu, tidak ada yel-yel yang mengandung pesan PSM akan menjadi juara liga musim ini.
Harapan pendukung PSM untuk meraih gelar juara sebelumnya terjadi pada musim 2018, tetapi impian itu kandas di pekan-pekan terakhir. Berkat pengalaman itu, sejumlah fans PSM fokus untuk mendukung, alih-alih membicarakan peluang juara tim kebanggaan mereka.
“Tidak ada yang mustahil bila Allah sudah berkehendak. Teruslah berjuang dan tetaplah berdoa,” kata Uki Nugraha, panglima Laskar Ayam Jantan, salah satu kelompok suporer PSM.