Toprak Razgatlioglu bak hidup kembali setelah menemukan performanya di Sirkuit Mandalika, dan bertekad mengulang hat-trick musim lalu. Namun, dia akan bersaing dengan Alvaro Bautista yang melanjutkan momentum positifnya.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·8 menit baca
PUJUT, KOMPAS – Suasana hati Toprak Razgatlioglu gembira di Sirkuit Mandalika setelah menjalani dua sesi latihan bebas yang positif, Jumat (3/3/2023). Dia telah menemukan solusi masalah pada ban belakang sehingga bisa melesat lebih cepat untuk menyaingi dua pebalap Ducati, Alvaro Bautista dan Michael Ruben Rinaldi. Razgatlioglu pun menargetkan kemenangan dan mencetak rekor putaran baru di Mandalika. Namun, persaingan akan sulit, karena Bautista tidak meredup meskipun di atas kertas karakter trek Mandalika kurang sesuai dengan Ducati Panigale V4R.
Razgatlioglu memang tidak pernah memuncaki catatan waktu sesi latihan bebas 1 dan 2, karena dia lebih fokus mencari setelan motor serta pilihan ban untuk balapan. Pebalap tim Pata Yamaha Prometeon itu fokus menjalani simulasi balapan dengan menjalani balap putaran beruntun. Dia baru melakukan time attack di akhir FP2 dan menemukan jawaban untuk mencetak waktu satu putaran yang cepat setelah mengganti ban dan velg belakang.
Pebalap asal Turki itu pun mencetak waktu putaran tercepat ketiga di bawah Bautista, serta Rinaldi yang selalu memuncaki FP1 dan FP2. Selisih waktu Razgatlioglu dengan Rinaldi di akhir FP2 tidak terlalu jauh 0,152 detik. Demikian juga Bautista hanya tertinggal 0,002 detik dari Rinaldi, rekan setimnya di Aruba.ir Racing-Ducati. Sedangkan pebalap Kawasaki Racing Jonathan Rea di posisi keempat, terpaut hingga 0,734 detik dari Rinaldi, karena masalah keseimbangan beban motor yang membuat ban depan cepat aus.
Hari pertama latihan di Mandalika menjadi momentum positif bagi Razgatlioglu, Bautista dan Rinaldi. Namun, dari sisi pace simulasi balapan, Razgatlioglu dan Bautista paling bagus dan konsisten. Catatan waktu mereka berpotensi lebih cepat pada Sabtu, saat kualifikasi atau superpole, yang dilanjutkan dengan balapan 1, karena kondisi trek akan lebih baik jika kondisi tetap kering.
Kondisi trek sempat dikeluhkan oleh para pebalap, karena lintasan balap sempit, lapisan sisa karet ban tipis, serta di luar lintasan balap kondisinya kotor dan licin. Namun, kondisi trek semakin baik dalam FP2 karena lapisan ban semakin tebal, meskipun jalur tetap sempit dan area di luar racing line tetap berbahaya.
"Hari ini saya hanya melakukan simulasi balapan, dan pace bagus. Saya hanya merasakan masalah pada ban belakang, tetapi kami menemukan solusi masalah itu dengan mengganti ban dalam 10 menit terakhir FP. Saya menggunakan ban yang berbeda dan velg yang berbeda, dan saya memahami masalahnya," ungkap Razgatlioglu.
"Dalam simulasi balapan, saya tidak bisa menikung dengan sudut kemiringan besar pada tikungan ke kiri, saya merasakan loncatan, tetapi sekarang sudah oke, kami menemukan masalahnya. Saya menggunakan ban yang berbeda untuk mencetak waktu lap yang bagus, sekarang saya lebih senang setelah Phillip Island, saya menikmati saat ini. Sekarang kami hanya perlu menemukan sedikit perbaikan, seperti pada engine brake, traksi, tetapi saya sangat senang di hari pertama ini," lanjut juara Superbike 2021 itu.
Terkait dengan potensi persaingan, Razgatlioglu menilai, para pebalap Ducati akan kuat. Namun, dia akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi target menang di Mandalika.
Feeling saya pada motor bagus, hari ini saya merasa berkendara dengan rileks, bersih, tidak banyak melakukan kesalahan.
"Saya tidak melihat data simulai balapan Bautista dan Michael, tetapi sudah pasti dalam balapan mereka sangat kuat, khususnya Bautista dan Johnny (Jonathan Rea) dan hari ini (Andrea) Locatelli juga kuat. Michael lebih kuat dalam waktu satu putaran, tetapi saya tidak melihat (konsistensi) pace dia, tetapi dia juga akan kuat dalam balapan. Kita lihat akan seperti apa, tetapi sangat penting untuk memiliki pace yang bagus, dan saya senang dengan masalah yang terselesaikan, tetapi besok saya berharap kami meningkatkan area elektronik, setelan motor, saya pikir kami melakukan langkah bagus," ujar Razgatlioglu yang membawa kelapa muda saat konferensi pers.
Persaingan akan sangat ketat melawan Bautista, karena motor Ducati tetap bisa cepat meskipun Mandalika tidak memiliki trek lurus panjang, dan banyak tikungan pengereman keras. Bautista mengompensasi kehilangan waktu di tikungan dengan kecepatan akselerasi saat keluar tikungan.
"Ducati tetap kuat di sini meskipun trek lurusnya tidak panjang, mereka juga kuat saat keluar tikungan, dan juga di tikungan 14-15 yang sedikit lurus, mereka juga kuat. Namun, saya berusaha meraih kemenangan dalam balapan, kita lihat saja, karena dalam simulasi balapan saya melihat semua bagus, ban kondisi bagus, ban depan juga bagus. Ban depan mulai aus itu wajar karena trek tidak 100 persen bersih, tetapi besok akan lebih baik, karena di setiap sesi trek semakin bersih," ujar Razgatlioglu.
Dia mengakui, bahwa dalam FP1 kondisi trek sangat sulit dan ban depan cepat rusak karena banyak kotoran di trek. Namun, dalam FP2 kondisi trek lebih bersih sehingga bisa mencetak waktu lebih cepat, dan ban depan lebih panjang umurnya.
"Tidak mudah untuk berkendara, karena ban depan hancur, masalahnya adalah anda tidak akan bisa menikung dengan membuka gas di tikungan 5, 6, 7 karena ban depan tergelincir, itu masalahnya. Namun, dalam simulasi balapan (di FP2) saya tidak merasakan itu, karena di setiap sesi trek menjadi lebih baik. Namun, sesi pertama, minta ampun, karena setelah empat lap ban SC1 sepenuhnya rusak, saya berusaha memasuki tikungan 5 dengan membuka gas dan ban depan tergelincir, saya langsung masuk ke garasi untuk mengganti ban, tetapi dalam simulasi balapan semuanya bagus," ungkap Razgatlioglu.
Razgatlioglu menargetkan start dari baris terdepan dengan mencetak waktu tercepat dalam superpole. Dia juga menargetkan bisa mencetak rekor baru catatan lap tercepat di Mandalika, menjadi 1 menit 30 detik. Saat ini, catatan waktu tercepat di Mandalika untuk Superbike masih menjadi miliknya dengan 1 menit 31,371 detik yang dia cetak pada 2022. Sedangkan rekor lap untuk MotoGP dipegang oleh Fabio Quartararo dengan 1 menit 31,067 detik.
"Start di baris depan selalu bagus karena saya juga berusaha mencetak rekor lap baru, kita lihat saja. Saya berusaha mencetak 30 (detik), itu akan bagus karena mirip dengan lap time MotoGP. Kita akan lihat, tidak mudah, tetapi tahun lalu saya sangat menikmati, dan kini setelah Phillip Island saya kembali, karena di Phillip Island kami tersesat, trek berbeda, kami menggunakan ban keras, motor tidak bekerja, tetapi di sini akhirnya saya merasa hidup kembali," ungkap Razgatlioglu.
Persaingan ketat perebutan podium tertinggi akan menjadi wilayah Razgatlioglu dan Bautista yang mampu menemukan kompromi setelan motor di Mandalika. Dia juga bisa mencetak pace yang sangat kompetitif, dan optimistis bisa bersaing meraih kemenangan dalam tiga balapan.
"Ya, tahun lalu saya sedikit kesulitan di trek ini, tetapi tahun ini sejak FP1 hingga FP2 kami melakukan sejumlah setelan motor karena menyesuaikan tata sirkuit dan fakta bahwa kami tidak memiliki jalur balapan yang lebar. Feeling saya pada motor bagus, hari ini saya merasa berkendara dengan rileks, bersih, tidak banyak melakukan kesalahan," ujar Bautista.
"Saya hanya melakukan satu kesalahan di tikungan 1 karena kaki kiri saya menyenggol tuas presneling sehingga gigi turun ke satu di tengah tikungan, sehingga motor tergelincir. Itu satu-satunya kesalahan saya, dan saya sedikit marah dengan diri saya. Namun, selebihnya saya senang dengan motor. Menurut saya motor bekerja lebih baik di bandingkan tahun lalu di sini. Jadi, saya merasa bagus mengendarai motor kali ini di trek ini," ujar juara Superbike 2022 itu.
Namun, untuk meraih kemenanga, Bautista menegaskan pace dalam simulasi balapan pada FP2 belum cukup. Kondisi trek pada Sabtu dan Minggu akan lebih baik, sehingga waktu putaran pun akan lebih cepat.
"Tidak cukup, karena menurut saya besok trek akan berbeda, atau waktu putaran akan lebih cepat seperti tahun lalu. Tahun lalu lap terbaik saya di sepanjang akhir pekan adalah 32,1 (detik) dan hari ini saya melakukan 32,4 (detik) dalam tiga putaran beruntun, itu sesuatu yang penting. Tetapi, besok semua orang akan memperbaiki waktu putaran mereka, saya hanya bisa mengatakan, hari ini dengan situasi trek yang kami miliki, saya merasa bagus dan juga terkait waktu putaran kami cukup kompetitif. Kita lihat besok bagaimana kondisinya dan seberapa besar yang lainnya meningkat," ungkap Bautista.
Jonathan Rea yang masih berusaha mencari solusi keseimbanan beban motor antara bagian depan dan belakang, menilai Bautista akan cepat dalam balapan. Dia mampu mengompensasi waktu yang hilang di tikungan dengan akselerasi yang sangat cepat.
"Ya saya pikir seperti itu, kedua pebalap Ducati mencetak pace dan waktu putaran mereka berdasarkan akselerasi. Saya bisa melihat Alvaro di depan Alex (Lowes) dalam putaran terakhir saya, kecepatan dia di tikungan sangat rendah, tetapi dia meraih banyak waktu dalam akselerasi. Jika anda bisa berkendara seperti itu, anda tidak terlalu membenani ban, anda tidak menyiksa ban depan, tidak menyiksa ban belakang, bisa berkendara dengan gaya stop and go," ungkap Rea.
Juara enam kali Superbike itu mengakui masih mengalami masalah dengan setelan motor. Dirinya dan tim Kawasaki masih akan fokus pada mencari keseimbangan beban motor, dengan mengurangi beban pada ban depan, sehingga ban depan tidak cepat hancur. Saat ban mulai aus, dia kesulitan untuk menjaga pace.
"Ini waktu terbaik saya. Saya tidak bisa melakukan sihir atau bekerja lebih keras. Kami perlu sedikit memperbaiki setelan motor, kurang lebih menjadi motor dalam rentang kerja yang baik. Saya merasa cepat untuk waktu putaran, tetapi untuk konsistensi kami perlu lebih baik, khususnya setelah 10 putaran di mana ban depan aus, saya perlu menjadi lebih baik," tegas Rea yang berharap setelan motornya lebih baik untuk balapan.