Sirkuit Mandalika istimewa di mata Toprak Razgatlioglu. Dia mengunci gelar juara dunia Superbike 2021 di sana. Tahun lalu, dia juga berjaya. Akhir pekan ini, dia kembali memburu tuah Mandalika.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
PUJUT, KOMPAS — Toprak Razgatlioglu dalam kepercayaan diri tinggi bisa kembali bersaing meraih podium tertinggi dalam tiga balapan Superbike musim 2023 seri Indonesia di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, akhir pekan ini. Pebalap tim Pata Yamaha Prometeon itu sangatlah menyukai trek di Lombok Tengah itu karena sesuai dengan karakter dan gaya membalapnya yang mengandalkan pengereman keras.
Potensi kebangkitan Razgatlioglu itu diwaspadai salah satu rivalnya, Alvaro Bautista (Aruba.it Ducati), yang tidak tertandingi pada seri pembuka Superbike 2023 di Phillip Island, pekan lalu. Bautista menguasai tiga balapan di Australia itu dan kini memuncaki klasemen sementara pebalap.
Sirkuit Mandalika, yang tidak memiliki trek lurus terlalu panjang, berkarakter mengalir dengan sejumlah pengereman keras. Karakter trek itu selaras dengan gaya membalap Razgatlioglu yang agresif dan lihai dalam pengereman keras. Karakter trek yang sinkron dengan gaya membalapnya itu membuat Razgatlioglu mampu meraih tiga kemenangan di Mandalika pada musim lalu.
Akhir pekan ini, Razgatlioglu kembali ke Mandalika untuk menjalani balapan seri kedua musim 2023. Dia memburu tuah Mandalika untuk memperbaiki hasil di Phillip Island. Saat itu, dia finis di posisi ketiga pada balapan pertama dan superpole. Pada balapan kedua, dia gagal finis karena terjatuh bersama Alex Lowes (Kawasaki). Razgatlioglu kini menargetkan kemenangan di Mandalika, seperti musim lalu.
”Bagi saya, 2021 adalah istimewa. Menjadi juara dunia (di Mandalika). Itu kenangan bagus. Akan tetapi, tahun ini kami baru memulai musim. Balapan pertama tidak terlalu bagus bagi saya. Bukan akhir pekan yang benar-benar kuat. Tetapi, sirkuit ini (Mandalika) adalah favorit saya,” ujar Razgatlioglu, pebalap asal Turki.
Dia optimistis sepeda motornya, Yamaha YZF-R1, akan bekerja jauh lebih baik di Mandalika ketimbang Sirkuit Phillip Island yang hanya memiliki satu titik pengereman keras.
”Tahun lalu hal yang saya rasakan juga sama. Setelah balapan di Indonesia, kemudian ke Phillip Island, saya merasa sangat berbeda karena kami menggunakan ban kompon keras. Treknya berbeda. (Phillip Island) bukan trek yang sesuai dengan gaya membalap saya. Trek yang sesuai dengan gaya membalap saya biasanya banyak pengereman keras. Adapun di Phillip Island hanya ada satu tikungan pengereman dan tak ada yang lainnya. Sementara sirkuit ini (Mandalika) adalah trek favorit. Saya akan berusaha meraih hasil seperti tahun lalu,” ujar Razgatlioglu.
Diakuinya, tidak akan mudah bisa mengulangi capaian musim lalu, yaitu menyapu bersih kemenangan di tiga balapan di Mandalika. ”Kita lihat saja tahun ini seperti apa. Tahun ini, semua orang cepat, kuat. Semua memperbaiki motornya. Namun, di sini kami biasanya kuat. Besok (Jumat) kami memulai (sesi latihan) dan saya berharap bisa mengawalinya dengan bagus, lalu berusaha meraih kemenangan,” ungkap Razgatlioglu.
Potensi kebangkitan Razgatlioglu menjadi perhatian Bautista, sang juara bertahan. Ia menilai Sirkuit Mandalika masih bisa membuahkan kemenangan baginya bersama motor Ducati Panigale V4R. Namun, syaratnya, semua elemen pendukung berada di posisi tepat.
Musim lalu, dia mengalami kesulitan karena tidak bagusnya feeling pengendalian bagian depan motornya karena Pirelli tidak membawa pilihan ban depan yang biasa dipakainya. Aspal trek juga masih baru sehingga jalur balapan sangat tipis. Jika keluar jalur, motor pun mudah tergelincir.
Kami memiliki peluang bagus akhir pekan ini untuk bersaing meraih podium. Tetapi, target kami jauh melebihi itu. Saya ingin memenangi balapan dan mendapatkan awal musim yang sepantasnya. (Jonathan Rea)
Saat itu, Bautista juga tidak terlalu memaksakan diri dan memilih bermain aman demi gelar juara dunia. Ia mengunci gelar itu di Mandalika meskipun hanya jadi runner-up pada balapan pertama dan kedua, serta keempat di superpole.
”Musim lalu, di sini, Toprak sangat kencang dan Jonathan (Rea) sangat kompetitif. Saya menduga akhir pekan ini mereka akan bersaing meraih kemenangan dalam ketiga balapan di sini,” ungkap Bautista.
Faktor cuaca
Ia juga mengantisipasi kondisi cuaca yang sulit ditebak di Mandalika. Potensi trek basah akibat hujan sangatlah terbuka. Rencana kerja pun menjadi tidak pasti. Kondisi itu menuntut adaptasi cepat seiring potensi perubahan cuaca. ”Setelan motor di sini akan sangat berbeda dari Phillip Island dan tes musim dingin. Akan tetapi, kuncinya ada pada ban. Jika kami bisa mendapatkan feeling bagus pada ban, itu akan bagus bagi kami,” ujar Bautista, pebalap asal Spanyol.
Pebalap Kawasaki, Jonathan Rea, juga membidik kemenanan di Mandalika. Biasanya ia juga sangat kompetitif di sana. Dia bahkan bisa lebih kuat jika treknya basah, seperti musim 2021. Ketika itu, ia memenangi dua balapan di Mandalika.
”Kami memiliki peluang bagus akhir pekan ini untuk bersaing meraih podium. Tetapi, target kami jauh melebihi itu. Saya ingin memenangi balapan dan mendapatkan awal musim yang sepantasnya,” ungkap Rea, sang juara dunia enam kali Superbike.