Erick Thohir melanjutkan sepak terjangnya usai terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Kali ini, dia menyasar para mafia bola yang disebutnya sudah lama menjadi benalu.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum PSSI periode 2024-2027 Erick Thohir (kanan depan) menerima bendera PSSI dari Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 Mochamad Iriawan saat serah terima jabatan seusai Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menebar pesan kepada mafia pengaturan skor di Indonesia. Ia mengatakan, setiap pelaku yang terbukti berperan dalam praktik pengaturan skor akan dihukum larangan terlibat dalam sepak bola selama seumur hidup.
Erick menegaskan sudah gerah dengan isu dan masalah pengaturan skor yang membayangi sepak bola Indonesia selama bertahun-tahun. Untuk itu, menurut dia, ini adalah saat yang tepat bagi PSSI mempersempit ruang gerak para pelaku pengaturan skor.
Sudah waktunya PSSI memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu dan membuat kita semua malu.
”Sudah waktunya PSSI memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu dan membuat kita semua malu. Kalau kita lihat, pemberantasan pengaturan skor, kita tidak cukup bicara-bicara saja. Kami dengan FIFA mengambil keputusan world wide sanction. Artinya ketika kami menghukum individu yang bermain di Indonesia, ini berlaku di seluruh wilayah FIFA,” kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (19/2/2023).
Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya siap membantu PSSI dalam upaya pemberantasan mafia pengaturan skor. Polri punya modal awal yang bagus dalam implementasinya, yaitu Satuan Tugas Antimafia Bola yang sudah terbentuk sejak 2018. Satgas Antimafia Bola saat ini terdiri dari 15 subsatgas.
Pada rentang 2018-2020, Satgas Antimafia Bola sudah memproses 18 tersangka yang terdiri dari pemain, manajemen klub, dan perangkat pertandingan. Listyo berjanji Satgas Antimafia Bola bakal terus mengawasi Liga Sepak Bola Indonesia mulai dari Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3.
”Tentunya satgas ini akan terus kita perkuat. Hal yang lebih utama adalah bagaimana kita ke depan betul-betul bisa memberantas pengaturan skor untuk mewujudkan sepak bola yang bersih, fair, dan baik sehingga bisa menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional,” ujar Listyo.
Erick berpendapat, instrumen yang sudah ada saat ini sudah cukup mumpuni untuk menekan praktik pengaturan skor. Hanya saja apa yang dibutuhkan saat ini adalah nyali untuk melaksanakannya. Maka dari itu, ia menggandeng Kapolri, yang salah satunya bertujuan menjalin kerja sama pemberantasan pengaturan skor pada musim kompetisi berikutnya.
Selain kepolisian, PSSI bersama FIFA akan mengimplementasikan sistem teknologi untuk memudahkan pengawasan pada upaya-upaya praktik pengaturan skor. Dengan bantuan sistem teknologi tersebut yang diperkuat data pelaku yang terindikasi terlibat pengaturan skor, diharapkan akan mempermudah kinerja Satgas Antimafia Bola.
Tancap gas
Semenjak terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa 16 Februari 2023, Erick langsung bekerja setahap demi setahap untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Sebelum menyatakan komitmen memerangi praktik pengaturan skor, Erick langsung tancap gas dengan menggelar rapat Komite Eksekutif. Rapat itu menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya membentuk Komite Adhoc Suporter, Komite Ad Hoc Infrastruktur, dan menghidupkan kembali Badan Tim Nasional.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pernyataan pers usai terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 dalam pemungutan suara pada Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Selain itu, Erick juga mengunjungi salah satu wasit yang bertugas di Liga 2. Kunjungan itu, menurut dia, bertujuan untuk mencari solusi atas persoalan yang menghampiri para wasit di Indonesia, khususnya Liga 2. Setelah Tragedi Kanjuruhan, Liga 2 belum bergulir sehingga berdampak pada kehidupan para wasit yang bertugas di sana.
Serangkaian aksi kerja itu bisa jadi merupakan wujud dari pembuktian kata-kata Erick yang sebelum KLB mengatakan, pengurus PSSI di masa kepemimpinannya akan lebih sedikit tidur. Itu artinya, ia mendorong kepengurusan PSSI saat ini untuk terus bekerja membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyampaikan, sepak terjang Erick sejak mengambilalih kursi pimpinan PSSI dari Mochamad Iriawan sejalan dengan keinginan pemerintah yang ingin sepak bola Indonesia bisa berjalan baik.
Menurut Zainudin, ujung tombak pembenahan sepak bola Indonesia berada di tangan PSSI. Maka dari itu, pemerintah memberikan dukungan penuh kepada PSSI untuk menjalankan program-programnya.