Presiden Joko Widodo tidak mempersoalkan dua menterinya, Erick Thohir dan Zainudin Amali, yang memimpin kabinet baru PSSI. Ia berharap kedua menterinya itu bisa membagi waktu dengan baik.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menjanjikan tidak akan mengintervensi PSSI kendati Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI juga menjabat menteri Kabinet Indonesia Maju. Kendati demikian, Presiden Joko Widodo meminta adanya peta jalan transformasi total PSSI.
”Yang paling penting ada sebuah perubahan, sebuah reformasi total, ada sebuah transformasi sehingga dari kekuatan yang kita miliki, potensi yang kita miliki ini, betul-betul nanti tahap demi tahap kemajuannya bisa kelihatan. Road map (peta jalan) kelihatan, perencanaannya kelihatan. Mau apa dalam 50 tahun, mau apa dalam 25 tahun,” tutur Presiden Joko Widodo kepada wartawan seusai menghadiri peringatan hari lahir Partai Persatuan Pembangunan, di Jakarta, Jumat (17/2/2023).
Presiden juga akan meminta peta jalan reformasi total yang akan dikerjakan untuk PSSI kepada para pemimpin PSSI yang baru terpilih ini. ”Minggu depan kelihatannya akan ketemu, akan saya tanyakan (peta jalan reformasi total) itu. Sudah ada peta jalannya belum, ada targetnya belum. Untuk mencapai targetnya itu, apa yang dilakukan. Semua harus terencana secara detail kalau mau sepak bola kita maju,” tuturnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan pembangunan infrastruktur pendukung PSSI harus ada. Sampai saat ini, PSSI tidak memiliki markas latihan. ”Saya waktu omong-omong dengan Shin Tae-yong, butuh lima lapangan dalam satu lokasi. Ada penginapan, ada kolam renangnya untuk olahraga pemain-pemainnya,” ujarnya menambahkan.
Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, di Jakarta, Kamis (16/2/2023), Erick Thohir yang juga Menteri BUMN mendapatkan kemenangan telak. Sebanyak 64 suara dikumpulkan dari 86 suara yang tersedia. Erick pun akan memimpin federasi sepak bola Indonesia itu untuk periode 2023-2027.
Adapun Zainudin Amali, yang juga menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga, memenangi pemilihan Wakil Ketua Umum PSSI bersama Yunus Nusi. Pemilihan itu lantas diulang. Dalam pemilihan ulang, dua wakil ketua terpilih adalah Yunus dan Ratu Tisha Destria. Yunus lantas mundur dan posisinya ditempati Zainudin yang memperoleh suara terbanyak ketiga dalam pemilihan ulang.
Ini urusan manajemen. Manajemen waktu, manajemen mengatur organisasinya, manajemen perencanaannya. Ini masalah manajemen.
Kendati dua menterinya akan memimpin PSSI, Presiden Jokowi kalem saja. ”Pemerintah tidak akan intervensi apa pun kepada PSSI,” ujarnya menambahkan.
Hal terpenting, menurut Presiden, kedua menterinya itu bisa mengatur waktunya. Apalagi, sejauh ini beberapa menteri juga memimpin organisasi olahraga. Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, memimpin Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) periode 2021-2025. Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI). Luhut Binsar Panjaitan juga Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) 2021-2025. Adapun Prabowo Subianto juga memimpin Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) 2021-2025.