Taklukkan Aston Villa, Ketangguhan Mental Arsenal Teruji
Meskipun dihuni skuad termuda di Liga Inggris, Arsenal membuktikan punya mentalitas juara saat membungkam Aston Villa, 4-2. Mereka pantang menyerah mengejar kemenangan perdananya di bulan Februari.
BIRMINGHAM, SABTU — Arsenal memberikan respons positif seusai tergusur dari puncak klasemen Liga Inggris. Tim ”Meriam” menunjukkan ketangguhan mental dengan mengalahkan tuan rumah Aston Villa di Villa Park, Birmingham, Sabtu (18/2/2023) malam WIB.
Kemenangan 4-2 atas Villa membuat Arsenal bisa menekan rival utamanya, Manchester City. Arsenal kembali memuncaki klasemen sementara dengan koleksi 54 poin dari 23 laga. Adapun City menghadapi Nottingham Forest. Jika bisa menang, ”The Citizens” kembali mengudeta Arsenal berkat keunggulan selisih gol.
Meski begitu, skuad muda Si Meriam, yang rata-rata berusia 25,1 tahun, menampilkan mentalitas juara yang sudah hampir dua dekade memudar. Mereka menyamakan kedudukan dua kali dari Villa. Mereka lalu mencetak dua gol kemenangan dengan memanfaatkan enam menit perpanjangan waktu pada babak kedua.
Baca juga: Apakah Tim Muda seperti Arsenal Tidak Ditakdirkan Juara?
”Kami memetik dua pelajaran dari laga ini. Pertama, kami harus terus percaya hingga menit terakhir laga. Kedua, kami wajib selalu berjuang dan percaya (diri),” ujar bek sayap kiri Arsenal, Oleksandr Zinchenko.
Serba pertama
Capaian di Villa Park itu adalah kemenangan pertama Arsenal dari empat laga di bulan Februari ini. Sebelumnya, mereka hanya mendapatkan satu poin dari tiga pertandingan. Arsenal sempat menderita dua kekalahan, yaitu dari Everton dan City. Mereka lalu ditahan Brentford, 1-1, menyusul kesalahan keputusan asisten wasit peninjau video (VAR).
Akibat kesalahan masif itu, Lee Mason, asisten wasit yang bertugas di laga Arsenal kontra Brentford, lantas mengundurkan diri dari jajaran wasit Liga Primer Inggris, pekan ini.
Kemenangan atas Villa juga terasa istimewa bagi Zincheko yang mencetak gol pertama untuk Arsenal. Pemain yang direkrut dari City pada musim panas lalu itu mencetak gol lewat kaki kirinya untuk menyamakan skor menjadi 2-2.
Gol itu adalah momen kedua Arsenal mengatasi ketertinggalan dari Villa. Sebelumnya, Arsenal mencetak gol melalui sepakan Bukayo Saka pada menit ke-16 untuk menyamakan kedudukan setelah Ollie Watkins, penyerang Villa, mencetak gol pembuka pada menit kelima.
Ini indahnya Liga Primer, liga terbaik di dunia. Kemenangan ini sangat penting setelah periode buruk yang kami jalani. (Jorginho)
Kepastian Arsenal membawa pulang tiga poin tercipta pada perpanjangan waktu babak kedua. Mereka unggul melalui gol bunuh diri kiper Villa, Emiliano Martinez, yang gagal mengantisipasi sepakan keras Jorginho dari luar kotak penalti. Bola tendangan Jorginho membentur mistar gawang lalu mengenai kepala Martinez sebelum masuk ke gawang.
Kemudian, keputusan berisiko Martinez, sang juara Piala Dunia 2022 bersama Argentina, untuk ikut serta dalam peluang sepak pojok timnya justru menjadi bumerang. Si Meriam melakukan serangan balik cepat yang diinisiasi Fabio Vieira.
Striker Arsenal, Gabriel Martinelli, memastikan kemenangan timnya di menit ke-90+8 dengan menyepak bola ke gawang yang sudah tidak dikawal. Gol itu mengakhiri paceklik kontribusi gol Martinelli dalam tujuh laga terakhir Arsenal.
Empat gol yang dicetak Arsenal berasal dari lima tembakan mengarah ke gawang dari 19 peluang yang mereka kreasikan. Jumlah tembakan tepat sasaran serupa juga dihasilkan Villa yang secara total menghasilkan tujuh tembakan di zona pertahanan Arsenal.
”Ini indahnya Liga Primer, liga terbaik di dunia. Kemenangan ini sangat penting setelah periode buruk yang kami jalani,” kata Jorginho.
Baca juga: Hidup dan Mati Arsenal Bersama Ide Arteta
Kemenangan itu juga memperbaiki catatan produktivitas Arsenal di bulan Februari. Pada tiga laga sebelumnya, mereka hanya membuat rerata 0,6 gol per laga. Catatan itu kini sedikit meningkat, yaitu menjadi 1,5 gol per laga seusai laga di Villa.
Produktivitas masih rendah
Namun, produktivas itu masih rendah dibandingkan performa Arsenal pada 19 laga putaran pertama musim ini. Mereka menciptakan rerata 2,37 gol per pertandingan, saat itu.
Penurunan performa juga terlihat dari penampilan bertahan Si Meriam. Setelah mencatatkan hanya 0,95 gol per laga, mereka menderita rata-rata kebobolan 1,75 gol per laga di awal putaran kedua musim ini.
Pada laga di Villa Park, pertahanan Arsenal masih terlihat rapuh akibat kegagalan mereka mengantisipasi serangan kilat yang diterapkan Villa. Tim tuan rumah sudah unggul ketika laga baru berjalan lima menit. Gol itu berawal dari keberhasilan bek sayap kanan Villa, Matty Cash, merebut bola yang dikuasai Zinchenko.
Villa hanya membutuhkan waktu 8 detik sejak Cash menguasai bola hingga Watkins bisa menaklukan Aaron Ramsdale, kiper Arsenal. Proses gol yang berlangsung singkat juga tersaji pada gol kedua Villa yang dihasilkan Philippe Coutinho pada menit ke-31. Serangan itu dimulai setelah Martinez menangkap bola di kotak penalti.
Baca juga: Lecutan Motivasi Manchester City
Serangan Villa terjadi di sisi kanan pertahanan Arsenal dengan bertumpu pada bek sayap kiri, Alex Moreno. Tim asuhan Unai Emery itu hanya memerlukan durasi penguasaan bola selama 19 detik untuk mencetak gol kedua.
Manajer Villa Unai Emery kecewa dengan kegagalan anak asuhannya menjaga keunggulan. Ia pun merasa timnya tidak pantas menelan kekalahan. (AFP)