Permainan eksplosif Arsenal menjadi bumerang karena berujung terburu-buru. City, berbekal status juara bertahan, mampu memanfaatkan celah itu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/IAN KINGTON
Ekspresi Manajer Arsenal Mikel Arteta saat timnya melawan Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. City menang 3-1 pada laga itu.
LONDON, KAMIS – Gaya eksplosif nan ofensif skuad Arsenal menghidupkan permainan mereka sepanjang laga. Namun, permainan bertempo ekstra tinggi itu pula yang menjatuhkan “Si Meriam” di hadapan Manchester City. Risiko itu sudah menjadi pilihan tim termuda dengan manajer termuda di liga tersebut.
Arsenal harus rela kehilangan posisi puncak klasemen Liga Inggris yang dipertahankan sejak awal November 2022. Posisi mereka dikudeta City seusai takluk 1-3 di Stadion Emirates, Kota London, pada Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. City memiliki poin sama dengan Arsenal, 51 poin, tetapi unggul selisih gol.
“City adalah kami, bukan saya. Kami adalah juara (bertahan) dan penampilan tadi memperlihatkan siapa kami sebenarnya. Kita semua bisa bersepakat (Arsenal) telah menjadi tim terbaik musim ini. Jadi tidak mudah untuk datang dan bermain melawan mereka,” kata penyerang City Erling Haaland.
Sebagai tim termuda dengan rerata usia skuad 25,1 tahun dan manajer termuda, Mikel Arteta (40), Arsenal melekat dengan gaya main agresif bertempo tinggi sejak awal musim. Ide bermain itu pula yang ditunjukkan ketika menjamu City, meskipun tanpa gelandang utama Thomas Partey yang cedera jelang laga.
AFP/GLYN KIRK
Pemain Manchester City Kevin De Bruyne (tengah) mengontrol bola setelah merebutnya dari pemain Arsenal Takehiro Tomiyasu pada laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. Pada laga itu, City menang 3-1 dan de Bruyne mencetak satu gol.
“Si Meriam”, lewat blok pertahanan ekstra tinggi, sukses mengacaukan organisasi serangan City dari lini belakang. Tim tamu hanya menguasai bola sebanyak 36 persen. Padahal, City di bawah manajer Josep Guardiola dikenal dengan tim paling dominan menguasai bola. Rerata penguasaan mereka di liga adalah 64 persen.
City, menurut OptaJoe, mencatat penguasaan bola terendah dalam pertandingan Liga Inggris di bawah rezim Guardiola. Selain itu, akurasi umpan “The Citizens” juga menurun drastis, dari biasanya 88 persen menjadi 73 persen. Mereka kesulitan membangun serangan karena tekanan reaktif pemain tim tuan rumah.
“Arsenal bermain lebih baik dari kami, terutama pada paruh pertama. Kami tidak cukup intens di dua sisi lapangan. Baru pada paruh kedua kami bisa mulai lebih agresif. Setelah itu penampilan kami membaik dan pada akhirnya kami menang,” kata Guardiola.
Namun, karena bermain cepat, tim asuhan Arteta juga terlihat naif. Mereka sering terlalu terburu-buru dan cenderung memaksa untuk membangun serangan dari bawah. Tiga gol yang dicetak City lewat Kevin De Bruyne, Jack Grealish, dan Haaland merupakan hadiah yang berawal dari kesalahan pemain Arsenal di separuh lapangan sendiri.
Kami tidak membaca situasi dengan baik. Kami bermain terlalu cepat saat momen kurang tepat.
AP PHOTO/KIN CHEUNG
Pemain Arsenal Bukayo Saka (tengah) menendang dari titik penalti untuk mencetak gol ke gawang Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. City menang 3-1 pada laga itu.
“Kami tidak membaca situasi dengan baik. Kami bermain terlalu cepat saat momen kurang tepat. Mereka bermain dengan bola panjang (paruh kedua) dan kami kesulitan keluar dari zona sendiri. Lalu, mereka menghukum kami. Sulit menang dengan memberikan tiga gol cuma-cuma,” jelas Arteta.
Gol pembuka De Bruyne seolah jatuh dari langit pada menit ke-24. De Bruyne memotong umpan ceroboh bek sayap Takehiro Tomiyasu ke kiper Aaron Ramsdale. Kesalahan itu bisa dimaafkan setelah gol penyeimbang penyerang sayap Arsenal Bukayo Saka lewat penalti jelang turun minum.
Setelah turun minum, Guardiola seperti bisa melihat titik lemah Arsenal. Tim tuan rumah selalu membangun serangan dari bawah dengan tempo sangat tinggi. Para pemain mereka terkadang tidak melihat lagi untuk memberikan umpan ke sisi lain. City pun memasang perangkap blok ekstra tinggi pada paruh kedua.
Terhanyut atmosfer riuh Stadion Emirates, Arsenal bermain lebih berani dan terjatuh ke dalam perangkap itu. Setelah beberapa kesalahan yang nyaris berujung gol, City akhirnya bisa menghukum lewat gol Grealish pada menit ke-72. Gol itu bermula dari kesalahan umpan bek Gabriel Magalhaes di sepertiga lapangan sendiri.
Pemain Manchester City Jack Grealish merayakan golnya ke gawang Arsenal pada laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. City menang 3-1 pada laga itu.
Kesalahan serupa diulangi 10 menit berselang. Kali ini giliran pemain pengganti, Leandro Trossard, yang kehilangan bola di tengah lapangan. Situasi tersebut berubah menjadi kesempatan transisi kilat City dan berujung menjadi gol Haaland. Arsenal kehilangan momentum setelah tertinggal 1-3.
Hasil itu memperpanjang rekor buruk Arsenal ketika bertemu City. “Si Meriam” selalu kalah dalam 11 pertandingan terakhir di Liga Inggris. Adapun Arteta selalu takluk dari sang guru, Guardiola, dalam enam pertemuan di Liga Inggris.
Di sisi lain, tim tuan rumah bisa sedikit tersenyum berkat penampilan debut Jorginho sebagai pemain mula. Gelandang 31 tahun yang didatangkan dari Chelsea pada jendela transfer musim dingin itu mengisi kekosongan Partey dengan sangat baik.
Jorginho mampu menjembatani serangan Arsenal sekaligus memutus aliran umpan lawan. Dia mencatat statistik cukup cemerlang dengan umpan sukses 88 persen, 3 intersepsi, dan 1 tekel. Pemain tim nasional Italia itu juga berhasil menyapu bola di garis gawang saat kedudukan 1-1.
Pemain Manchester City Erling Haaland merayakan golnya ke gawang Arsenal pada laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. City menang 3-1 pada laga itu.
De Bruyne yang sempat dicadangkan versus Tottenham Hotspur, dua pekan lalu, kembali berkontribusi maksimal. Dia menyumbang satu gol dan satu asis. Adapun satu asis itu diberikan kepada Haaland. Berkat asis itu, Haaland untuk pertama kali mencetak gol di markas tim enam besar Liga Inggris.
Arteta berkata, kekalahan sama sekali tidak memupus asa juara Arsenal. “Saya justru semakin yakin (dengan kans kami) setelah laga dibandingkan sebelumnya. Dengan level penampilan lawan City dan atmosfer luar biasa para pendukung, kami bisa melakukannya,” pungkasnya (AP/REUTERS)