Rashford belum bisa dihentikan, sedangkan Barcelona terlambat panas. Hasil imbang di Stadion Camp Nou menjadi kemenangan moral MU.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BARCELONA, JUMAT — Manchester United memang hanya meraih hasil imbang dengan Barcelona meskipun sempat unggul sampai menit ke-76. Namun, di Stadion Camp Nou, mereka telah memperlihatkan diri sebagai tim yang lebih unggul soal individu dan taktik dalam duel perebutan tiket 16 besar Liga Europa tersebut. ”Setan Merah” pulang dengan kepercayaan diri tinggi.
MU berhasil menahan Barca, 2-2, dalam laga pertama playoff Liga Europa, Jumat (17/2/2023) dini hari WIB. Empat gol yang tercipta di babak kedua membuat laga berujung tanpa pemenang. Tim tuan rumah unggul lebih dulu lewat sundulan bek sayap Marcos Alonso dari skema tendangan sudut.
Hanya dalam rentang 10 menit, MU membalikkan keadaan dengan gol penyerang Marcus Rashford dan bunuh diri bek Jules Kounde. Barca yang terbangun pada 15 menit terakhir berhasil menyamakan kedudukan dengan sepakan penyerang sayap Raphinha yang bermaksud untuk umpan silang.
Hasil imbang sebenarnya bagus untuk MU yang akan menjadi tuan rumah laga kedua di Stadion Old Trafford, pekan depan. Namun, kata Rashford, dia dan rekan-rekannya tidak puas dengan hasil itu karena MU lebih dekat dengan kemenangan dibandingkan dengan Barca.
”Rasanya seperti kekalahan. Saya pikir kami bermain sangat baik. Mereka memang lebih unggul pada paruh pertama. Namun, kami bisa tetap tenang dan menciptakan banyak peluang. Mudah-mudahan (laga kedua) akan lebih bagus lagi dan kami bisa melaju,” ujar Rashford.
Barca unggul jauh dalam penguasaan bola, 60,7 persen. Namun, MU lebih berbahaya ketika berada di sepertiga akhir lapangan. Tim tamu, seperti ciri khas mereka di bawah Manajer Erik ten Hag, bermain sangat langsung. Mereka merebut bola dengan agresivitas di lini tengah yang dipimpin gelandang Casemiro, lalu menyerang secepat mungkin.
Tim tamu ingin mengeksploitasi lubang pertahanan Barca, memanfaatkan eksistensi Rashford. ”Mereka memainkan skema serangan balik yang luar biasa. Rashford menunggu di belakang, Bruno (Fernandes) dengan umpan-umpan panjang. MU sangat bagus dan bisa bermain sesuai keinginan mereka,” kata Pelatih Barca Xavi Hernadez.
Tren berapi-api Rashford yang sudah mencetak gol ke-11 pada 2023 masih belum terhentikan. Pertahanan lawan ketar-ketir setiap dia menyentuh bola. Dua gol MU berawal dari kakinya. Gol pertama lewat tendangan keras ke sudut sempit tiang dekat melewati kiper Marc-Andre ter Stegen. Gol kedua berasal dari umpan silangnya yang salah diantisipasi Kounde.
Xavi menyiapkan strategi khusus untuk meredam Rashford. Posisi bek Ronald Araujo dan Kounde ditukar. Araujo yang biasa bermain di bek tengah, memulai laga di sayap kanan. Kounde bermain lebih sentral untuk menangkal kelincahan penyerang tim nasional Inggris itu. Selain itu, Kounde ditugaskan mengatur serangan dari bawah.
Namun, Ten Hag juga bersiasat. Rashford dijadikan penyerang tengah, menggantikan peran Wout Weghorst yang mundur sebagai gelandang serang. Dengan posisi lebih sentral, Rashford bebas bergerak ke berbagai arah. Dia pun bisa berduel dengan pemain selain Kounde.
Rashford menang duel atas bek Marcos Alonso pada gol pertama dan sukses melewati Raphinha pada gol kedua. Saat skor 2-1, dia dijatuhkan di kotak penalti oleh Kounde. Namun, wasit asal Italia, Maurizio Mariani, hanya bergeming.
Menurut Ten Hag, semestinya MU mendapatkan keuntungan dari insiden itu. ”Saya pikir jelas pelanggaran terhadap Rashy (Rashford). Anda bisa berdiskusi itu di luar kotak penalti atau tidak. Namun, jika pelanggaran, harusnya pemain lawan bisa diberi kartu merah. Dia tinggal berhadapan dengan kiper. Tentu keputusan itu berpengaruh terhadap hasil akhir,” tuturnya.
Mereka memainkan skema serangan balik yang luar biasa. MU sangat bagus dan bisa bermain sesuai keinginan mereka.
Laga pertama itu menunjukkan Barca belum mampu menemukan jawaban terhadap Rashford dan skema transisi kilat MU. Menurut OptaJose, tim berjuluk ”Blaugrana” itu menghadapi jumlah tembakan terbanyak di Stadion Camp Nou sepanjang musim ini, 18 kali, pada dini hari tadi.
Adapun kemasukan dua gol di kandang sendiri adalah hal luar biasa untuk Barca. Robert Lewandowski dan rekan-rekan baru kemasukan satu gol dari 11 laga dalam Liga Spanyol ketika bermain di depan publik sendiri. Itu pun dari bola mati. Mereka tidak pernah kemasukan dari permainan terbuka.
Di sisi lain, intensitas tekanan lini tengah MU sukses membuat Barca kehilangan bola 13 kali. Intensitas itu tidak lepas dari ide Ten Hag memainkan Weghorst sebagai gelandang dalam formasi 4-1-4-1. Adapun Weghorst yang bertipe penyerang target man menyudahi laga dengan 4 tekel, terbanyak ketiga, dan 3 sapuan.
Barca bermain lebih baik pada 20 menit terakhir. Pemain pengganti, Ansu Fati, mampu memberi warna lebih dengan kelincahan dribelnya di pertahanan MU. Fati sempat mendapat peluang untuk mencetak gol kemenangan. Namun, tendangannya bisa ditepis kiper David De Gea.
”Tidak mudah bermain menghadapi salah satu tim terbaik di Eropa, dengan manajer hebat. Kami tidak menang hari ini. Namun, kami masih punya peluang untuk melaju pada pekan depan. Saya cukup puas dengan bagaimana kami mengakhiri laga ini,” kata Xavi.
Barca akan bertamu ke Stadion Old Trafford dengan kondisi terpincang-pincang. Gavi akan melewatkan laga kedua karena terkena akumulasi kartu kuning, sedangkan Pedri ditarik keluar akibat cedera sebelum turun minum. Mereka sudah ditunggu Setan Merah yang pulang dengan kemenangan moral. (AP/REUTERS)