Ten Hag mampu mengubah peruntungan MU dalam sekejap dengan pergantian pemain. Kejeniusannya terpancar dari dua laga versus Leeds.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LEEDS, MINGGU – Dua kali sudah Manchester United terhindar dari nasib buruk saat menghadapi Leeds United dalam “derbi mawar” dalam rentang tiga hari terakhir. MU selalu tampil kurang menjanjikan pada awal laga, tetapi tetap mampu meraih hasil positif berkat kejeniusan manajer Erik ten Hag.
MU mencuri kemenangan 2-0 di markas Leeds, Stadion Elland Road, pada Minggu (12/2/2023) WIB, setelah ditahan imbang 2-2 pada pertemuan pertama, Kamis lalu, di Stadion Old Trafford. Sepasang gol pada 10 menit terakhir, dari Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho, membuat “Setan Merah” pulang dengan tiga poin.
“Kami tahu selalu sulit bermain di Elland Road. Mereka mendapat momentum kecil beberapa kali. Namun, kami bisa fokus sampai akhir dan memperlihatkan kualitas sebenarnya. Kami ingin balas dendam di laga ini karena hasil mengecewakan di Old Trafford,” kata kapten MU Harry Maguire.
Ten Hag merotasi tiga pemain yang tampil dalam edisi pertama “derbi mawar” di Stadion Old Trafford. Mereka adalah bek inti, Lisandro Martinez dan Raphael Varane, serta Garnacho. Ketiganya digantikan oleh Maguire, Tyrell Malacia, dan Jadon Sancho.
MU berpotensi pulang dengan tangan hampa setelah sejam laga berlalu. Mereka kesulitan menembus blok medium tim tuan rumah. Sementara itu, Leeds justru lebih berbahaya lewat transisi serangan balik, terutama dari penyerang sayap Wilfried Gnonto yang sempat mencetak satu gol di Stadion Old Trafford.
Ten Hag pun mengganti strategi pada setengah jam terakhir. Dia memasukkan Martinez dan Garnacho untuk mengganti Malacia dan Sancho. Luke Shaw yang sempat ditugaskan di tengah, bisa kembali ke posisi asli sebagai bek sayap. Martinez mengambil posisi bek tengah.
Formasi di lini serang berubah total. Rashford diplot sebagai penyerang tengah. Wout Weghorst yang semula di posisi itu ditugaskan berada di belakang Rashford. Adapun Garnacho mengisi sisi kiri yang ditinggalkan Rashford.
Bukan kebetulan, MU mencuri gol pada menit ke-80 lewat sundulan Rashford yang berasal dari umpan silang Shaw. Lima menit setelah itu, giliran Garnacho yang menggandakan keunggulan dengan umpan Weghorst. Perubahan strategi ten Hag berbuah manis.
Kami mengganti pemain untuk mengantisipasi kelelahan. Namun, juga untuk lebih baik dari sudut pandang taktik.
Sang manajer memasukkan Martinez agar Shaw lebih bisa maju membantu serangan. Kualitas Shaw di sepertiga akhir dipercaya bisa menimbulkan percikan. Kontribusi serangan seperti yang biasa diberikan Shaw tidak terlihat dalam sosok Malacia.
Sementara itu, Garnacho dimasukkan agar Rashford bisa mendapat posisi lebih sentral. Rashford sengaja ditaruh sedekat mungkin dengan gawang. Pemain yang sedang berapi-api itu, mencetak 13 gol dalam 15 laga terakhir, hanya butuh peluang kecil untuk menghukum lawan.
Pergantian tersebut membuat MU terhindar dari kehilangan poin. Adapun Leeds unggul dalam jumlah tembakan 16-11, meskipun hanya menguasai bola sebanyak 33,1 persen. Mereka juga unggul dalam metriks kualitas peluang atau expected goals (xG) 1,86 – 1,08.
Pergantian jenius ten Hag terasa seperti deja vu. Dia juga melakukan hal serupa saat MU ditahan 2-2 oleh Leeds. Ketika itu, mereka tertinggal dua gol lebih dulu. Semenit sebelum laga berlangsung sejam, ten Hag memasukkan Sancho dan Facundo Pellistri. Dua pemain sayap itu merupakan sumber inspirasi sepasang gol penyeimbang “Setan Merah”.
Menurut ten Hag, rotasi pemain sudah menjadi keharusan di tengah jadwal padat MU yang masih terlibat di empat kompetisi. “Kami mengganti pemain untuk mengantisipasi kelelahan. Namun, juga untuk lebih baik dari sudut pandang taktik. Saya pikir (pergantian) itu yang membawa kami menang,” ujarnya.
Tim tetangga MU, Manchester City, juga berhasil meraih poin penuh dengan menaklukkan Aston Villa 3-1 di Stadion Etihad, pada Senin dini hari. City yang bertekad kembali ke jalur kemenangan setelah kalah dari Tottenham Hotspur, langsung tancap gas lewat tiga gol pada paruh pertama.
Gol itu diciptakan masing-masing oleh gelandang Rodri dan Ilkay Guendogan, serta penyerang sayap Riyad Mahrez. Adapun gol sundulan Rodri dari skema tendangan sudut pada menit ke-4 lebih memudahkan City dalam laga itu. Mereka bisa memanfaatkan celah tim tamu yang bermain lebih terbuka.
“Kami bermain lebih baik pada paruh kedua, dalam mengontrol permainan dan menekan lawan. Namun, kami tidak berhasil menambah gol lagi. Kami justru kemasukan satu gol karena kesalahan. Meskipun begitu saya puas karena kami bermain sangat bagus,” kata manajer City Josep Guardiola.
Adapun Guardiola kembali mengubah pendekatan formasi City. “The Citizens” bermain dengan tiga bek tengah dalam formasi 3-2-4-1, dari biasanya 4-2-3-1 atau 4-3-3. Formasi itu membuat pertahanan lebih stabil. Serangan juga lebih kreatif karena punya dua gelandang serang, Gundogan dan Kevin De Bruyne.
City, berkat kemenangan itu, tinggal terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen sementara Arsenal. Mereka bisa mengudeta Arsenal saat bertandang ke Stadion Emirates, Kamis dini hari WIB. Jika menang, City akan memiliki jumlah poin yang sama dan unggul dalam selisih gol.
“Kami akan berangkat ke London dan mencoba untuk menang. Ketika satu tim (Arsenal) mencapai 50 poin pada paruh pertama, itu karena mereka sangat baik. Kami bisa memperkecil jarak itu karena performa tim ini juga sangat baik,” pungkas Guardiola. (AP/REUTERS)