Proses Pemilihan Ketua Umum Diharapkan Berjalan Lancar
Pemilik suara pada Kongres Luar Biasa PSSI 2023 wajib menjaga suasana kondusif dalam pemilihan ketua umum 2023-2027.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Agenda utama Kongres Luar Biasa PSSI 2023, yaitu pemilihan ketua umum PSSI periode 2023-2027, diharapkan berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti. Mulusnya proses suksesi pemegang tampuk pimpinan sepak bola di Indonesia menjadi syarat mutlak untuk percepatan pelaksanaan program kerja PSSI yang telah menanti di tahun ini.
“Saya berharap pelaksanaan pemilihan (ketua umum) berjalan dengan suasana kondusif seperti tahapan pembukaan. Saya berharap para pemilik suara dan pengurus PSSI semakin dewasa, sehingga Kongres (Luar Biasa) ini yang diawasi langsung oleh FIFA bisa berjalan lancar,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam pidato sambutannya yang membuka KLB PSSI 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Dalam agenda itu, hadir pula Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, Ketua Komite Olahraga Indonesia Raja Sapta Oktohari, dan Ketua Umum PSSI 1999-2003 Agum Gumelar. Kemudian, pidato Amali itu juga didengarkan langsung oleh empat kandidat ketua umum PSSI 2023-2027, yaitu La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Arif Putra Wicaksono, dan Doni Setiabudi.
Amali menambahkan, pengurus PSSI periode 2023-2027 telah dinanti sejumlah pekerjaan rumah, seperti pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023, membenahi prestasi tim nasional, dan meningkatkan pelaksanaan kompetisi. Oleh karena itu, KLB, tambahnya, tidak boleh meruncingkan dan memperpanjang perbedaan akibat dukungan yang berbeda pada calon ketua umum tertentu.
Mengurus sepak bola jangan pakai perasaan, jangan baper (dibawa perasaan), maka meski tidak mendapat dukungan di KLB ini jangan justru tidak mengurus sepak bola.
“KLB harus menyatukan kita, Dukungan boleh berbeda, tetapi setelah terpilih pengurus baru, maka semua pihak harus menjadi satu. Mengurus sepak bola jangan pakai perasaan, jangan baper (dibawa perasaan), maka meski tidak mendapat dukungan di KLB ini jangan justru tidak mengurus sepak bola,” kata Amali yang juga menjadi salah satu kandidat wakil ketua umum.
KLB akan melibatkan 87 pemilik suara yang akan menentukan Komite Eksekutif (Exco) PSSI 2023-2027 yang terdiri dari ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota. Berdasarkan jadwal KLB, pemilihan ketua umum menjadi agenda pemilihan pertama. Kemudian, disusul pemilihan dua wakil ketua umum dan 12 anggota Exco.
Dengan empat kandidat ketua umum dan 15 calon wakil ketua umum, maka pemilihan dua posisi tertinggi di PSSI itu berpeluang berjalan selama dua putaran. Syaratnya, pada putaran pertama tidak ada satu calon yang mengoleksi lebih dari 50 persen suara atau minimal 44 suara.
Jika hal itu terjadi, maka pemilihan putaran kedua akan menjadi pertarungan head-to-head dua kandidat dengan suara tertinggi di putaran pertama. Adapun untuk pemilihan anggota Exco hanya akan berjalan satu putaran, sehingga 12 orang yang mendapat suara terbanyak dari 54 kandidat akan langsung ditetapkan sebagai anggota Exco periode 2023-2027.
Marciano menuturkan, pelaksanaan KLB akan mencerminkan kualitas tata kelola sepak bola nasional. Menurut dia, perjalanan PSSI di era Ketua Umum Mochamad Iriawan pada periode 2019-2023 berjalan dengan baik, sehingga kondusivitas organisasi itu jangan dinodai dengan proses KLB yang berjalan tidak baik.
“Saya pesan agar menjalankan KLB dengan sebaik-baiknya. Pilihlah ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Exco (Komite Eksekutif) yang bisa menutupi kekurangan di masa kepemimpinan Pak Iriawan, lalu bisa melanjutkan keberhasilan yang dicapai beliau,” ucap Norman.
Sementara itu, Sapta juga menegaskan, pengurus baru PSSI bakal dihadapkan agenda turnamen internasional selama 2023, seperti SEA Games di Kamboja, World Beach Games di Bali, dan Asian Games di China. Oleh karena itu, pengurus baru harus bergerak cepat untuk mempersiapkan tim yang bisa bersaing dan tampil membanggakan di tiga turnamen itu.
Lapor presiden
Terkait pencalonan dirinya sebagai wakil ketua umum PSSI, Menpora menyerahkan dukungan kepada pemilik suara. “Kalau seandainya saya terpilih, saya akan langsung melapor kepada Pak Presiden (Joko Widodo),” ucapnya.
Suasana di lokasi KLB meriah dan penuh sorak-sorai ketika La Nyalla dan Erick masuk ke dalam ruangan KLB. Mereka tiba sekitar pukul 09.15 WIB.
Arthur Irawan, pemain yang juga anggota direksi Persik Kediri, mengatakan, dirinya akan memilih sosok yang benar-benar peduli terhadap sepak bola Indonesia. Ia ingin PSSI bisa membawa sepak bola menjadi hiburan bagi seluruh rakyat.
“Saya lihat calon-calonnya bagus semua dan kuat. Semoga mereka memberikan yang terbaik bagi sepak bola kita,” ucap Arthur.