Satria Muda memang sering memulai laga dengan lambat, tetapi mereka tetap mampu keluar sebagai pemenang pada akhir pertandingan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
DOKUMENTASI IBL
Forward veteran Satria Muda Pertamina Jakarta Arki Dikania Wisnu merayakan kemenangan timnya atas Pelita Jaya Bakrie Jakarta, 72-67, pada laga seri ketiga IBL di DBL Arena, Surabaya, Sabtu (11/2/2023). Arki menjadi pahlawan kemenangan timnya lewat sumbangan 26 poin.
SURABAYA, SABTU — Musim ini, Satria Muda Pertamina Jakarta bagai tim panser, kendaraan perang yang butuh waktu panas saat dinyalakan. Namun, setelah panas, mereka berubah menjadi tim yang tidak terhentikan. Pelita Jaya Bakrie Jakarta adalah korban teranyar karakter tim juara bertahan itu.
Dua tim raksasa Ibu Kota itu bertemu pertama kali pada musim IBL 2023 di hari pembuka seri 3, Sabtu (11/2/2023) di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur. Sempat tertinggal selama 35 menit, Satria Muda bangkit pada kuarter keempat untuk menang 72-67 dalam duel bertajuk ulangan final musim lalu itu.
Dua tulang punggung tim nasional, Arki Wisnu (Satria Muda) dan Andakara Prastawa (Pelita Jaya), saling unjuk gigi. Arki menyudahi laga dengan sumbangan 26 poin, sedangkan Prastawa mencatat 25 poin dan 7 asis. Mereka menjadi pencetak poin terbanyak tim masing-masing.
Bedanya, Arki berhasil memanggul timnya pada kuarter terakhir. Forward berusia 34 tahun menyumbang 10 poin pada kuarter keempat, lewat penetrasi ke bawah ring yang menjadi ciri khasnya. Pemain bertahan Pelita Jaya hanya punya dua pilihan, kemasukan atau melanggar Arki.
DOKUMENTASI IBL
Kapten Pelita Jaya Bakrie Jakarta Andakara Prastawa berjibaku menyelamatkan bola pada laga melawan Satria Muda Pertamina Jakarta di DBL Arena, Surabaya, Sabtu (11/2/2023). Prastawa menyumbang 25 poin dan 7 asis.
”Kalau dibilang kaget, saya sendiri tidak kaget lagi dengan penampilan Arki seperti tadi. Kemampuan dia memang begitu. Kami sudah tahu apa yang akan dilakukannya, tetapi kami tetap tidak mampu menghentikannya dalam duel satu lawan satu,” kata Prastawa.
Kontribusi Arki membawa Satria Muda unggul telak 23-8 pada kuarter pamungkas. Mereka memulai kuarter ini dengan tertinggal 10 poin. Pertahanan Satria Muda juga menjadi faktor terbesar kemenangan. Mereka menahan lawan tanpa poin selama lebih dari 7,5 menit, dari laga tersisa 8 menit 39 detik hingga 1 menit 3 detik.
Pelatih Satria Muda Youbel Sondakh tidak terkejut dengan kebangkitan itu. Tim yang masih mencatat rekor sempurna, 9 menang dari 9 laga, sering mengawali laga dengan lambat, tetapi mampu menang pada akhirnya. Termasuk di laga terakhir mereka sebelum seri 3, versus Bima Perkasa Jogja.
”Kalau dari mental anak-anak, ini seperti perlu sesuatu biar bangun. Kami tertidur di kuarter pertama dan kedua. Baru kembali ke jalur sebenarnya pada kuarter terakhir. Skill pemain mulai keluar, sedangkan tim lawan sepertinya mulai kehabisan napas,” kata Youbel.
DOKUMENTASI IBL
Forward veteran Satria Muda Pertamina Jakarta Arki Wisnu melewati pemain bertahan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di DBL Arena, Surabaya, pada Sabtu (11/2/2023).
Menurut Arki, para pemain Satria Muda mampu bangkit karena terlecut setelah tertinggal 2-17 terlebih dulu. ”Kami ingin kembali ke tujuan awal untuk membuktikan diri di laga ini. Kalau ingin juara musim ini, kami harus bisa melewati tes (lawan tim besar) seperti ini,” katanya.
”Menara” Satria Muda
Dari sisi teknis, Pelita Jaya kalah karena tidak mampu menghentikan keunggulan Satria Muda di area dalam. Satria Muda memiliki dua center asing yang dijuluki ”menara kembar”, yaitu Elijah Foster (11 poin, 6 rebound) dan Allen West (7 poin, 9 rebound, 3 blok).
Kami sudah tahu apa yang akan dilakukannya, tetapi kami tetap tidak mampu menghentikannya dalam duel satu lawan satu.
Pelita Jaya sempat mengimbangi agresivitas Satria Muda di area dalam pada paruh pertama. Kedua tim seimbang dalam rebound dan poin di area berwarna. Namun, pada akhir laga, Satria Muda unggul jauh dalam rebound, 38-24 dan poin di area berwarna, 32-22.
DOKUMENTASI IBL
Center asing Satria Muda Pertamina Jakarta Elijah Foster menembak dalam penjagaan pemain Bima Perkasa Jogja di GOR Bimasakti, Malang, pada Sabtu (4/2/2023) WIB.
Prastawa dan rekan-rekan juga kelewat agresif untuk menahan penetrasi pemain lawan. Alhasil, mereka memberikan hadiah lemparan bebas sebanyak 33 kali kepada Satria Muda. Adapun Pelita Jaya hanya mendapat nyaris separuhnya (17 kali), hampir sama dengan Arki seorang diri (14 kali).
”Kami mengontrol lebih dari 3 kuarter, tetapi Satria Muda mampu memanfaatkan keunggulan postur mereka. Sulit mengontrol permainan jika kami kalah telak dalam rebound. Saya tidak bisa menyalahkan pemain saya (di kuarter keempat) karena mereka menembak di posisi terbuka,” kata Pelatih Pelita Jaya Djordje Jovicic.
Di kuarter keempat, Pelita Jaya hanya mampu mencetak dua poin dari permainan terbuka, yaitu lewat pemain asing Dominique Sutton. Selebihnya dari lemparan bebas. Prastawa yang mencatat akurasi tembakan tiga angka sampai 62,5 persen (5 dari 8 lemparan) pada tiga kuarter awal tidak berhasil memasukkan lemparan jauh lagi pada 10 menit terakhir.
Lewat hasil ini, Satria Muda berhasil membalas kekalahan dari Pelita Jaya saat final turnamen pramusim Piala Indonesia 2022, November lalu. Adapun dalam dua musim terakhir, Satria Muda selalu keluar sebagai juara IBL dengan mengalahkan Pelita Jaya di partai puncak.