Real Madrid akan menantang Al Hilal di final Piala Dunia Antarklub 2022, Minggu (12/2) pukul 02.00 WIB. Meski melaju ke partai puncak, performa Real belum lepas dari sejumlah kelemahan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
RABAT, KAMIS — Meskipun menembus final kelima di ajang Piala Dunia Antarklub, Real Madrid masih menyimpan terlalu banyak cela yang seharusnya tidak ditampilkan tim berstatus juara Eropa itu. Performa apik trisula lini depan ”Los Blancos” menjadi pembeda pada laga semifinal Piala Dunia Antarklub kontra Al Ahly, Kamis (9/2/2023) dini hari WIB, di Stadion Pengeran Moulay Abdellah, Rabat, Maroko.
Seperti pada laga Liga Spanyol, akhir pekan lalu, menghadapi Real Mallorca yang berakhir dengan kekalahan 0-1, Real menguasai bola dan mengontrol permainan dengan baik. Namun, mereka gagal memberikan ancaman yang berarti bagi Al Ahly, pemilik 10 gelar Liga Champions Afrika itu.
Berdasarkan data statistik, Al Ahly bisa mengimbangi Real dalam urusan menciptakan peluang. Juara Liga Champions Afrika 2020-2021 itu mengkreasikan 15 tembakan berbanding 19 tembakan milik Real. Perbedaan mendasar dari kedua tim adalah kualitas individu yang membantu Real mencatatkan efektivitas tembakan lebih baik.
Dari 19 tembakan itu, Real bisa menghasilkan empat gol atau pemain Los Blancos bisa memaksimalkan 21 persen dari total tembakan untuk menjadi gol. Adapun Al Ahly hanya mencatatkan tingkat gol 6 persen dari jumlah tembakan mereka. Meski begitu, Real baru bisa memberikan ancaman dan tembakan mengarah ke gawang Al Ahly setelah memasuki menit ke-40.
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menuntut pemainnya untuk tidak mudah membiarkan lawan mengganggu gawang mereka. Menurut dia, laga final menghadapi tim Arab Saudi, Al Hilal, akan menjadi duel yang sulit karena sang lawan memiliki pemain-pemain berkualitas. Laga final akan berlangsung di Rabat, Minggu (12/2) pukul 02.00 WIB.
Mereka (Al Hilal) tahu cara bermain sepak bola dengan baik. Kami harus menghormati mereka apalagi mereka akan mendapat dukungan dari mayoritas penonton di sini yang bakal membuat atmosfer memihak kepada mereka.
”Mereka (Al Hilal) tahu cara bermain sepak bola dengan baik. Kami harus menghormati mereka apalagi mereka akan mendapat dukungan dari mayoritas penonton di sini yang bakal membuat atmosfer memihak kepada mereka,” ujar Ancelotti kepada Marca seusai laga.
Kemenangan telak Real 4-1 atas klub berjuluk ”Nadi El Mared El Ahmar” atau “Raksasa Merah” itu lebih banyak disebabkan kesalahan mendasar lini belakang duta Mesir itu.
Tiga dari empat gol awal Los Blancos tercipta karena blunder individu pemain bertahan Al Ahly. Itu dimulai dari kesalahan bek tengah, Mahmoud Metwaly, mengontrol bola, sehingga bola bisa dicuri oleh Vinicius Junior yang langsung berhadapan dengan kiper, Mohamed El-Shenawy.
Vinicius tanpa kesulitan membuka keran gol Real di hadapan lebih dari 45.000 pasang mata yang memadati stadion. Real unggul ketika waktu normal babak pertama menyisakan tiga menit.
Kemudian, ketika babak kedua belum berjalan satu menit, barisan pemain belakang Al Ahly kembali gagal mengantisipasi bola tepisan El-Shenawy dari tembakan Rodrygo. Bola liar pun dikuasai dengan baik oleh Federico Valverde yang menggandakan keunggulan juara bertahan Liga Spanyol itu.
Keunggulan dua gol melengahkan Real. Itu membuat Al Ahly memiliki tiga peluang, termasuk gol melalui titik putih yang dicetak Ali Maaloul pada menit ke-65. Hukuman penalti itu berawal dari kesalahan bek sayap kiri Eduardo Camavinga kepada gelandang sayap Al Ahly, Hussein El Shahat.
Camavinga menjadi titik lengah bagi Real. Kemampuannya untuk menghadirkan umpan dan membantu serangan belum diimbangi dengan pemahaman bertahan yang baik. Serangan Al Ahly lebih dominan melalui sisi kiri pertahanan Real yang juga didasari kurangnya dukungan pemain lain untuk membantu Camavinga.
Ancelotti mengakui, timnya belum menampilkan permainan yang sempurna di laga semifinal itu. Ia menilai, performa Real menurun ketika laga berjalan lebih dari satu jam.
”Setelah satu jam, kami mulai lengah dan berpikir telah memenangi pertandingan. Pemain harus memahami sepak bola baru berakhir ketika wasit meniupkan peluit akhir,” ujar Ancelotti yang bisa tersenyum di akhir laga setelah menyaksikan pemain muda Sergio Arribas mengunci kemenangan pada menit 90+8.
Sebelum gol keempat tercipta, Rodrygo lebih dulu mencetak gol ketiga bagi Los Blancos. Ia memanfaatkan dengan sempurna kelengahan bek Al Ahly yang terkecoh dengan aksi dribel Dani Ceballos. Ketika Ceballos mengoper bola kepada Rodrygo dengan tumit, tiga bek Al Ahly di sekitar Rodrygo hanya berjalan dan pasrah dengan kehadiran gol ketiga bersarang di gawang mereka.
Mendekati target
Selain kemenangan, satu hal lain yang membuat senyum Ancelotti merekah adalah ketajaman Valverde yang mendekati target gol yang ia canangkan di awal musim. Dengan lebih rutin memainkan di posisi penyerang sayap kanan, Ancelotti menargetkan pemain tim nasional Uruguay itu bisa mencetak minimal 10 gol.
Ketika musim 2022-2023 baru memasuki bulan Februari, Valverde telah mencetak sembilan gol di semua kompetisi musim ini. Catatan gol Valverde hanya kalah dari sumbangan 14 gol oleh Vinicius dan 13 gol milik Karim Benzema.
Valverde mengakui, dirinya telah merasa sangat nyaman tampil di posisi barunya itu. Ia menambahkan, peran rekan setimnya sangat besar untuk membantunya memenuhi target dan harapan sang pelatih.
”Teman-teman selalu menyemangati saya sehingga gol ini sangat spesial. Kami harus beristirahat dan bekerja lebih keras lagi untuk partai final,” kata Valverde yang ingin menjaga rekor sempurna Real di final Piala Dunia Antarklub.
Sementara itu, Al Ahly akan menjalani laga perebutan juara tiga yang ketiga beruntun di ajang Piala Dunia Antarklub menghadapi wakil Brasil, Flamengo. Pada dua kesempatan sebelumnya, mereka mengalahkan Palmeiras dan Al Hilal untuk membawa pulang medali perunggu. (AFP)