Kekuatan di lini pertahanan tanpa disadari telah menjadikan Barcelona lebih dominan dibandingkan rival abadi mereka, Real Madrid. Kekuatan tersebut bak anomali jika dibandingkan musim lalu.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BARCELONA, SENIN — Barcelona kian kokoh di puncak klasemen Liga Spanyol dan melebarkan jarak menjadi delapan poin dengan tim peringkat kedua, Real Madrid. Anomali muncul dalam resep kesuksesan Barca memimpin klasemen di liga musim ini. Apabila beberapa musim sebelumnya lebih dikenal sebagai tim yang kuat dalam serangan, ”Blaugrana” kini punya resep kesuksesan lainnya yang muncul dari lini pertahanan.
Sevilla menjadi korban terbaru Barca demi mengokohkan posisi di puncak klasemen. Bertanding di Stadion Camp Nou, Senin (6/2/2023) dini hari WIB, Barca membekap Sevilla tiga gol tanpa balas. Tiga gol Barca, masing-masing, dicetak bek sayap Jordi Alba, gelandang Gavi, dan winger Raphinha. Selain produktivitas serangan yang bagus, Barca punya rekor lain yang tidak kalah hebat. Laga itu menjadi catatan nirbobol ke-15 Barca di Liga Spanyol musim ini.
Hasil laga tersebut memperpanjang catatan impresif Barca yang belum pernah kebobolan dari situasi permainan terbuka saat bermain di kandang pada musim ini. Kekuatan di lini pertahanan itu tanpa disadari telah menjadikan Barca lebih dominan dibandingkan dengan rival abadinya, Real Madrid.
Hingga pekan ke-20, Blaugrana baru kebobolan tujuh gol. Jumlah kebobolan itu menjadi yang paling sedikit di antara kontestan Liga Spanyol lainnya. Sebagai perbandingan, Real kebobolan 17 gol dari 20 laga.
Pertahanan Barca menjadi semakin sulit ditembus saat bermain di markas sendiri. Dari 10 laga kandang, Barca hanya kebobolan satu gol. Itu pun terjadi dari situasi bola mati saat menghadapi Espanyol. Adapun enam gol kebobolan lainnya di Liga Spanyol pada musim ini terjadi ketika Barca bertandang ke markas lawan.
”Kami senang dalam bertahan. Itu pekerjaan kami. Tim ini bertahan dengan sangat baik dan itulah mengapa kami ada di puncak (klasemen) sekarang,” ungkap kiper Barca, Marc-Andre ter Stegen, seusai pertandingan tersebut.
Dengan hanya kebobolan tujuh gol dari 20 pertandingan, tim asuhan pelatih Xavi Hernandez itu rata-rata hanya kemasukan satu gol setiap tiga pertandingan. Musim lalu, dari 38 pertandingan, Barca kebobolan 38 gol atau rata-rata satu gol dari setiap satu pertandingan. Dengan demikian, terjadi peningkatan signifikan kinerja pertahanan Barcelona sehingga jumlah kebobolan mereka pada musim ini turun hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan musim lalu.
Saya masih tidak berpikir kami adalah favorit (juara) untuk Liga Spanyol. Kami baru di bulan Februari dan kini memiliki pertandingan sulit yang akan datang. Euforianya bagus, tetapi kami harus tetap berhati-hati. (Xavi Hernandez)
Kunci utama kekuatan lini pertahanan Barca adalah investasi besar-besaran mereka dalam merekrut pemain belakang dengan reputasi mentereng pada musim ini. Pemain bertahan, seperti Jules Kounde dan Andreas Christensen, merupakan rebutan klub-klub top Eropa lainnya pada musim panas tahun lalu. Namun, mereka memilih bergabung ke Barca. Selain itu, Barca juga berhasil mengamankan tanda tangan Marcos Alonso, bek kaya pengalaman dari Chelsea.
Masalah Real Madrid
Peningkatan kualitas pertahanan itulah yang tidak dimiliki rivalnya, Real Madrid, pada musim ini. ”Los Blancos” hanya merekrut Antonio Ruediger untuk memperkuat lini belakang pada musim panas lalu.
Alhasil, Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti saat ini dibuat pusing lantaran kehilangan sejumlah pemain bertahan, seperti Lucas Vazquez, David Alaba, dan Ferland Mendy, akibat cedera. Rapuhnya lini belakang membuat Los Blancos kini rata-rata menderita kebobolan 0,85 gol per laga di Liga Spanyol pada musim ini.
Terbaru, Real Madrid takluk 0-1 di markas Real Mallorca, Minggu (5/2/2023) malam WIB. Pada laga itu gol semata wayang kemenangan Mallorca bukan berasal dari pemain sendiri, melainkan gol bunuh diri dari pemain belakang Real, Nacho.
Gol bunuh diri pada menit ke-13 laga di Mallorca itu menunjukkan masalah besar di Real saat ini, salah satunya adalah lini pertahanan. Sang juara bertahan bahkan tidak masuk jajaran 10 besar tim dengan catatan nirbobol terbanyak di Liga Spanyol pada musim ini. Pemain belakang, yang seharusnya melindungi gawang, tidak jarang justru menjadi sumber malapetaka mereka.
Kekalahan 0-1 dari Mallorca menggagalkan ambisi Madrid untuk terus menempel Barca di puncak klasemen Liga Spanyol. Tidak ayal, keunggulan hingga delapan poin membuat Barca saat ini lebih difavoritkan untuk menjuarai Liga Spanyol. Terakhir kali Barca menjadi juara Liga Spanyol adalah pada musim 2018- 2019 atau hampir empat tahun yang lalu.
Namun, untuk meredam rasa jemawa dan cepat berpuas diri dari para pemainnya, Xavi mengatakan, timnya belum memenangi apa pun saat ini. Ia lebih memilih merendah dengan menyebut juara bertahan, Real, selalu pantas menjadi tim yang lebih diunggulkan.
”Saya masih tidak berpikir kami adalah favorit (juara) untuk Liga Spanyol. Kami baru di bulan Februari dan kini memiliki pertandingan sulit yang akan datang. Euforianya bagus, tetapi kami harus tetap berhati-hati,” kata Xavi.
Apa pun itu, pertahanan kokoh akan menjadi modal Barca untuk menghadapi dua laga berat berikutnya dan kian mendekatkan diri ke gelar juara Liga Spanyol. Blaugrana akan bertandang ke markas Villarreal dalam lanjutan Liga Spanyol pada pekan depan.
Setelah itu, mereka akan menghadapi Manchester United di playoff fase gugur Liga Europa. Kesolidan lini belakang Barca akan diuji Marcus Rashford, penyerang MU yang sedang naik daun. Rashford punya tren menawan, yaitu mencetak 11 gol dari 13 laga setelah Piala Dunia Qatar 2022. (AFP/REUTERS)