Menembus jajaran elite persaingan bulu tangkis dunia bukan hal yang mudah. Setidaknya dua pemain ganda Indonesia merasakan kesulitan itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BANGKOK, KAMIS - Babak kedua turnamen bulu tangkis Thailand Masters BWF World Tour Super 300 menjadi gambaran masih sulitnya dua pasangan Indonesia menembus persaingan elite dunia. Selain menghadapi jadwal turnamen beruntun, mereka menghadapi tantangan lain dengan hadirnya para pemain baru China.
Di antara skuad ”Merah Putih” yang kesulitan bersaing adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Kedua pasangan berstatus unggulan keempat itu tersingkir pada babak kedua di Stadion Nasional Nimibutr, Bangkok, Kamis (2/2/2023).
Rehan/Lisa kalah dari ganda campuran Korea Selatan, Kim Won-ho/Jeong Na-eun, 14-21, 10-21. Adapun ganda putri Febriana/Amalia disingkirkan pasangan China yang lolos dari babak kualifikasi, Li Yijing/Luo Xumin, 12-21, 17-21.
Kekalahan dari Kim/Jeong membuat Rehan/Lisa tak bisa melewati babak kedua dari empat turnamen beruntun pada awal tahun ini. Sebelumnya, mereka tersingkir pada babak yang sama di Malaysia Terbuka Super 1000 dan India Terbuka Super 750, serta babak pertama Indonesia Masters Super 500.
Hasil itu mereka dapat setelah tampil baik pada dua turnamen terakhir 2022, yaitu semifinal Perancis Terbuka Super 750 dan juara Hylo Terbuka Super 300 di Jerman. Penampilan itu membuat mereka diharapkan lebih konsisten, apalagi Rehan/Lisa dan rekan mereka, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, menjadi ganda campuran paling senior di pelatnas bulu tangkis Indonesia, di Cipayung, Jakarta.
Namun, pada tur Asia di awal 2023, mereka kesulitan mempertahankan performa seperti akhir tahun lalu. Rinov/Pitha, yang absen di Thailand, tersingkir pada babak pertama Malaysia dan India Terbuka, serta babak kedua Indonesia Masters.
Penampilan buruk
Seperti ketika tersingkir di laga pertama Indonesia Masters, pekan lalu, kekalahan Rehan/Lisa lebih dominan disebabkan buruknya penampilan sendiri. Ganda peringkat ke-13 dunia itu membuat banyak kesalahan karena tak bisa mengontrol pukulan.
Mereka berkali-kali mengarahkan lob ke area belakang lapangan lawan yang membuat kok jatuh di luar lapangan. Rehan juga sering menyia-nyiakan peluang mendapat poin saat kok yang melambung tepat di atas net. Alih-alih menempatkan kok ke bagian depan lapangan lawan, dia memukul kok dengan keras hingga menyangkut di net.
”Kualitas kemampuan kami dengan lawan sebenarnya tidak berbeda jauh, tetapi tadi kami kurang sabar,” kata Rehan.
Putra mantan pebulu tangkis, Tri Kusharjanto, itu juga bercerita bahwa mengikuti empat turnamen dalam empat pekan beruntun adalah pengalaman baru baginya. Situasi ini tak mudah dijalani karena selain daya tahan fisik, atlet juga harus bisa menjaga fokus dari satu turnamen ke turnamen lain.
Kualitas kemampuan kami dengan lawan sebenarnya tidak berbeda jauh, tetapi tadi kami kurang sabra.
Febriana/Amalia juga sulit diharapkan bisa mendekati prestasi rekan mereka, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Dari tiga turnamen, hasil terbaik Febriana/Amalia adalah babak kedua Malaysia Terbuka. Di Thailand, ganda putri pun tinggal menyisakan Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari yang bertemu Baek Ha-Na/Lee So-hee (Korea Selatan) pada perempat final, Jumat.
Selain kalah bersaing dengan pemain China, Jepang, dan Korea Selatan yang menguasai nomor ganda putri, pesaing Febriana/Amalia bertambah dengan munculnya pasangan baru China. Pada Indonesia Masters misalnya, duet baru Liu Shengshu/Zhang Shuxian, menjadi juara. Saat itu, mereka diwakili tiga pasangan di luar 50 besar dunia yang semuanya lolos ke perempat final.
Tanpa Rehan/Lisa dan Febriana/Amalia, Indonesia berharap pada pasangan lain, termasuk mereka yang dikirim oleh klub. Pada ganda campuran, terdapat empat wakil yang akan bersaing di perempat final yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow, Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, dan Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami.
Pada ganda putra, juara Indonesia Masters, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, masih bisa mempertahankan penampilan mereka dengan lolos ke perempat final. Leo/Daniel mengalahkan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan, 21-13, 22-20, setelah selalu kalah dalam dua pertemuan dengan pasangan Taiwan itu. Tiket perempat final juga didapat Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.