Setelah tampil baik pada turnamen bulu tangkis Indonesia Masters, performa Putri Kusuma Wardani menurun di Thailand Masters, pekan ini. Putri belum konsisten dalam menjaga penampilan dari satu turnamen ke turnamen lain.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BANGKOK, RABU — Baru pekan lalu Putri Kusuma Wardani mendapat pelajaran dari turnamen Indonesia Masters tentang cara menghadapi pemain top atau berpengalaman. Pada turnamen Thailand Masters, pekan ini, Putri masih kesulitan menjaga konsistensi permainan dan pola pikirnya.
Putri, salah satu wakil tunggal putri Indonesia pada turnamen Thailand Masters BWF World Tour Super 300, tersingkir pada babak pertama. Dalam laga di Stadion Nasional Nimibutr, Bangkok, Rabu (1/2/2023), dia kalah dari pemain senior Amerika Serikat, Zhang Beiwen, 12-21, 15-21.
Putri kesulitan mengatasi permainan cepat Zhang. Setelah skor 3-3, Putri langsung tertinggal 3-11, bahkan hingga skor berselisih sepuluh angka pada gim pertama.
Pemain berusia 20 tahun itu membuka peluang membuat pertandingan berjalan tiga gim ketika unggul 11-5 pada gim kedua. Namun, dia tak dapat mempertahankan keunggulan. Zhang menyamakan skor pada posisi 12-12, 13-13, dan 15-15 hingga akhirnya melaju dan menang dalam waktu 30 menit.
Pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis, Herli Djaenuddin, menilai, Putri tak bisa menghilangkan rasa tegang saat bertanding, terutama pada gim pertama. ”Pada awal gim kedua sudah lebih tenang, tetapi setelah itu dia banyak membuat kesalahan,” kata Herli di Bangkok.
Atas penampilan pemain peringkat ke-43 dunia itu, Herli berharap, Putri bisa memiliki mental tangguh saat bertemu pemain yang lebih berpengalaman. Zhang (32) adalah pemain kelahiran China yang membela Singapura pada 2007-2013, sebelum pindah ke AS. Zhang, yang pernah menempati peringkat ke-9 dunia pada 2017, saat ini ada di posisi ke-19.
Pada turnamen Indonesia Masters Super 500, pekan lalu, Putri sebenarnya bisa tampil baik. Bermain sejak babak kualifikasi, dia memperlihatkan ketangguhannya mengalahkan pemain Jepang, Aya Ohori, 21-17, 23-25, 23-21, pada laga selama satu jam 28 menit. Di babak kedua, dia dihentikan pemain seangkatan berperingkat kedua dunia, An Se-young, yang akhirnya menjuarai turnamen tersebut.
Setelah kalah dari An, Putri mengevaluasi diri, dia harus tampil tenang ketika bersaing dengan pemain lebih berpengalaman di turnamen BWF World Tour. Apalagi, pemain top dunia cenderung jarang membuat kesalahan.
”Semua faktor memang harus dibenahi, tetapi yang terutama mental. Saya harus bisa lebih tenang. Selama ini, saat dalam posisi tertinggal, sering merasa tegang,” tutur Putri.
Putri punya kesempatan lain untuk menguji semua faktor kemampuannya pada ajang berikutnya. Bersama Gregoria Mariska Tunjung dan rekan-rekannya yang lain, Putri akan membela Indonesia dalam Kejuaraan Asia Beregu Campuran di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 14-19 Februari. Pada kejuaraan itu, Indonesia akan mengawali persaingan pada Grup C bersama Thailand, Bahrain, Suriah, dan Lebanon.
Selain Putri, dalam turnamen Thailand Masters, Indonesia diwakili Komang Ayu Cahya Dewi pada nomor tunggal putri. Dia bertemu pemain Taiwan, Wen Chi Hsu, pada babak pertama, Rabu tengah malam.
Semua faktor memang harus dibenahi, tetapi yang terutama mental. Saya harus bisa lebih tenang. Selama ini, saat dalam posisi tertinggal, sering merasa tegang.
Bersusah payah
Sementara itu, juara ganda putra Indonesia Masters, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, harus bersusah payah melewati babak pertama ketika bertemu pasangan Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Soegaard. Kelelahan setelah bertanding hingga partai puncak di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, akhir pekan lalu, berpengaruh pada penampilan ganda putra peringkat ke-13 dunia itu. Mereka harus menahan rasa lelah dan menang dengan skor ketat, 21-11, 18-21, 21-19.
”Kami harus bisa mengatasi kondisi lelah itu karena memang harus tampil dalam empat turnamen secara beruntun. Meski sempat tertinggal pada gim ketiga, kami pantang menyerah. Kami terus berusaha mendapat poin demi poin,” tutur Daniel, yang juga tampil di Malaysia dan India Terbuka sejak 10 Januari.
Melaju pula ke babak kedua tiga ganda putra lainnya adalah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dan Muhammad Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat. Adapun Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani kalah dari pasangan Malaysia, Low Hang Yee/Ng Eng Cheong, 25-27, 16-21.
Pada ganda putri, tiga wakil Indonesia melaju ke babak kedua. Mereka adalah Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari, dan Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose.
Sebagian besar pemain yang tampil pada turnamen ini adalah skuad pelapis dari pelatnas utama. Pemain-pemain senior diistirahatkan untuk berlatih menghadapi Kejuaraan Asia Beregu Campuran dan rangkaian turnamen di Eropa, salah satunya All England Super 1000, pada Maret.
Skuad pelatnas akan langsung bersaing di All England, 14-19 Maret, tanpa mengikuti Jerman Terbuka Super 300, sepekan sebelumnya. ”Kondisi pemain biasanya lebih segar saat mengikuti turnamen pertama. Pemain juga meminta langsung tampil di All England,” kata pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi.