Penantian Berbeda Makna Empat Tunggal Putri di Semifinal
Empat semifinalis tunggal putri Grand Slam Australia Terbuka 2023 menjadi bagian dari terbukanya persaingan pada nomor itu. Setiap petenis akan memiliki momen berbeda jika memenangi laga semifinal itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP/DITA ALANGKARA
Ekspresi Elena Rybakina (Kazakhstan) setelah mengalahkan Jelena Ostapenko (Latvia) pada perempat final tunggal putri Australia Terbuka 2023 di Melbourne, Australia, Selasa (24/1/2023), Di semifinal, Kamis (26/1/2023), Rybakina akan menghadapi Victoria Azarenka.
MELBOURNE, RABU — Semifinal Grand Slam Australia Terbuka 2023 menjadi momen penantian berbeda makna bagi empat petenis tunggal putri. Mereka adalah para petenis yang tidak diduga mampu mencapai babak empat besar tersebut.
Semifinal di Arena Rod Laver, Melbourne Park, Australia, Kamis (26/1/2023), akan mempertemukan Victoria Azarenka versus Elena Rybakina. Di laga lainnya, Aryna Sabalenka ditantang tunggal putri berperingkat terendah, Magda Linette.
Semifinal pertama, Azarenka melawan Rybakina yang dimulai pukul 15.30 WIB, merupakan pertemuan barisan juara Grand Slam. Azarenka (Belarus) menjuarai Australia Terbuka 2012 dan 2013, sedangkan Rybakina merupakan juara Wimbledon 2022 asal Kazakhstan.
Pertemuan di semifinal nanti memiliki makna mendalam bagi kedua petenis itu. Jika menang, Azarenka akan kembali ke final di Melbourne Park setelah terakhir kali menjadi juara di sana, satu dekade lalu. Capaian final setidaknya bisa menjadi bukti bahwa dia bisa mengatasi masalah yang dialaminya dalam beberapa bulan terakhir, yaitu gangguan kecemasan.
AP/AARON FAVILA
Ekspresi Victoria Azarenka (Belarus) seusai mengalahkan Jessica Pegula (Amerika Serikat) pada babak perempat final Australia Terbuka 2023 di Melbourne, Australia, Selasa, (24/1/2023). Di semifinal, Kamis (26/1/2023), ia akan menghadapi Elena Rybakina.
Setelah mengalahkan Jessica Pegula pada perempat final, petenis berusia 33 tahun itu bercerita, dirinya memiliki ketakutan berlebihan akan kegagalan. Dia pun pernah mengalami serangan panik. Ibu dari satu anak itu mengatasinya secara perlahan, salah satunya menerima kondisi yang merupakan gangguan kesehatan mental tersebut.
Tak diduga, proses pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut mendatangkan hasil baik di tempat yang dua kali memberinya gelar juara Grand Slam, Australia. Maka, mantan petenis nomor satu dunia itu teringat pada momen sepuluh tahun lalu.
”Tentu saja ingatan itu ada di benak saya. Namun, saya tidak ingin terbenam pada memori itu. Saya hanya ingin fokus pada hal yang bisa saya lakukan, yaitu bersikap tenang. Saya kira, itu faktor terpenting saat ini, yaitu berada dalam ketenangan,” tutur Azarenka.
Ia memerlukan faktor itu karena Rybakina, yang akan dihadapinya untuk kedua kalinya setelah WTA 1000 Indian Wells 2022, adalah sosok yang begitu tenang. Rybakina bisa menyembunyikan rasa gugup atau panik dalam karakternya yang tenang.
AFP/DAVID GRAY
Elena Rybakina (Kazakhstan) membidik bola saat menghadapi Jelena Ostapenko (Latvia) pada perempat final tunggal putri Australia Terbuka 2023 di Melbourne, Australia, Selasa (24/1/2023), Di semifinal, Kamis (26/1/2023), Rybakina akan menghadapi Victoria Azarenka.
Rybakina bahkan tidak bereaksi berlebihan ketika mengalahkan Ons Jabeur pada final Wimbledon 2022. Ketenangan itu, ditambah servis yang semakin bertenaga, membuat Rybakina (23) mampu menyingkirkan favorit juara, Iga Swiatek, 6-4, 6-4, pada babak keempat.
Rybakina menjalani perjuangan yang tidak mudah sebelum menjuarai Wimbledon 2022. Ia merasa lelah mental karena tidak pernah mendapatkan hasil baik di Grand Slam, kecuali saat mencapai perempat final Perancis Terbuka 2021. Petenis unggulan ke-22 di Australia Terbuka 2023 itu tidak memungkiri bahwa gelar juara Wimbledon 2022 adalah hasil yang sangat tidak diduga.
Kini, tantangan yang dihadapinya berbeda. Rybakina menanti momen lain yang bisa menjadi bukti bahwa kemampuannya telah berkembang. Apalagi, seperti kebanyakan juara tunggal putri Grand Slam, Rybakina tidak tampil konsisten setelah menjuarai Grand Slam. Pada Grand Slam berikutnya setelah Wimbledon 2022, yaitu AS Terbuka, dia tersingkir pada babak pertama.
Saya hanya ingin fokus pada hal yang bisa saya lakukan, yaitu bersikap tenang. Saya kira, itu faktor terpenting saat ini, yaitu berada dalam ketenangan. (Azarenka)
Dengan kepercayaan diri baru dan pengalaman mencapai tahap akhir di All England Club, London, tahun lalu, dia kini lebih siap menghadapi momen semifinal Australia Terbuka.
Adapun Sabalenka, petenis lainnya dari Belarus, adalah semifinalis dengan peringkat dunia tertinggi, yaitu urutan kelima. Namun, kehadirannya pada semifinal di Australia tahun ini menjadi bagian persaingan tunggal putri yang sulit ditebak. Dia berada di bawah bayang-bayang empat petenis di atasnya, yaitu Caroline Garcia, Pegula, Jabeur, dan Swiatek.
Namun, Sabalenka membawa bekal gelar juara WTA 500 Adelaide, dua pekan sebelum Australia Terbuka 2023. Bersama Rybakina, dia menjadi tunggal putri dengan pukulan terkeras di turnamen kali ini.
Donna Vekic, yang dikalahkan Sabalenka pada perempat final, juga menilai petenis berusia 24 tahun itu bersikap lebih tenang dibandingkan biasanya. Ketenangan itu akan menjadi faktor penting untuk menjalani laga tahap akhir Grand Slam.
Rasa penasaran
Sabalenka juga sangat penasaran untuk bisa memenangi semifinal di panggung persaingan tertinggi tenis profesional itu. Ia tiga kali tampil di semifinal, yaitu Perancis Terbuka 2021 serta AS Terbuka 2021 dan 2022, tetapi selalu kalah.
AP PHOTO/DITA ALANGKARA
Ekspresi Petenis Belarus, Aryna Sabalenka, setelah mengalahkan petenis AS, Shelby Rogers, pada babak kedua Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Kamis (19/1/2023). Sabalenka menang dengan skor 6-3, 6-1.
Peluang meraih final pertamanya begitu besar jika melihat rekam jejak Linette, petenis Polandia peringkat ke-45 dunia. Hasil terbaik sebelumnya petenis berusia 30 tahun itu di ajang Grand Slam adalah babak ketiga. Namun, Linette bisa meneruskan kejutan karena ia tidak punya beban. Capaian semifinal di Australia telah menjadi momen terbaiknya dalam 14 tahun karier profesionalnya.
Pada tunggal putra, Novak Djokovic kian mendekati momen untuk meraih gelar juara kesepuluh di Australia Terbuka. Tiba di Melbourne Park dengan cedera hamstring kiri, penampilannya justru kian membaik. Saat menghadapi salah satu petenis NextGen terbaik, Andrey Rublev, Djokovic menang straight sets, 6-1, 6-2, 6-4.
Lawannya pada semifinal, Jumat, adalah Tommy Paul,salah satu petenis Amerika Serikat yang membuat kejutan. Paul mengalahkan rekan senegaranya yang juga tak menjadi unggulan, Ben Shelton, 7-6 (6), 6-3, 5-7, 6-4. Semifinal lainnya mempertemukan Stefanos Tsitsipas dan Karen Khachanov.