Lebih Lama Menanti Dibandingkan Bertanding
Durasi pertandingan tenis sulit ditebak. Menanti pertandingan ”best of five sets” bahkan bisa berlangsung hingga lebih dari lima jam. Petenis pun memiliki kebiasaan berbeda untuk menunggu waktu bertanding.
Tak seperti sepak bola, bola basket, atau cabang lain yang dibatasi waktu, tenis adalah permainan yang sulit ditebak durasinya. Menanti saat bertanding bahkan bisa lebih lama dan menguras mental ketimbang saat bermain.
Puluhan petenis yang tampil pada turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2023 merasakan hal itu, terutama yang seharusnya tampil pada babak pertama, Selasa (17/1/2023) malam, dan babak kedua, sehari kemudian. Ada yang harus menanti karena laga sebelumnya berlangsung lama, ada pula yang menanti hujan reda.
Petenis putri, Zhu Lin (China) dan Rebecca Marino (Kanada), harus menanti 7 jam 6 menit, ditambah waktu jeda di antara pertandingan, untuk bermain pada babak pertama di Lapangan 14, Melbourne Park, Senin. Padahal, laga ini berada di urutan ketiga setelah laga pertama dimulai pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Senja Kala Nadal
Hari kedua turnamen berjalan lancar suhu udara mencapai 37 derajat celsius. Kebijakan extreme heat policy diberlakukan karena, berdasarkan berbagai indikator cuaca, kondisi pada Selasa siang mencapai skala 5. Saat ini terjadi, atap di tiga lapangan utama, yaitu Rod Laver Arena, John Cain Arena, dan Margaret Court Arena, ditutup. Pertandingan di lapangan tak beratap dilanjutkan meski bisa juga diputuskan untuk ditunda.
Namun, Melbourne memperlihatkan karakter cuaca musim panas yang sebenarnya pada Selasa sore, yaitu perubahan cuaca ekstrem. Tiba-tiba saja hujan deras mengguyur. Laga di lapangan luar ditunda.
Dalam kondisi ini, tak ada yang bisa dilakukan panitia selain menunggu cuaca kembali cerah. Mereka menanti beberapa jam untuk memperbarui jadwal. Ketika hujan tak juga reda, masalah pun muncul, yaitu menyusun ulang jadwal untuk 21 pertandingan Selasa yang belum berlangsung dan yang belum selesai. Petenis yang terkena dampak bahkan harus menunggu hingga pergantian hari untuk mengetahui jadwal baru. Laga mereka bisa saja digelar pada Rabu atau Kamis.
Banyak petenis memprotes panitia. ”Pukul 11.00 adalah jadwal pertandingan pertama di lapangan luar. Petenis datang pukul 08.00-08.30. Namun, jadwal untuk yang tak jadi bermain baru keluar pukul 23.30. Sangat tidak adil,” kata petenis ganda putra, Jamie Murray, melalui akun Twitternya.
Baca juga: Swiatek Melaju meski Kemenangannya Tak Mulus
Tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek, memberi perhatian meski dia tak terkena dampaknya. ”Sangat buruk ketika petenis harus menanti sehari penuh di sini. Pasti sangat melelahkan bagi mereka. Tidak ada yang bisa dilakukan panitia terkait cuaca, tetapi saya heran, mengapa mereka tidak langsung memutuskan untuk menempatkan jadwal yang tertunda kemarin menjadi laga awal pada hari Rabu,” kata Swiatek.
Petenis Polandia itu beruntung karena dua laga yang dilaluinya ditempatkan di Rod Laver Arena. Laga babak kedua di lapangan utama Melbourne Park itu pada Rabu pagi dengan atap ditutup.
Hujan pada Selasa sore berlanjut hingga Rabu. Karena cuaca tak juga berubah, panitia mengumumkan tak ada pertandingan di lapangan luar hingga pukul 17.00. Beberapa laga akhirnya berlangsung, itu pun berkali-kali tertunda karena hujan kembali turun. Banyak pemain yang baru lima menit bertanding lalu kembali lagi ke ruang ganti.
Sangat buruk ketika petenis harus menanti sehari penuh di sini. Pasti sangat melelahkan bagi mereka.
Akhirnya, tak sedikit petenis yang tertidur tanpa tahu kapan harus bertanding. Ada juga laga yang berlangsung hingga dini hari, tetapi tetap harus ditunda karena belum selesai.
Tes mental
Selain faktor cuaca, petenis kerap menghadapi ketidakpastian jam tanding karena menanti laga lain. Apalagi, jumlah pertandingan Grand Slam jauh lebih banyak dibandingkan dengan ATP dan WTA Tour.
Untuk tunggal putra dan putri, misalnya, undian masing-masing terdiri atas 128 pemain. Belum termasuk ganda putra dan putri yang masing-masing diikuti 64 pasangan serta 32 ganda campuran. Ada pula fase kualifikasi tunggal putra dan putri.
Pada Australia Terbuka 2022, ganda campuran Gonzalo Escobar/Lucie Hradecka telah bersiap menjalani semifinal ketika Felix Auger-Aliassime merebut dua set pertama melawan Daniil Medvedev. Laga perempat final tunggal putra itu berlangsung sebelum Escobar/Hradecka melawan Jason Kubler/Jaimee Fourlis.
Saat Medevev memenangi set ketiga, keempat pemain ganda itu duduk sambil menyelimuti tubuh mereka agar tetap hangat setelah pemanasan. Ketika Auger-Aliassime, yang tinggal membutuhkan satu set untuk menang, unggul pada set keempat, mereka kembali bersiap memasuki lapangan.
Baca juga: Andy Murray Sang Pejuang
Namun, Medvedev memenangi set itu hingga laga harus berlangsung lima set. Escobar dan rekan-rekannya duduk kembali. Escobar memakan pisang dan energy bar agar tubuhnya tetap memiliki energi. ”Ini sangat melelahkan,” kata Escobar, yang akhirnya menanti 4 jam 37 menit, durasi pertandingan Medvedev melawan Auger-Aliassime.
Medvedev, yang memenangi laga, melewati mereka di ruang tunggu menuju lapangan. ”Medvedev melihat kami dan mengatakan, ’Maafkan saya teman-teman,’” kata Escobar, yang akhirnya kalah dalam semifinal dalam waktu 1 jam 35 menit.
Ketika menanti pertandingan, setiap petenis memiliki kebiasaan berbeda. Ada yang bermeditasi, tidur, melakukan pemanasan di tempat latihan fisik, hingga bermain kartu atau permainan lain bersama tim pelatih. ”Intinya, jangan melakukan sesuatu yang melelahkan mental. Selalu memainkan ponsel saat menunggu adalah kebiasaan buruk,” kata Peter Polansky, pelatih Denis Shapovalov, kepada The New York Times.
Saat pertandingan sebelumnya memasuki set keempat (pada laga best of five sets), beberapa petenis biasanya mencari tempat lain untuk mengeset kembali mental. ”Saat set terakhir berlangsung menarik, ada yang ikut menonton dari televisi selagi menunggu. Mereka melakukan kebiasaan berbeda berdasarkan pengalaman masing-masing,” kata David Nankin, pelatih Brandon Holt.
Baca juga: Remaja Pembuat Sensasi Akan Bersaing di Melbourne Park
Petenis Australia, Alex de Minaur, menilai, menanti pertandingan untuk waktu yang sulit diprediksi menjadi tes mental baginya. ”Bagi saya, apa pun yang dilakukan, intinya jangan sampai menguras energi dan memunculkan dampak negatif lain meski sebenarnya hal itu lebih mudah dikatakan dibandingkan dilakukan,” katanya. (AFP/AP)