Indonesia memiliki lima wakil ganda putra pada turnamen bulu tangkis India Terbuka. Namun, undian yang mempertemukan dengan teman senegara pada babak-babak awal membuat jumlah itu berkurang dengan cepat.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW DELHI, RABU - Indonesia memiliki wakil paling banyak dalam nomor ganda putra pada turnamen bulu tangkis India Terbuka, 17-22 Januari, yaitu lima wakil. Namun, jumlah itu berkurang dan akan berkurang lagi lebih cepat karena terjadi persaingan dengan rekan sendiri.
Setelah persaingan sesama ganda putra Indonesia terjadi pada babak pertama, antara Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon melawan Leo melawan Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando, pertemuan dengan teman latihan di pelatnas Cipayung, Jakarta, akan terjadi lagi dibabak kedua, Kamis (19/1/2023). Pasangan nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, akan berhadapan dengan Bagas Maulana/Muhammad Shihibul Fikri di Indira Gandhi Sports Complex, New Delhi.
Turnamen dengan level BWF World Tour Super 750 ini menjadi turnamen kedua BWF pada 2023 setelah digelar Malaysia Terbuka Super 1000, pekan lalu. Indonesia membawa satu gelar juara dari Fajar/Rian. Mereka pun membawa semangat itu ke India.
Fajar/Rian melaju ke babak kedua setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Kim Won-ho, dengan skor 21-17, 21-16. Dengan skor yang sama, Bagas/Fikri menang atas He Ji Ting/Zhou Hao Dong (China).
Pertemuan yang akan terjadi Kamis ini menjadi yang kelima diantara mereka. Fajar/Rian, yang lebih senior, unggul 3-1 termasuk pada persaingan terakhir yang terjadi pada babak kedua Indonesia Terbuka Super 1000 pada 2022.
“Kami akan berusaha menikmati pertandingan melawan Fajar/Rian. Tentu kami ingin menang atau, minimal, bermain baik seperti hari ini,” kata Bagas yang tersingkir pada babak pertama Malaysia Terbuka.
Ganda putra Indonesia lainnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, akan berhadapan dengan Ren Xiang Yu/Tan Qiang (China) pada babak kedua. Pasangan yang mencetak hat-trick dengan menjuarai India Terbuka pada 2016-2018 itu melangkah ke babak kedua setelah menang atas rekan sendiri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, 15-21, 21-17, 21-10, pada pertandingan Selasa.
Dengan akan bertemunya Fajar/Rian dan Bagas/Fikri, Indonesia hanya akan diwakili, maksimal, dua ganda putra pada perempat final, dengan catatan Kevin/Marcus bisa mengalahkan Ren/Tan. Pasangan lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, disingkirkan pasangan muda China, Wang Chang/Liang Wei Keng, 14-21, 21-18, 21-23, pada babak pertama.
Kami akan berusaha menikmati pertandingan melawan Fajar/Rian. Tentu kami ingin menang.
Performa Wang/Liang, yang masing-masing berusia 21 tahun memang meningkat sejak 2022. Pekan lalu, mereka lolos hingga ke final Malaysia Terbuka. Sebelum dikalahkan Fajar/Rian, pasangan yang seangkatan dengan Leo/Daniel itu menyingkirkan unggulan kedua, Kevin/Marcus, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (7), dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (6).
"Kami sudah bermain maksimal dan mengeluarkan yang terbaik. Tidak gampang menghadapi lawan. Terutama Liang yang memiliki pukulan cepat dan kuat," kata Hendra.
Pada tunggal putra, empat wakil pada babak pertama berkurang menjadi dua. Setelah Chico Aura Dwi Wardoyo tersingir pada babak pertama yang berlangsung Selasa, Shesar Hiren Rhustavito juga tidak dapat melangkah lebih jauh. Shesar kalah dari unggulan kedua asal Malaysia, Lee Zii Jia, 22-20, 19-21, 12-21.
Shesar punya peluang memenangi pertandingan seandainya bisa menyamakan skor menajdi 20-20 ketika memperkecil selisih dari 10-17 menjadi 19-20 pada gim kedua. Namun, Lee menambah satu poin dan memperpanjang laga menjadi tiga gim, lalu menguasai gim terakhir.
Skuad “Merah Putih” pun akan mengandalkan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting pada babak berikutnya. Jonatan akan berhadapan dengan Zhao Jun Peng (China), sementara Anthony melawan Kantaphon Wangcharoen (Thailand) setelah bermain ketat melawan Lu Guang Zu (China) dengan skor 19-21, 21-19, 21-19.
Sementara, tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, memiliki kesempatan mengalahkan An Se-young untuk pertama kalinya karena mereka akan bertemu pada babak kedua. Gregoria selalu kalah dari pemain Korea Selatan peringkat keempat dunia itu dalam tiga pertemuan. Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia itu mendapat tempat pada babak kedua setelah mengalahkan Line Christophersen 21-17, 21-19, sementara An menang atas Wen Chi Hsu 21-7, 21-9.
Adaptasi cuaca dingin
Sebelum berhadapan dengan lawan, pemain-pemain Indonesia yang terbiasa dengan cuaca panas di Jakarta harus beradaptasi lebih dulu dengan suhu dingin di New Delhi. Pada dua hari pertandingan yang telah berlangsung, suhu udara umumnya di bawah 20 derajat Celsius. Suhu semakin terasa dingin di dalam stadion karena menggunakan pendingin udara.
Untuk itu, pemain pun harus melakukan pemanasan semakimal mungkin agar tubuh tak kaku saat bertanding. Di samping itu, seperti dikatakan Fajar, udara dingin berperngaruh pada laju kok yang menjadi lebih lambat.
Ini membuat pemain harus mengeluarkan tenaga ekstra saat menyerang. Mereka pun harus lebih bersabar saat melakukan reli karena untuk mendapat poin melalui smes akan lebih sulit dibandingkan ketika menggunakan kok yang lajunya kencang.