Menjelang turnamen Indonesia Masters, 24-29 Januari, kondisi engkel kanan Siti Fadia Silva Ramadhanti yang terkilir telah membaik. Namun, Apriyani Rahayu/Fadia tidak akan dipaksakan main jika cedera itu belum pulih.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekembali dari turnamen Malaysia Terbuka BWF World Tour Super 750, pemain ganda putri, Siti Fadia Silva Ramadhanti, menjalani pemeriksaan dan perawatan pada cedera pergelangan kaki kanan. Meski dihadapkan pada turnamen di depan publik sendiri, pekan depan, program jangka panjang akan menjadi prioritas untuk Apriyani Rahayu/Fadia.
Pergelangan kaki kanan Fadia terkilir ketika melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) pada semifinal Malaysia Terbuka di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pekan lalu. Apriyani/Fadia pun tak dapat menyelesaikan pertandingan pada skor 9-21, 0-2. Fadia, yang menangis di pelukan Apriyani karena cedera itu, dibawa keluar lapangan dengan menggunakan kursi roda.
Pemeriksaan oleh dokter Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memperlihatkan bahwa engkel kanan Fadia terkilir. Namun, pemeriksaan lebih detail dilakukan di Jakarta hingga pasangan berperingkat kelima dunia itu batal tampil dalam turnamen India Terbuka Super 750 di New Delhi, pekan ini.
Mereka sedianya akan tampil pula pada Indonesia Masters Super 500 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 24-29 Januari. Namun, kepastiannya akan bergantung pada pemulihan kondisi Fadia.
Sampai saat ini, pemulihan Fadia cukup baik. Dari cederanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi tetap perlu perawatan. Kami akan melihat apakah kemajuan dalam pergerakannya cukup signifikan atau tidak.
”Sampai saat ini, pemulihan Fadia cukup baik. Dari cederanya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi tetap perlu perawatan. Kami akan melihat apakah kemajuan dalam pergerakannya cukup signifikan atau tidak,” kata pelatih ganda putri Eng Hian di Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Eng Hian menuturkan hal itu terkait peluang Apriyani/Fadia tampil pada turnamen BWF yang menjadi debut mereka pada Juni 2022. Saat itu, mereka membuat kejutan dengan menembus final sebelum dikalahkan Chen/Jia.
”Sebagai pelatih, saya tidak boleh memikirkan hanya satu turnamen, tetapi harus memikirkan jangka panjang. Bila kondisinya memang belum siap hingga akhir pekan ini, saya tidak akan memaksa Apri/Fadia turun di Indonesia Masters,” tutur Eng Hian.
Pendapat mantan pemain ganda putra itu dilandasai pada momen penting yang akan dijalani pebulu tangkis pada tahun ini, yaitu dimulainya babak kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Pengumpulan poin ranking untuk ajang empat tahunan itu akan berlangsung pada 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024. Apriyani/Fadia menjadi andalan utama ganda putri setelah Greysia Polii, pasangan Apriyani sebelumnya, pensiun sebagai atlet.
Kepala tim medis Pelatnas PP PBSI Nicolaas C. Budhiparama menjelaskan, proses penanganan dan penyembuhan Fadia berjalan cukup baik. Observasi masih terus dilakukan untuk melihat seberapa lama Fadia harus beristirahat sebelum kembali berlaga di lapangan.
Sementara dokter lain yang juga bertugas di pelatnas Grace Joselini Corlesa mengatakan, keputusan kapan Fadia kembali ke lapangan harus dipikirkan dengan detail agar tidak mengorbankan turnamen-turnamen berikutnya. ”Kami akan terus melakukan evaluasi sampai mendekati Indonesia Masters. Kami berharap yang positif untuk Fadia,” katanya.
Dari hari pertama turnamen India Terbuka, tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, tersingkir pada babak pertama dengan penyebab yang sama seperti ketika dia kalah pada babak kedua Malaysia Terbuka. Chico kalah dari pemain China, Shi Yu Qi, 22-20, 16-21, 15-21.
Tunggal putra nomor tiga Indonesia itu menuturkan, kekalahan dari finalis Kejuaraan Dunia 2018 itu karena lawan bisa mengontrol permainan. ”Saya mencoba mengontrol lawan dengan mempercepat ritme permainan, tetapi dia memang lebih berpengalaman dan tampil dengan baik. Pertandingan pun dikontrol oleh dia hingga selesai,” kata Chico.
Alasan serupa dialami saat berhadapan dengan Prannoy H.S. (India) pada babak kedua Malaysia Terbuka. Saat itu, Chico kalah 9-21, 21-13, 16-21.
”Untuk turnamen berikutnya (Indonesia Masters), saya harus bisa lebih baik dan konsisten. Saya juga harus menyiapkan pola main yang lebih banyak,” katanya.
Pada pertandingan lain, kemenangan didapat Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Jonatan Christie. Setelah mengalahkan Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang (Taiwan) 21-14, 17-21, 21-18, Rehan/Lisa harus bersiap seandainya bertemu ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), pada babak kedua. Juara Malaysia Terbuka ini akan memainkan babak pertama melawan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia) pada Rabu.
Sementara Jonatan akan melawan Zhao Jun Peng (China) setelah menang atas Brian Yang (Kanada) 21-14, 21-9. Dua tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting dan Shesar Hiren Rhustavito, akan menjalani babak pertama, Rabu.