Mandalika Grand Prix Association berharap sudah mendapat homologasi dari Federasi Balap Mobil Internasional (FIA) untuk balap roda empat level dua paling lambat Mei mendatang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI, NIKSON SINAGA
·5 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF)
Pebalap PATA Yamaha with Brixx Toprak Razgatlioglu (tengah) mengikuti sesi track walk/pengenalan trek sirkuit sebelum ajang balapan WSBK 2022 seri ke-11 di Sirkuit Jalan Raya Internasional Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis (10/11/2022). Sirkuit Mandalika diharapkan sudah mendapat homologasi dari FIA pada Mei 2023 untuk menggelar balapan roda empat level dua.
JAKARTA, KOMPAS — Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di ambang homologasi untuk menggelar balapan roda empat level dua dari Federasi Balap Mobil Internasional atau FIA. Berdasarkan hasil inspeksi sirkuit oleh tim FIA yang diterima Ikatan Motor Indonesia serta Mandalika Grand Prix Association, jenis perbaikan terkait trek dan fasilitas pendukung, termasuk minor. Tantangan terbesar adalah memasang track limit yang bisa dilepas-pasang supaya tidak bertentangan dengan regulasi Federasi Balap Motor Internasional atau FIM untuk Superbike dan MotoGP.
”Bulan lalu kita didatangi accessor dari FIA, dan biro roda empat PP IMI (Ikatan Motor Indonesia). Pertama, kita melihat fasilitas race control, paddock, dan jalan akses. Mereka mengukur semuanya pada Desember lalu. Mereka juga melihat fasilitas lain, seperti air dan listrik. Kemudian, kami masuk sirkuit naik golf car berhenti di setiap tikungan (untuk memantau), kami melakukan sekitar tiga, empat putaran. Kemudian, kami berjalan kaki untuk melihat lebih detail sirkuit. Setelah selesai, mereka mengatakan akan membuat laporan dan mengirimkan ke FIA,” ungkap Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association Priandhi Satria, Kamis (12/1/2023).
”Mereka memberi gambaran umum (terkait isi laporan), seperti Tikungan 1 mobil tendensinya akan masuk dari sisi luar ke sisi dalam, dan di sisi dalam akan melindas kerb, dan mobil sebenarnya bisa melindas lagi terus sampai ke rumput. Tetapi, di balap mobil harus ada track limit, biasanya dipasang sausage kerb seperti garis garis mirip sosis. Tetapi, itu bertentangan dengan motor, karena kalau motor melindas itu, motor akan terbang,” ujar Priandhi.
”Selain itu, dari tikungan 16 ke 17 ada pit in (jalur masuk ke paddock) yang bersudut, mereka enggak mau hanya dua ban, tetapi enam ban, enam baris supaya kalau nabrak tidak ke sudut,” lanjut Priandhi.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pekerja melapisi kabel loop yang ditanam melintang di sirkuit dengan sealer untuk perangkat elektronik penghitung lap dan waktu motor balap sebelum ajang balapan WSBK 2022 seri ke-11 di Sirkuit Jalan Raya Internasional Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis (10/11/2022). Sirkuit Mandalika diharapkan sudah mendapat homologasi dari FIA pada Mei 2023 untuk menggelar balapan roda empat level dua.
”Prinsipnya mereka bilang seperti itu, tetapi kami masih harus menunggu respons resmi dari FIA. Karena di FIA ada perangkat lunak yang bisa menyimulasikan trajectory kecelakaan,” ujar Andi, sapaan Priandhi.
”Tiga hari yang lalu (Senin, 9 Januari 2023), kami mendapat balasan resmi dari FIA yang dikirimkan ke IMI dan diteruskan ke kita. Di situ disebutkan poin-poin yang harus dilakukan di race building, race control, pit in, pit out. Laporannya detail, termasuk track limit,” ujar Andi.
Terkait dengan track limit, itu, kan, harus didesain khusus karena kami maunya pasang track limit, tetapi yang bisa dilepas-pasang, jadi kalau giliran balap motor Superbike, MotoGP bisa kita buka, dan saat balap mobil kita pasang lagi track limit-nya.
”Terkait dengan track limit, itu harus didesain khusus karena kami maunya pasang track limit, tetapi yang bisa dilepas-pasang, jadi kalau giliran balap motor Superbike, MotoGP bisa kita buka, dan saat balap mobil kita pasang lagi track limit-nya,” ujar Andi.
”Kita akan balas minggu ini, dan akan saya teruskan juga ke IMI dan Dromo yang membantu kami merapikan sirkuit. Saya pikir Dromo bisa membantu desain track limit seperti apa karena mereka juga hadir saat itu (inspeksi FIA pada Desember 2022). Dromo sudah memiliki bayangan akan membuat track limit seperti apa, yang akan diajukan ke FIA supaya homologasi grade 2 bisa didapat,” ujar Andi.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Area run-off (warna hitam) di tikungan 16 Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika seperti terlihat Kamis (13/10/2022). Pelebaran run-off sirkuit pada sejumlah tikungan itu merupakan salah satu persiapan menjelang kejuaraan dunia Superbike yang akan berlangsung pada 11-13 November 2022 mendatang. Sirkuit Mandalika diharapkan sudah mendapat homologasi dari FIA pada Mei 2023 untuk menggelar balapan roda empat level dua.
”Balasan akan kita kirim minggu ini, dengan harapan dalam satu bulan ke depan kita sudah bisa mendapat kepastian harus melakukan apa, karena kita tidak akan melakukan sesuatu sebelum FIA setuju. Jika FIA oke dengan track limit yang diajukan, termasuk bahan seperti apa, bentuk seperti apa, baru kita kerjakan. Kalau FIA sudah setuju, baru kita buat,” lanjut Andi.
”Saya rasa menjelang WSBK (berlangsung 3-5 Maret), kalau kita sudah bisa melakukan implemestasinya, kita sudah bisa (dapat homologasi), tetapi pertanyaannya apakah implementasinya akan dilakukan menjelang WSBK dengan potensi nanti merusak sirkuit atau menunggu WSBK untuk memasang track limit tadi untuk homologasi grade 2 FIA,” ujarnya.
”Semua pekerjaan minor dan bisa dikerjakan, yang paling susah bagi saya track limit karena track limit sekarang ini berupa kerb dan sedikit aspal lebar 50 cm kemudian rumput, bagaimana mengimplementasikan pembatas di atas itu, apakah harus dilebarkan dahulu kemudian dibaut atau seperti apa, yang pasti itu harus bisa dicopot agar balapan FIM tetap bisa berlangsung,” ujar Andi.
Andi berharap, FIA segera memberikan persetujuan terkait dengan rencana pekerjaan yang diajukan oleh MGPA sehingga peningkatan sirkuit bisa dimulai secepatnya. Peningkatan trek juga tidak memerlukan waktu lama karena tidak ada perbaikan permukaan aspal. Oleh karena itu, diharapkan pada April atau Mei sudah bisa mendapat homologasi grade 2 dari FIA.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Pemandangan dari Bukit 360 di kawasan Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, NTB terlihat indah pada Senin (23/5/2022). Dari bukit ini, pengunjung bisa melihat arena balap, sekaligus menikmati pemandangan perbukitan dan pantai di sekelilingnya. Sirkuit Mandalika diharapkan sudah mendapat homologasi dari FIA pada Mei 2023 untuk menggelar balapan roda empat level dua.
”Setelah WSBK kita berharap sudah bisa mendapat homologasi grade 2 FIA sehingga bisa untuk semua balap mobil internasional di bawah grade F1. Itu sudah cukup sehingga dalam tiga, empat, lima tahun ke depan bisa menggelar balapan mobil internasional seperti Porsche GT, GP3, balapannya macam-macam,” ujar Andi.
”Harapan saya April atau Mei homologasi sudah di tangan, jadi saya sudah siap melakukan balap roda empat di bawah FIA. Targetnya satu balap mobil internasional tahun ini. Saat ini sudah ada teman-teman di Indonesia yang ingin membawa balap mobil dari luar negeri one make race di bawah FIA, harapan saya jika agenda mereka Juni, Juli, Agustus, sudah bisa digelar dengan homologasi dari FIA,” ujar Andi.
Terkait balap mobil internasional yang berpotensi bergulir di Mandalika pada tahun ini, Andi mengindikasikan balapan mobil sport satu pabrikan. ”Exotic sport car. Bagi saya one make raceexotic sport car ini bagus, pebalap Indonesia juga ada, balapannya di luar negeri juga ada, jadi yang menang di sini bisa ikut di luar negeri, atau pebalap dari luar bisa ikut balapan di Indonesia asal mobilnya sama,” ujar Andi.
Sebelumnya, pemerintah akan menggelontorkan anggaran Rp 15 triliun pada 2023 dan 2024 untuk pengembangan lima destinasi superprioritas nasional, yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang. Pengembangan itu diharapkan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Kompas.id 22/12/2022).
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Wisatawan berfoto dengan latar belakang tulisan "Sirkuit Mandalika" yang berada di luar Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (25/7/2022). Kehadiran Sirkuit Mandalika turut berdampak pada geliat pariwisata Lombok pascapandemi Covid-19.
”Kami telah menyusun beberapa program pengembangan destinasi dan infrastruktur yang meliputi atraksi, akses, dan amenitas. Desa wisata, infrastruktur ekonomi kreatif, dan pengelolaan sampah juga akan dibangun,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran pers yang diterima Kompas, Kamis (22/12/2022).
Sandiaga menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP) di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, yang dilaksanakan secara tertutup, Rabu (21/12/2022).