Liverpool gagal memanfaatkan keuntungan tampil di Anfield ketika menjamu Wolverhampton di Piala FA. ”Si Merah” beruntung tidak tersisih dan bakal memainkan laga ”replay”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU — Dua wajah tercipta pada laga putaran ketiga Piala FA antara Liverpool kontra Wolverhampton Wanderers, yang berakhir 2-2, di Stadion Anfield, Minggu (8/1/2023) dini hari WIB. ”Si Merah” kembali menampilkan parade blunder di lini belakang yang menjadi ”penyakit” di musim ini, sedangkan Wolves dirundung kemalangan yang membuat mereka gagal membawa pulang kemenangan.
Tampil tanpa Virgil van Dijk yang menepi sekitar satu bulan, Liverpool kembali menampilkan kerapuhan di sektor pertahanan. Pada laga menghadapi Wolves, kelemahan itu bukan terjadi karena buruknya koordinasi tim, melainkan eror yang dilakukan individu, yaitu kiper Alisson Becker.
Wolves membuka keunggulan ketika laga baru berjalan 26 menit melalui sepakan Goncalo Guedes. Gol itu bermula dari kecermatan Guedes memotong operan yang dilepaskan Alisson.
Kiper tim nasional Brasil itu tidak hanya membuat kesalahan terkait distribusi operan dengan bola mendatar, tetapi juga berkaitan tujuan operan itu. Sebab, Alisson sudah melihat posisi Guedes, tetapi justru memberikan operan kepada Trent Alexander-Arnold yang posisinya telah ditutup oleh Guedes.
Meski begitu, Liverpool menampilkan mental tangguh dengan mencetak dua gol balasan melalui sontekan Darwin Nunez di menit ke-45. Setelah itu, Mohamed Salah menghasilkan gol kedua Si Merah di Anfield setelah lolos dari perangkap offside Wolves.
Keunggulan Liverpool hanya bertahan 14 menit. Itu kembali disebabkan blunder Alisson yang ceroboh mengantisipasi sontekan penyerang Wolves asal Korea Selatan, Hwang Hee-chan. Alisson gagal menangkap bola yang sebenarnya melaju lambat sehingga bola berlalu di antara kedua kakinya untuk masuk ke gawang Liverpool.
Manajer Liverpool Juergen Klopp menganggap secara keseluruhan permainan lini pertahanan anak asuhannya tidak buruk. Namun, katanya, pemain belakang Si Merah melakukan keputusan buruk pada dua momen yang mengawali gol Wolves.
”Di momen-momen tertentu kami membuat keputusan yang memberikan keuntungan kepada lawan. Saya telah membahas itu di ruang ganti agar tim bisa membenahi diri. Sebab, tanpa pertahanan yang layak kami tidak bisa menang,” ujar Klopp seusai laga dilansir laman klub.
Hasil imbang 2-2 membuat kedua tim akan kembali bertemu di duel replay di Stadion Molineux. Pertandingan di Anfield itu adalah laga keempat yang tidak menghadirkan pemenang dari 23 duel putaran ketiga Piala FA yang berlangsung Jumat (6/1/2023) hingga Minggu (8/1/2023) dini hari WIB.
Kemarahan Lopetegui
Manajer Wolves Julen Lopetegui menanggapi hasil imbang skuadnya di Anfield dengan kemarahan. Ia tidak murka akibat kegagalan ”Si Serigala” meraup hasil positif, tetapi mantan pelatih Real Madrid itu tidak senang dengan kepemimpinan wasit, terutama kiprah asisten wasit peninjau video (VAR).
Lopetegui melakukan protes keras kepada wasit Andy Madley yang menganulir gol ketiga Wolves pada menit ke-81. Gol itu dicetak oleh bek tengah Toti Gomes.
Semua pemain dan pendukung Si Serigala di tribune pendukung tim tandang bergemuruh merayakan gol itu. Mereka tidak mengecek terlebih dahulu asisten garis yang mengangkat bendera offside.
Keputusan offside itu diberikan kepada gelandang Matheus Nunes yang memberikan umpan ke kotak penalti. Nunes berada di posisi offside ketika menerima operan setelah dirinya mengeksekusi sepak pojok.
VAR mengonfirmasi keputusan itu. Kontroversi terhadap keputusan VAR itu tercipta karena hanya ada satu kamera alih-alih setidaknya dua atau tiga kamera di sisi pojok lapangan yang tersedia di Anfield. Melalui satu kamera itu, VAR sepakat dengan asisten wasit.
Seseorang mengatakan kepada dia (wasit) offside, tetapi itu seharusnya tidak terjadi. Keputusan itu keliru.
”Seseorang mengatakan kepada dia (wasit) offside, tetapi itu seharusnya tidak terjadi. Keputusan itu keliru,” kata Lopetegui yang diganjar kartu kuning oleh Madley karena protes kerasnya.
Ia menambahkan, ”Saya menyaksikan tayangan ulang insiden itu dari kamera taktik kami beberapa detik setelah gol tercipta. Saya melihat dengan situasi yang lebih baik ketika di kamar ganti.”
Klopp pun bersimpati dengan insiden di akhir laga yang diterima Wolves. Ia pun mengakui, VAR seharusnya bisa memiliki lebih banyak kamera di sisi sudut lapangan.
”Saya pikir itu adalah gol. Mungkin pemain mereka di sisi kiri berada dalam posisi offside,” kata Klopp.
Selain gol Gomes yang dianulir, Lopetegui juga menganggap keputusan wasit mengesahkan gol kedua Liverpool adalah sebuah kesalahan. Ia menilai Salah dalam posisi offside.
Dalam tayangan ulang, Salah memiliki posisi tubuh yang lebih dekat dengan gawang dibandingkan dengan Gomes ketika Cody Gakpo melepaskan umpan lambung.
”Wasit mendengar (protes) kami dan sangat sopan, tetapi gol itu telah terjadi dan disahkan. Kami harus menerima itu. Ini adalah hal yang malang karena kami pantas menang melawan tim fantastis seperti Liverpool,” ucap Lopetegui, juru taktik asal Spanyol.
Pasal 11 Peraturan Ayat (2) FA tentang Offside menegaskan keabsahan gol Salah. Pemain asal Mesir itu dianggap mendapat keuntungan karena bola telah lebih dahulu berusaha diselamatkan oleh pemain lawan, yaitu bek Wolves, Gomes, yang memotong operan Gakpo dengan sundulan.