Frank Lampard wajib membawa Everton menang pada laga putaran ketiga Piala FA menghadapi Manchester United, Sabtu WIB. Jika kalah, Everton mempertimbangkan untuk mencari manajer baru.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, KAMIS — Frank Lampard berpeluang besar menjadi juru taktik keenam yang dipecat dari posisinya sebagai manajer di Liga Inggris musim 2022-2023. Rentetan hasil buruk yang dialami Everton membuat legenda tim nasional Inggris itu berada di ujung tanduk. Lampard perlu segera membujuk manajemen ”The Toffees” dengan hasif positif agar tetap memberikan kepercayaan kepadanya.
Hingga menjalani laga ke-18 Liga Inggris, Everton baru mengemas 15 poin. Hasil itu membuat mereka berada di zona degradasi atau tepatnya di posisi ke-18.
Posisi itu lebih buruk dibandingkan saat Lampard menggantikan Rafael Benitez di Goodison Park, akhir Januari 2022. Kala itu, Benitez harus menerima pemutusan kontraknya akibat tim yang identik dengan jersei biru itu berada di peringkat ke-15 hingga akhir putaran pertama musim 2021-2022. Benitez hanya mampu membawa Everton mengemas 20 poin dari 18 pertandingan, atau hanya berjarak enam poin dari zona degradasi.
Berkaca dari nasib Benitez, Lampard harus segera memberikan hasil positif jika tidak ingin kembali dipecat dari kursi manajer tim Liga Inggris. Sebelumnya, Lampard didepak Chelsea pada Januari 2021.
Laga tandang putaran ketiga Piala FA ke markas Manchester United, Stadion Old Trafford, Sabtu (7/1/2023) pukul 03.00 WIB, pun bisa menjadi pertandingan pamungkas Lampard sebagai bos Everton. Lampard pun memahami situasinya setelah berbincang dengan wakil manajemen klub, Rabu (4/1/2023).
”Situasi untuk bertarung di zona degradasi telah dialami klub sejak saya tiba. Jadi, hal itu tidak membuat saya takut. Meski begitu, saya tidak bisa menentukan keputusan terkait masa depan saya di klub ini,” ujar Lampard dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023), dilansir Daily Mail.
Lampard optimistis skuadnya bisa bangkit pada duel melawan MU. Sebelum tumbang 1-4 dari Brighton & Hove Albion, Rabu dini hari WIB, Everton sempat menghadirkan asa kebangkitan setelah menahan imbang juara bertahan Manchester City, 1-1, Sabtu (31/12/2022).
”Performa melawan City menunjukkan potensi besar yang dimiliki tim ini. Namun, kami amat terkendala tampil konsisten demi mendapat hasil positif,” ucap manajer berusia 44 tahun itu.
Demi bisa memberikan kejutan bagi MU, ”The Toffees” harus bisa menampilkan pertahanan yang kokoh seperti ketika menghadapi City. Selain itu, Lampard perlu meningkatkan produktivitas skuadnya yang hanya menghasilkan rerata 1 gol per laga pada tiga pertandingan Liga Inggris setelah jeda Piala Dunia 2022.
Rekor terendah
Meskipun telah membantu Everton keluar dari ancaman turun kasta pada musim lalu, Lampard adalah manajer Everton dengan persentase rekor kemenangan terendah di era kepemilikan Farhad Moshiri yang dimulai pada 2016.
Performa melawan City menunjukkan potensi besar yang dimiliki tim ini. Namun, kami amat terkendala tampil konsisten demi mendapat hasil positif.
Lampard hanya mengoleksi 29,3 persen kemenangan dari 41 pertandingan saat menangani Everton. Di Liga Inggris musim ini, Everton hanya mencatat 16,7 persen kemenangan. Mereka belum pernah meraup tiga poin sejak menang atas Cyrstal Palace, 3-0, 22 Oktober.
Persentase kemenangan Lampard berada di bawah Carlo Ancelotti (46,27 persen), Ronald Koeman (41,38 persen), Marco Silva (40 persen), Sam Allardyce (38,46 persen), dan Rafael Benitez (31,8 persen). Dengan catatan itu, wajar jika Everton mulai mencari calon suksesor Lampard dengan mempertimbangkan tiga calon, yaitu Sean Dyche, Roberto Martinez, dan Wayne Rooney.
Alhasil, bukan sebuah kejutan jika Everton mengakhiri kerja sama dengan Lampard apabila gagal menang atas MU di Old Trafford. Hasil itu mempertegas kian meredupnya capaian ”The Toffees” pada musim ini dibandingkan musim lalu. Pada dua edisi terakhir Piala FA, Everton bisa melaju hingga babak perempat final.
Di tengah krisis kemenangan dan kondisi mental buruk yang dialami Everton, Pelatih MU Erik Ten Hag enggan menganggap sebelah mata tamu dari Liverpool. Ten Hag menuntut anak asuhannya agar bisa tampil 100 persen dengan tak memandang kondisi terkini lawan.
”Kami harus memahami bahwa di setiap pertandingan kami harus tampil dengan 100 persen energi, 100 persen fokus, dan 100 persen bermain sebagai tim. Kami tidak bisa terlena dengan kemenangan dalam beberapa laga terakhir sehingga kami harus bisa menjaga fokus ketika jumpa Everton di tengah masa istirahat yang singkat,” tutur Ten Hag, dilansir laman klub.
Sejak kompetisi Inggris dilanjutkan seusai Piala Dunia 2022, ”Setan Merah” mengoleksi empat kemenangan beruntun tanpa kebobolan. Dengan bekal itu, Ten Hag berharap skuadnya bisa mempertahankan konsistensi demi menjaga peluang mereka untuk bersaing meraih gelar juara di empat kompetisi di musim ini.
Selain diunggulkan untuk menyingkirkan Everton di Piala FA, MU berpeluang besar tampil di semifinal Piala Liga Inggris karena akan menjamu Charlton Athletic, tim Liga Satu yang merupakan kasta ketiga di level liga profesional Inggris, pada babak perempat final Piala Liga, Rabu (11/1/2023).
David De Gea, kiper MU, mengatakan, Ten Hag telah memberikan pengaruh positif bagi skuad ”Setan Merah”. Semua pemain MU mendukung dan berada pada arah yang sama dengan Ten Hag karena ingin selalu menang di setiap laga.
”Erik (Ten Hag) membawa semangat luar biasa kepada tim sehingga kami bisa bermain sangat baik. Kami ingin melanjutkan performa dan menjaga momentum positif saat ini di semua kompetisi,” ujar De Gea kepada Manchester Evening News.