Jutaan warga Argentina di berbagai wilayah larut dalam sukacita dan menepikan sementara penderitaan ekonomi menyusul keberhasilan meraih trofi Piala Dunia di Qatar. Mereka bersiap menyambut "pahlawan" negara.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
BUENOS AIRES, SENIN – Jutaan warga Argentina, terutama di ibu kota Buenos Aires menunggu kedatangan tim nasional sepak bola mereka yang dianggap pahlawan setelah meraih trofi Piala Dunia 2022 seusai mengalahkan Perancis dalam adu penalti di Stadion Lusail, Doha, Qatar, Minggu (18/12/2022) malam.
Sebanyak 40 juta jiwa warga Argentina, yang terpisah 13.000 kilometer dari jazirah Arab, tengah terdampak krisis ekonomi akibat inflasi tembus 90 persen setahun terakhir. Mereka menanti kedatangan kapten Lionel Messi, pelatih Lionel Scaloni, dan tim nasional. Mereka ingin melupakan sejenak derita krisis ekonomi karena Argentina menuntaskan dahaga 36 tahun penantian trofi Piala Dunia.
Trofi ketiga Piala Dunia, yang diraih 1978 dan 1986, juga dirayakan jutaan jiwa rakyat Asia Selatan, terutama India dan Bangladesh yang ternyata amat menggilai sepak bola Amerika Latin, khususnya Argentina. Warga Asia Selatan, yang menjadi pekerja migran di Qatar, melebur bersama puluhan ribu pendukung Argentina dari seluruh dunia yang datang ke negeri semenanjung kecil di pesisir barat Teluk Arab itu.
Di Lusail, mereka menyatu sebagai 40.000 fans "La Albiceleste" atau tim "Putih-Biru Langit" di antara 89.000 penonton laga final di Qatar.
“Tentu, inilah yang kami tunggu,” kata Veronica Silva (44), guru dari Plaza de Mayo yang datang ke jantung Buenos Aires untuk menonton dan merayakan kesuksesan timnas.
“Pesta ini akan berlanjut sampai beberapa hari, dimulai hari ini dan masih lama berakhir karena tim baru datang besok,” ujar Silva.
Petugas kebersihan, Rosa Rodriguez (38), menambahkan, rakyat tak sabar menunggu kepulangan Messi dan kawan-kawan. “Mereka tim yang membanggakan. Perayaan besar akan terjadi saat mereka tiba,” katanya.
Kemenangan atas Perancis diraih dengan tidak mudah. Argentina dan Perancis berbagi skor 3-3 sampai babak tambahan. Laga harus ditentukan lewat adu penalti sebelum Argentina menang 4-2. Presiden Argentina Alberto Fernandez melalui akun Twitter mengucapkan terima kasih. Ia menilai kemenangan Argentina di Qatar adalah wujud spirit pantang menyerah dan menentang kemustahilan.
“Aku hampir tidak percaya. Laga yang amat sulit dan kami amat berterima kasih kepada Messi dan kawan-kawan,” ujar Santiago (13), warga Argentina, yang merayakan kegembiraan bersama keluarga di depan bekas rumah legenda besar Diego Armando Maradona di Buenos Aires. Maradona adalah kapten Argentina saat menang 3-2 atas Jerman di final Meksiko 1986.
Kibaran bendera negara dan berbagai pernak pernik khas, yakni topi dan busana dengan motif La Albiceleste, memenuhi seluruh penjuru Buenos Aires. Warga berhenti dari seluruh aktivitas untuk melihat perjuangan tim Scaloni di Qatar.
Ketika juara, rakyat berhamburan dan bersorak gembira. “Laga yang luar biasa, epik,” kata Diego Aburgeily (46) yang datang dari wilayah pinggiran ibu kota untuk menonton bersama laga Argentina lawan Perancis itu. “Tim ini membuat kami jatuh cinta dan akan bertahan selama bertahun-tahun,” ujar Aburgeily.
Kemenangan ini mengukuhkan Messi sebagai pemain terbesar sepanjang masa. Messi satu-satunya pemain yang dua kali meraih penghargaan pemain terbaik Piala Dunia, yakni edisi Brasil 2014 dan Qatar 2022. Sirna sudah keraguan dan beban kepahitan kalah di final Copa America Venezuela 2007 dari Brasil, final Cile 2015 dari Cile, final Centenario AS 2016 dari Cile, dan final Piala Dunia Brasil 2014 dari Jerman.
Lengkap sudah trofi Messi baik capaian individu, klub, dan timnas. Koleksi trofinya mencakup medali emas Olimpiade, juara liga dan piala domestik, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, Pemain Terbaik Dunia FIFA, Ballon d’Or, sepatu emas domestik dan Eropa, Copa America Brasil 2021, Finalissima 2022 atau Juara Piala CONMEBOL-UEFA 2022, dan Piala Dunia Qatar.
Aku hampir tidak percaya. Laga yang amat sulit dan kami amat berterima kasih kepada Messi dan kawan-kawan.
Fans Argentina memberi penghormatan kepada Messi saat megabintang Paris Saint-Germain itu berteriak kepada mereka, “kita adalah juara dunia!”. Messi, kepada televisi Argentina berkata, ”sejujurnya, aku ingin mengakhiri karier. Aku tidak bisa menuntut lebih banyak,” kata mantan pemain Barcelona itu.
Namun, rakyat Argentina masih diberikan waktu untuk melihat aksi Messi (35) sampai beberapa waktu lagi. “Aku masih ingin tampil di beberapa laga sebagai juara dunia,” katanya.
Seusai laga dan perayaan kemenangan di Lusail, Scaloni mengatakan, dukungan luas warga menjadi motivasi ekstra timnya. “Kami telah menjalani laga-laga yang naik dan turun, tetapi rakyat terus mendoakan dan mendukung kami sehingga kami dapat mewujudkan impian menjadi juara,” ujar Scaloni yang sebelumnya membuat Argentina memenangi Copa America Brasil 2021 atau setelah penantian 28 tahun. (AP/AFP/REUTERS)