Giroud dan Mbappe Ciptakan Sejarah Sepak Bola Perancis
Kemenangan 3-1 (1-0) atas Polandia di 16 besar Piala Dunia Qatar di Stadion Al Thumama, Doha, Minggu (4/12/2022), memperlihatkan ancaman serius dari Perancis untuk mempertahankan gelar juara Piala Dunia Rusia 2018.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·5 menit baca
DOHA, MINGGU – Kombinasi maut penyerang lintas generasi Kylian Mbappe dan Olivier Giroud bukan sekadar memborong gol-gol kemenangan Perancis 3-1 (1-0) atas Polandia di perdelapan final Piala Dunia Qatar di Stadion Al-Thumama, Doha, Minggu (5/12/2022), melainkan mencetak sejarah.
Perancis masih berada dalam jalur tepat untuk mempertahankan gelar juara Piala Dunia Rusia 2018. Kemenangan itu membawa Perancis akan menghadapi Inggris yang mengungguli Senegal 3-0, di perempat final. Jika menjadi juara di Qatar 2022, "Les Bleus" atau Si Biru, julukan Perancis akan menjadi tim ketiga yang menguasai dua Piala Dunia beruntun. Sebelumnya diciptakan oleh Italia pada 1934 dan 1938 lalu Brasil pada 1958 dan 1962.
Giroud membuat Perancis unggul terlebih dahulu lewat gol pada menit ke-44, memanfaatkan asis atau umpan gol Mbappe. Gol itu membuat Giroud menjadi top scorer atau pencetak gol terbanyak bagi Perancis dengan 52 gol dari 117 laga. Giroud telah melampaui legenda Thierry Henry (51 gol dari 123 gol).
Gol itu menjadi yang ketiga dicetak Giroud di Piala Dunia Qatar 2022. Dua gol lainnya dibuat saat Perancis menang 4-1 atas Australia di laga perdana penyisihan Grup D. Giroud juga mencetak 1 gol di Piala Dunia Brasil 2014 sehingga koleksi di pesta bola terakbar itu menjadi 4 gol. Jumlah ini memang masih jauh dibandingkan dengan top scorer yakni Just Fontaine, 13 gol di Piala Dunia Swedia 1958.
Mbappe, peraih anugerah pemain muda terbaik Piala Dunia Rusia 2018, menggandakan keunggulan Perancis dengan gol pada menit ke-74. Gol itu memanfaatkan asis Ousmane Dembele yang dibangun melalui skema serangan balik. Bomber Paris Saint-Germain ini menambah derita Polandia dengan gol pada masa tambahan atau menit ke-91 memanfaatkan asis Marcus Thuram.
Polandia mendapat gol hiburan melalui tendangan penalti oleh Robert Lewandowski di waktu tambahan babak kedua atau menit ke-99. Penalti diberikan oleh wasit Jesus Valenzuela Saez setelah pemeriksaan VAR atau asisten wasit peninjau video karena bek Dayot Upamecano handball atau menyentuh bola dengan tangan di area penalti. Lewandowski menendang tetapi sempat diblok oleh kiper Hugo Lloris. Penalti harus diulang karena Lloris bergerak terlebih dahulu. Di percobaan kedua, Lewandowski sukses mencetak gol kedua di Piala Dunia meski timnya harus angkat koper.
Dengan gol kontra Polandia, Mbappe sejauh ini telah memimpin perburuan top scorer Piala Dunia Qatar dengan 5 gol. Satu gol dicetak saat kemenangan 4-1 atas Australia lalu dua gol disumbang dalam kemenangan 2-1 atas Denmark pada laga penyisihan Grup D. Di Rusia 2018, Mbappe mencetak 4 gol. Dengan begitu, Mbappe telah membuat 9 gol di Piala Dunia sehingga berada di urutan kedua top scorer atau di bawah Just Fontaine (13 gol).
Mbappe juga menjadi pemain termuda yang mencetak 9 gol di Piala Dunia dalam usia kurang dari 23 tahun. Mbappe kelahiran Paris 20 Desember 1998 mencetak 9 gol dari dua turnamen yakni Rusia 2018 dan Qatar 2022. Di turnamen perdana di jazirah Arab ini, jumlah gol Mbappe masih berpeluang bertambah. Mbappe kini sejajar dengan rekan setim di PSG yakni megabintang dan kapten Argentina Lionel Messi yang telah mencetak 9 gol tetapi dari lima Piala Dunia sejak 2006. Selain itu, legenda Italia Paolo Rossi, Roberto Baggio dan Christian Vieri, legenda Portugal Eusebio, legenda Spanyol David Villa, legenda Jerman Karl-Heinz Rummenigge dan Uwe Seeler, serta legenda Brasil Jairzinho dan Vava.
Bagi pelatih Perancis Didier Deschamps, kemenangan ini menjadikannya manajer yang mampu membawa juara bertahan lolos sampai perempat final seperti Brasil juara 2002 dan menembus perempat final di 2006 karena dihentikan oleh Perancis. Italia juara 2006, Spanyol juara 2010, dan Jerman juara 2014 tersingkir di Piala Dunia berikutnya.
Langit menjadi batas bagi Perancis untuk berada di jalur mempertahankan gelar sekaligus misi mengincar trofi ketiga. Pendukung Perancis di Stadion Al-Thumama bersorak gembira bukan sekadar karena gol-gol kemenangan melainkan permainan tim yang mengagumkan. Misalnya, Mbappe yang melesat mengejar bola dengan kecepatan 35 kilometer per jam.
“Laga yang sulit karena Polandia bermain dengan organisasi yang baik dan terus mencoba menyerang balik,” kata Deschamps, satu dari tiga peraih Piala Dunia sebagai kapten atau pemain (1998) dan sebagai pelatih (2018). Yang lainnya ialah Mario Zagallo (Brasil) pada 1958 dan 1962 sebagai pemain dan 1970 sebagai pelatih dan Frans Beckenbauer (Jerman) pada 1974 sebagai pemain dan 1990 sebagai pelatih.
“Ada Kylian Mbappe yang dengan kehebatannya menyelesaikan semua masalah sehingga laga berakhir manis bagi kami,” ujar Deschamps. Perancis kian optimistis menatap laga-laga berikutnya. Perancis bertarung dalam persatuan dan kemenangan menjadi kegembiraan bukan sekadar bagi tim melainkan dengan para pendukung dan rakyat Perancis.
Pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz mengatakan, kekalahan dari Perancis bisa diterima dan dimaklumi. Target Polandia di Qatar 2022 tidak muluk yakni bisa lolos ke fase gugur (16 besar) sejak 1986. Mereka lolos setelah melewati penyisihan Grup C yakni imbang 0-0 dengan Meksiko, menang 2-0 atas Arab Saudi, dan kalah 0-2 dari Argentina. Mereka lolos sebagai urutan kedua mendampingi Argentina.
“Dalam laga ini, kami tidak punya resep untuk menghentikan Mbappe yang dalam performa luar biasa,” ujar Michniewicz. Meski memiliki penyerang murni yang disebut-sebut terbaik saat ini yakni Lewandowski tetapi kontribusi di Piala Dunia belum mumpuni. Padahal, Lewandowski pemegang rekor membela negara terbanyak yakni 138 cap sekaligus top scorer dengan 78 gol. Di Piala Dunia, kontribusinya cuma 2 gol di Qatar 2022 sedangkan penyumbang terbanyak ialah Grzegorz Lato dengan 10 gol. (AFP)