Duel Argentina dan Polandia berpotensi menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir bagi Lionel Messi atau Robert Lewandowski. Sementara itu, Belanda dan Senegal memastikan sebagai wakil Grup A di babak 16 besar.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar, dari Doha, Qatar
·5 menit baca
Duel Argentina dan Polandia di laga terakhir Grup C bisa menjadi laga terakhir Lionel Messi (35) atau Robert Lewandowski (34) di Piala Dunia.
Messi selalu mencetak gol pada enam laga terakhir tim nasional Argentina.
Lewandowski mencetak gol pertamanya di Piala Dunia saat Polandia menang atas Arab Saudi, 2-0.
DOHA, KOMPAS — Lionel Messi dan Robert Lewandowski menjadi harapan bagi pendukung Argentina dan Polandia untuk membawa tim kesayangan mereka melanjutkan petualangan di Piala Dunia 2022. Pada laga pamungkas Grup C, kedua tim akan berhadapan di Stadion 974, Kamis (1/12/2022) pukul 02.00 WIB, demi memperebutkan tiket ke babak 16 besar.
Pemenang laga itu akan menyusul Belanda dan Senegal yang lolos ke 16 besar mewakili Grup A. Pada laga terakhir Grup A, Rabu (29/11/2022), Belanda memastikan posisi juara grup dengan kemenangan atas Qatar, 2-0, sedangkan Senegal menggeser Ekuador dari posisi kedua dengan kemenangan, 2-1.
Pertemuan pertama Argentina dan Polandia di ajang Piala Dunia sejak 1978 itu berpotensi hanya akan menghadirkan satu tim yang bisa tampil di fase gugur. Pasalnya, jika laga itu terdapat pemenang, lalu pada laga lain Arab Saudi mengalahkan Meksiko, maka wakil di Grup C adalah dua pemenang di pertandingan pamungkas itu.
Hasil akhir akan sedikit berbeda apabila duel di dua laga Grup C itu berakhir imbang. Dengan kondisi itu, Polandia lolos sebagai juara grup, sedangkan Argentina sebagai peringkat kedua.
Agar tidak menggantungkan nasib pada laga Arab Saudi kontra Meksiko, Argentina dan Polandia sama-sama berambisi untuk meraup tiga poin terakhir pada babak penyisihan Piala Dunia 2022.
Kemenangan tidak hanya membuat salah satu dari dua tim itu menyegel posisi puncak klasemen Grup C, juga akan terhindar dari bertemu Perancis, yang berpeluang besar menjadi juara Grup D, di babak 16 besar.
Sebagai tim yang sudah hampir pasti menjadi juara Grup D, Perancis akan menghadapi tim peringkat kedua Grup C. Sebaliknya, juara Grup C akan berhadapan dengan runner-up Grup D yang masih diperebutkan oleh tiga tim, yakni Australia, Denmark, dan Tunisia.
Pelatih Argentina Lionel Scaloni mengakui, laga Argentina melawan Polandia tidak bisa dilepaskan dari sorotan pada Messi (35) dan Lewandowski (34). Meski begitu, hasil akhir laga tidak hanya dipengaruhi dua penyerang kawakan itu.
”Suatu kehormatan bagi saya bisa menyaksikan langsung Lewandowski. Bagi saya, Lewandowski sama-sama pemain hebat seperti Messi. Tidak usah terlalu kita bandingkan kedua pemain itu, cukup menikmati saja penampilan mereka,” ujar Scaloni dalam konferensi pers menjelang laga di Doha, Selasa (29/11/2022).
Serupa dengan Scaloni, Pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz mengatakan, kedua pemain luar biasa itu selalu menjadi pembicaraan sejak timnya diketahui berada satu grup dengan Argentina. Namun, Michniewicz mengingatkan, sepak bola adalah olahraga kolektif sehingga pemain terbaik di dalam satu tim tetap butuh kontribusi maksimal dari semua rekannya.
”Laga ini bukan tentang Robert (Lewandowski) dan Messi, tetapi ini tentang Polandia melawan Argentina. Saya meminta para pemain untuk bermain dengan kepala dingin, tidak merasa tertekan, dan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka,” ucap Michniewicz.
Sorotan kepada dua predator gol itu memang cukup beralasan. Menurut Opta, Messi selalu mencetak gol dalam enam laga beruntun bersama Argentina.
Adapun Lewandowski baru saja mencetak gol perdananya di Piala Dunia ketika mencetak sebuah gol ke gawang Arab Saudi. Gol itu sekaligus menobatkan Lewandowski sebagai pemain Polandia tertua yang mencetak gol di pesta sepak bola terakbar ini.
Momentum positif
Argentina dan Polandia menghadapi laga hidup-mati di Grup C bermodal momentum positif. Mereka meraih tiga poin di laga kedua. Argentina, misalnya, melepas tekanan usai tumbang dari Arab Saudi dengan menumbangkan Meksiko, sedangkan Polandia mampu meredam penampilan menyerang Arab Saudi.
Lisandro Martinez, bek Argentina, mengakui kondisi moral timnya telah berubah 180 derajat dibandingkan dengan setelah menghadapi Arab Saudi. Argentina, lanjut pemain Manchester United itu, dipenuhi dengan pikiran dan nuansa positif yang amat penting jelang menghadapi laga penentuan kontra Polandia.
Suatu kehormatan bagi saya bisa menyaksikan langsung Lewandowski. Bagi saya, Lewandowski sama-sama pemain hebat seperti Messi. Tidak usah terlalu kita bandingkan kedua pemain itu, cukup menikmati saja penampilan mereka.
”Kebangkitan kami di laga melawan Meksiko membuktikan bahwa skuad ini adalah tim yang bersatu. Kami senang dengan kemenangan kemarin, dan kami akan terus meningkatkan diri dengan mengejar hasil positif di pertandingan terakhir,” ucap Martinez.
Laga versus Polandia tak bisa dimungkiri juga akan menjadi ujian bagi ”La Albiceleste” untuk mengakhiri rekor buruk dalam dua pertemuan terakhir dengan duta Eropa di Piala Dunia. Situasi itu terjadi akibat mereka dilibas Kroasia, 0-3, dan Perancis, 3-4, di Rusia 2018.
Argentina juga tidak ingin pengalaman buruk di Korea Selatan-Jepang 2002 terulang. Saat itu adalah momen pertama Argentina gagal ke fase gugur Piala Dunia. Dalam 14 kali berpartisipasi di Piala dunia, Argentina baru satu kali tersingkir di babak penyisihan.
Di sisi lain, Polandia juga menghadapi Argentina dengan kepercayaan tinggi karena menjadi salah satu dari tiga tim yang belum kemasukan hingga laga kedua. Catatan itu dicapai ”Si Putih Merah” bersama Brasil dan Maroko.
”Capaian (tak kemasukan) itu membuat kami senang dengan performa lini pertahanan. Namun, melawan Argentina, kami harus menyiapkan diri untuk situasi kebobolan lebih dulu agar bisa memberikan reaksi dan tidak panik,” kata Michniewicz, yang berambisi mengakhiri penantian Polandia lolos dari babak penyisihan sejak Meksiko 1986.
Gagal raup poin
Di Grup A, Belanda menjadikan Qatar tim tuan rumah Piala Dunia pertama yang gagal meraup satu poin pun. Dua gol Belanda di Stadion Al Bayt, Al Khor, disumbangkan Cody Gakpo pada menit ke-26 dan Frenkie de Jong menit ke-49.
Tim asuhan Louis van Gaal itu melaju ke babak 16 besar sebagai juara grup dengan koleksi tujuh poin. Davy Klaassen, gelandang Belanda, mengatakan, timnya tampil jauh lebih baik di laga terakhir dibandingkan ketika ditahan Ekuador.
“Kami telah mencapai tujuan pertama kami untuk lolos dengan status juara grup. Esok hari, kami akan menganalisis diri untuk membenahi penampilan demi menghadapi 16 besar pada hari Sabtu (3/12/2022),” ucap Klaassen yang dinobatkan sebagai pemain terbaik pada laga itu.
Sementara itu, Senegal memastikan berada di peringkat kedua Grup A lewat gol penentu kapten Kalidou Koulibaly di menit ke-70. Gol ini tercipta tak sampai tiga menit setelah gelandang Ekuador Moises Caicedo membuat kedudukan imbang, 1-1.
Hasil ini membuat pendukung dan pemain Senegal tersenyum lepas. Adapun pendukung dan pemain Ekuador, yang hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos, pulang dengan kecewa.