Piala Dunia tiada ubahnya neraka kesunyian bagi Robert Lewandowski. Maka, begitu mampu menaklukkan neraka dengan mencetak gol, ia tak kuasa menahan linangan air matanya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
Di level klub, Robert Lewandowski tidak diragukan adalah salah satu striker terbaik di kolong jagat. Penyerang Polandia itu adalah tipe striker oportunis yang mampu mencetak gol dalam kondisi mustahil sekalipun. Namun, saat tampil membela tim nasional, apalagi Piala Dunia, Lewandowski bak sebuah nama asing yang jarang terdengar.
Piala Dunia memang sebuah anomali bagi Lewandowski. Hanya di ajang ini saja publik belum pernah menyaksikan lesakan golnya. Sebelum menghadapi Arab Saudi pada laga kedua Grup C, Sabtu (26/11/2022) malam, Lewandowski telah mencatatkan 136 penampilan dan 76 gol untuk Polandia. Dari sekian banyak golnya itu, belum ada satu pun yang bersarang di Piala Dunia.
Tidak heran Lewandowski begitu penasaran dengan Piala Dunia. Ia dengan mudah bisa mencetak gol di turnamen mana pun, tetapi ketika bermain di Piala Dunia, keran golnya seakan macet. Lewandowski sejauh ini telah bermain di dua edisi Piala Dunia, yaitu Piala Dunia Rusia 2018 dan Piala Dunia Qatar 2022.
Piala Dunia memang sebuah anomali bagi Lewandowski.
Pada Piala Dunia 2018, Polandia bermain buruk. Dari tiga laga, ”Si Elang Putih” menelan dua kekalahan dari Senegal (1-2) dan Kolombia (0-3), serta meraih satu kemenangan atas Jepang (1-0). Di tiga laga grup Piala Dunia 2018 itu, Lewandowski terasing dan gagal mencetak gol. Kedua gol Polandia dicetak rekan setim Lewandowski, Grzegorz Krychowiak dan Jan Bednarek.
Mencetak gol di turnamen seakbar Piala Dunia adalah keinginan setiap penyerang mana pun, tidak terkecuali Lewandowski. Maka, dengan usianya yang kian senja, Lewandowski berharap bisa mencatatkan namanya di papan skor sekali saja seumur hidup saat Piala Dunia Qatar menjelang.
”Saya pikir, semakin tua, saya semakin emosional, dan saya sadar ketika datang ke Piala Dunia itu mungkin yang terakhir bagi saya sebenarnya,” kata pemain berusia 34 tahun itu.
Dengan begitu, kesempatan terakhir bagi Lewandowski untuk mencetak gol Piala Dunia barangkali hanya tersedia di Qatar. Menurut Lewandowski, mencetak gol di Piala Dunia adalah impian masa kecilnya yang belum sempat terwujud. Ia telah meraih banyak hal sepanjang karier sepak bolanya, tetapi mencetak gol di Piala Dunia adalah urusan berbeda. Lewandowski bersedia menyerahkan segalanya untuk mewujudkannya.
Gayung bersambut, kesempatan bagi Lewandowski untuk mencetak gol Piala Dunia-nya tercipta ketika menghadapi Meksiko di laga pertama. Wasit memberikan hadiah penalti kepada Polandia di menit ke-58. Lewandowski maju sebagai eksekutor.
Impian masa kecil sudah di depan mata untuk terwujud. Tetapi, kiper legendaris Meksiko, Guillermo Ochoa, mementahkan sepakan Lewandowski. Dia tertunduk tak percaya. Terakhir kali Lewandowski gagal mencetak gol penalti untuk Polandia terjadi pada September 2010 atau lebih dari satu dekade lalu.
Segera setelah kegagalan penalti itu, Lewandowski kembali diliputi kesunyian. Tiada sorak sorai dan ekspresi kegembiraan. Kegagalan Lewandowski mengeksekusi penalti serasa kemustahilan yang jadi nyata. Sebab, rasio kegagalan penalti Lewandowski amat rendah. Dari 80 kali eksekusi, ia hanya gagal sebanyak sembilan kali.
Kesempatan kedua
Lewandowski akhirnya berhasil mewujudkan impian masa kecilnya saat melawan Arab Saudi di laga kedua. Laga ini amat krusial bagi kedua negara. Sebab, pemenang akan memperpanjang napas untuk merawat kesempatan melaju ke fase gugur.
Lewandowski bermain sejak menit awal. Di sini, dia kembali terasing dalam kesunyian. Tidak banyak umpan memanjakan dari rekan setimnya sehingga dia kesulitan menembak. Meski begitu, Lewandowski mampu mencatatkan lima tembakan dengan empat di antaranya mengarah tepat ke gawang.
Gol yang ditunggu-tunggu Lewandowski datang di menit ke-82. Memanfaatkan kesalahan gelandang Arab Saudi, Abdulelah Al Malki, dalam mengontrol bola, Lewandowski menyambar bola secepat kilat untuk kemudian mencetak gol. Setelah itu dia bergegas berlari ke sudut lapangan dan jatuh tertelungkup.
Perlu beberapa detik bagi Lewandowski untuk bangkit. Saat berdiri, matanya berkaca-kaca. Begitu berharganya satu gol di Piala Dunia ini dibandingkan ratusan golnya yang lain.
”Setelah saya mencetak gol, semua yang saya miliki di dalam diri—impian dan juga pentingnya gol, dan bagaimana saya mencetak gol—semua impian dari masa kanak-kanak terpenuhi dan menjadi kenyataan,” kata Lewandowski.
Polandia menambah satu gol lagi dan mampu mempertahankan keunggulan 2-0 hingga akhir laga. Satu gol Polandia lainnya dicetak Piotr Zielinski.
Lewandowski seperti ditakdirkan untuk terasing menikmati kesunyian ketika bermain untuk timnas Polandia. Bermain di timnas sangat berbeda dengan di klub. Polandia tidak memiliki gelandang-gelandang mumpuni yang bisa memanjakan Lewandowski.
Maka, tidak jarang gol-gol Lewandowski di Piala Dunia merupakan hasil kerja kerasnya sendiri. Seperti gol bersejarahnya ke gawang Arab Saudi merupakan hasil dari ketajaman insting Lewandowski dalam memanfaatkan celah sekecil apa pun dari kesalahan lawan. Gol satu-satunya, dan mungkin yang terakhir bagi Lewandowski di Piala Dunia, itu tercipta bukan dari bantuan langsung rekan setimnya.
Pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz mengatakan, Lewandowski seharusnya bisa mencetak trigol di laga ini. Menurut dia, seluruh rekan setim mengerti kesedihan Lewandowski yang kehilangan keping berharganya, yaitu mencetak gol di Piala Dunia. Oleh sebab itu, seluruh rekan setim mencoba membantu Lewandowski untuk mewujudkannya. Tetapi, pada akhirnya, kualitas individu Lewandowski yang ternyata bisa membantunya.
”Saya berbahagia untuknya karena kami sangat sedih setelah dia gagal mengeksekusi penalti di pertandingan terakhir. Tapi, satu pemain tidak akan memenangkan pertandingan sendirian, kekuatan ada di dalam tim dan mereka semua luar biasa. Robert memberikan asis kepada Zielinski dan juga mencetak gol,” ujarnya.
Berkat satu asis dan satu golnya ke gawang Arab Saudi, Lewandowski membawa Polandia di ambang kelolosan ke fase gugur pertama sejak Piala Dunia 1986. Pada laga terakhir penyisihan grup, Polandia akan bertemu lawan berat, Argentina.
Penantian panjang Lewandowski berakhir. Tetapi, dia belum ingin berhenti di pencapaian ini. Dengan berhasilnya ia keluar dari neraka kesunyian, layak ditunggu seberapa mampu Lewandowski bisa kembali mencetak gol dan membawa Polandia melangkah lebih jauh di Piala Dunia. (AFP/REUTERS)