Dari Messi untuk Maradona dan Argentina
Ikatan antara dua pemain terhebat, Messi dan Maradona, menghasilkan keajaiban terbesar untuk Argentina.
- Lionel Messi menyamai pencapaian Diego Armando Maradona di Piala Dunia dengan total 8 gol. Mereka sama-sama menciptakan itu dalam 21 penampilan.
- Laga Argentina versus Meksiko mencatat jumlah penonton terbanyak sejak final Piala Dunia 1994.
- Argentina memperpanjang rekor positif ketika bertemu Meksiko. Mereka tidak terkalahkan dalam 11 laga (8 menang, 3 seri).
DOHA, MINGGU — Asisten pelatih Argentina Pablo Aimar menangis tersedu-sedu di bangku cadangan. Para penonton bersorak sekencang mungkin di tribune. Para pemain tim ”Tango” di lapangan bisa tersenyum lepas. Reaksi campur aduk itu muncul setelah gol ajaib Lionel Messi ke gawang Meksiko.
Tidak ada yang menyangka gol itu akan datang di Stadion Lusail, Doha, pada Minggu (27/11/2022) dini hari WIB. Laga Argentina versus Meksiko berlangsung senyap selama lebih dari sejam. Skuad Argentina seperti kesulitan bergerak karena beban besar wajib menang di laga itu.
Sampai akhirnya Messi mendapat bola di luar kotak penalti pada menit ke-64. Dengan penuh keyakinan, dia menendang bola sekencang-kencangnya. Bola menyusuri lapangan, menuju tiang jauh. Kiper Meksiko yang dijuluki spesialis turnamen, Guillermo Ochoa, hanya terpana melihat bola semakin menjauhi tangannya dan melesak ke gawang yang dijaganya.
Pelatih Meksiko yang merupakan warga Argentina, Gerardo Martino, sudah mengerti petaka bisa datang kapan saja dari kaki Messi. ”Dia tidak mendapat banyak ruang, tetapi dia hanya membutuhkan beberapa detik untuk membuat perbedaan,” ucapnya yang pernah melatih Messi di Barcelona dan timnas Argentina.
Roy Keane, mantan pemain Irlandia yang tampil di Piala Dunia 2022, berkata gol itu mengubah segalanya. Rekan-rekan Messi akan berjuang habis-habisan agar gol sang kapten tidak percuma. ”Mereka tidak mungkin kalah setelah gol pertama itu,” ucapnya seperti dikutip BBC.
Gol Messi bermakna lebih. Setelah merayakan gol bersama dengan rekan setim, dia langsung melihat dan menunjuk ke arah langit.
Argentina menyudahi laga dengan kemenangan 2-0. Messi menambah lengkap kontribusinya dengan satu asis kepada gol gelandang Enzo Fernandez pada menit ke-87. Tim asuhan pelatih Lionel Scaloni itu pun sukses bangkit setelah dipermalukan Arab Saudi, 1-2, di laga sebelumnya.
Baca juga: Jangan Menangis Dulu, Argentina
Gol Messi bermakna lebih. Setelah merayakan gol bersama dengan rekan setim, dia langsung melihat dan menunjuk ke arah langit. Messi dan rekan-rekan bertekad mempersembahkan kemenangan di laga ini untuk mendiang pemain legenda, Diego Armando Maradona.
Laga itu berlangsung setelah dua tahun Maradona meninggal, pada 25 November 2020. Menariknya, gol tersebut menyandingkan Messi dengan sang legenda. Mereka sama-sama sudah mencetak 8 gol dari 21 laga di Piala Dunia.
Skuad tim Tango punya ikatan khusus dengan Maradona yang dianggap seperti dewa sepak bola Argentina. Di final Piala Amerika 2021, mereka juga berjanji untuk mempersembahkan gelar kepada Maradona yang wafat belum sampai setahun. Setelah juara, Messi berkata, ”Terima kasih untuk Diego yang mendukung kami dari mana pun dia berada.”
Ikatan keduanya lagi-lagi berhasil menginspirasi kemenangan Argentina. Kali ini di laga hidup dan mati melawan Meksiko. Berkat itu, Messi kembali membuka kesempatan untuk mengantar Argentina juara dunia, sama seperti hal yang pernah dilakukan Maradona.
”Semua pertandingan adalah final mulai saat ini. Kami tidak boleh melakukan kesalahan lagi. Hasil ini mengangkat beban berat dari pundak kami. Kami mulai bisa bersenang-senang dan punya kedamaian di pikiran untuk memulai perjalanan lagi,” kata Messi yang sudah bermain di lima edisi Piala Dunia.
Baca juga: Jerman, Masak Terulang Tragedi Kazan?
Argentina sementara berada di peringkat ke-2 Grup C dengan 3 poin. Mereka hanya terpaut 1 poin dari pemuncak klasemen Polandia. Adapun kedua tim akan bertemu dalam laga terakhir babak grup, Rabu depan.
Scaloni tidak pernah ragu Messi akan memimpin tim menuju kejayaan. Namun, sang pelatih berharap anak asuhnya itu tidak terlalu terbebani target juara. ”Kami sudah tahu sejak lama dia adalah pemain terbaik di dunia. Tetapi, Messi harus menikmati Piala Dunia ini, seperti para pendukung menikmatinya bermain,” tuturnya.
Duel sunyi
Laga Argentina versus Meksiko disaksikan oleh 88.966 penonton. Menurut BBC, jumlah penonton itu merupakan yang terbanyak sejak final Piala Dunia 1994. Pertarungan tim asal Amerika Tengah dan Amerika Selatan itu pun terjadi di tribune, antarpenonton yang beradu dukungan.
Meskipun begitu, laga justru berlangsung sunyi. Kedua tim tidak banyak menciptakan peluang berarti. Mereka total mencatat 9 tembakan dan hanya 3 yang tepat sasaran. Pertarungan lebih banyak terjadi di tengah lapangan. Adapun dua gol Argentina datang dari tendangan spekulatif.
Scaloni mengganti beberapa pemain mula dengan formasi sama 4-4-2. Bek Lisandro Martinez dan gelandang Alexis Mac Allister dipercaya bermain sejak menit awal. Martinez, menggantikan Cristian Romero, membuat pertahanan Argentina lebih solid. Sementara itu, Mac Allister tidak banyak membawa perubahan.
Meksiko bermain sangat hati-hati dengan formasi 5-3-2. Hirving Lozano dan rekan-rekan lebih banyak mengandalkan serangan balik. Namun, sama seperti Argentina, serangan mereka sering terputus di tengah lapangan.
Tim Tango lebih agresif ketika gelandang pengganti, Fernandez, dimasukkan. Argentina langsung mencetak gol hanya sekitar tujuh menit setelah Fernandez menggantikan Guido Rodriguez. Sampai akhirnya Fernandez menghasilkan gol pertamanya di Piala Dunia.
”Saya selalu bermimpi sebagai seorang anak untuk mengenakan jersei ini. Hari ini saya mencapai impian mencetak gol di Piala Dunia,” kata pemain asal Benfica yang berusia 21 tahun itu.
Kemenangan itu memperpanjang rekor positif Argentina ketika berhadapan dengan Meksiko. Mereka tidak terkalahkan dalam 11 pertemuan terakhir di semua kompetisi (menang 8 kali, seri 3 kali) sejak kekalahan 1-0 di Piala Amerika 2004. (AP/REUTERS)