Belanda diklaim KNVB sebagai tim nasional dengan basis pendukung terbesar di Indonesia, setelah tim "Garuda". Para penggemarnya, seperti Mario Lawalata, sangat mencintai tim itu, meskipun tanpa mahkota di Piala Dunia.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
KNVB mencatat, sedikitnya ada sekitar 10 juta warga Indonesia yang menjadikan Belanda sebagai tim nasional kedua yang paling banyak didukung di Tanah Air, setelah tim "Garuda".
Mario Lawalata, selebritas yang mendukung Belanda, bernazar akan mengelilingi Bundaran HI dengan celana dalam oranye jika tim "Oranye" juara Piala Dunia.
Keheningan suporter Belanda yang mengikuti "nonton bareng" laga Piala Dunia Qatar di Triboon Hub, Jakarta, Selasa (22/11/2022) dini hari WIB, pecah saat umpan lambung Frenkie de Jong yang disambut tandukan Cody Gakpo memecah kebuntuan Belanda ke gawang Senegal pada menit ke-84.
Sorak sorai kembali terdengar saat Davy Klaassen membungkus kemenangan tim "Oranye' pada menit akhir. Tahun ini adalah momen "nobar" pertama mereka dalam delapan tahun setelah Belanda absen pada edisi Rusia 2018.
Namun, kemenangan itu belum memuaskan suporter Belanda di Indonesia karena permainan Virgil van Dijk dan kawan-kawan dinilai belum meyakinkan. Beberapa kali serangan gagal. Permainan Senegal yang lebih ngotot terkadang membuat anggota Oranje Indonesia, kelompok penggemar timnas Belanda di Indonesia, gigit jari.
"Total Football" yang dirindukan pun tidak terlihat Pelatih Belanda Louis van Gaal tetap menggunakan permainan pragmatisnya.
"Belanda belum main meyakinkan, loyo banget. Untung lawannya Senegal juga tidak bisa memetik peluang. Belum ada tokoh yang menjadi pemimpin, tidak ada lagi (Johan) Cruyff, (Giovanni) van Bronckhorst, (Arjen) Robben, (Edgar) Davids, (Clarence) Seedorf yang bermain ngotot," kata Rully Mangunsong, anggota Oranye Indonesia yang merindukan "total football" Belanda bersama Johan Cruyff pada era 1970-an.
Rully optimistis, Belanda bisa mencapai final Piala Dunia 2022 meskipun skuad tim kesayangannya tidak bertabur pemain bintang. Dia pun tetap setia mendukung tim Oranye, meski tim unggulan ini dijuluki juara tanpa mahkota.
Tercatat, Belanda tiga kali menembus final Piala Dunia pada 1974, 1978, dan 2010, namun selalu kalah dan menjadi runner up. Satu-satunya trofi Belanda adalah Piala Eropa 1988 setelah mengalahkan Uni Soviet di Jerman Barat.
"Saya mendukung karena banyak keluarga tinggal di Belanda. Ada juga darah Belanda sedikit dari opa-oma. Jerman itu kan belajarnya dari Belanda, tetapi justru mereka yang pernah juara. Semoga tahun ini tidak sial lagi," ucapnya.
Suporter Belanda lainnya, Arnan Parulian Binafsihi, menyebut kemenangan Belanda atas Senegal sebagai keberuntungan. Dia menyoroti lima pemain tengah Belanda, yang diperkuat Cody Gakpo, Daley Blind, Frenkie de Jong, Steven Berghuis, dan Denzel Dumfries, belum menunjukkan kreativitasnya.
"Bisa juga karena skuad ini diisi oleh pemain muda yang belum pernah main di ajang sebesar ini. Jadi, demam panggung. Kalau pelatih Van Gaal sendiri ada perubahan taktik dengan menyesuaikan materi pemain saat ini," kata Arnan yang memprediksi Belanda lolos sampai semifinal Piala Dunia 2022.
Mario Lawalata, selebritas yang mendukung Belanda, juga menilai permainan tim kesayangannya pada babak pertama tidak meyakinkan. Suporter dipaksa tegang hingga terciptanya gol pada menit ke-80 pertandingan. Namun, dia memprediksi Belanda akan melaju hingga ke semifinal Piala Dunia.
"Kami beruntung juga Sadio Mane tidak main. Tetapi, ini sesuai ekspektasi dan layak menang. Ini awal yang bagus untuk kami. Target realistisnya semifinal, cuma agak ngeri kalau quarter (perempat)final bertemu Argentina," kata Mario.
Mario memiliki satu nazar sejak dulu yang sampai saat ini belum kesampaian, yakni mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, dengan mengenakan celana dalam bercorak oranye Belanda dan menambah tato bintang di atas tato logo Singa Belanda di betisnya. Hal nekat itu akan dilakukannya jika Belanda jadi juara Piala Dunia.
Animo pendukung Belanda di Indonesia ini dilirik langsung oleh Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) dengan menyatukan mereka dalam organisasi Oranje Indonesia. Staf pemasaran internasional KNVB, Ilja Dijkstra, mengatakan, sedikitnya ada sekitar 10 juta warga Indonesia yang menjadikan Belanda sebagai tim nasional kedua yang paling banyak didukung di Tanah Air, setelah tim "Garuda".
Selain itu, kedekatan historis juga menjadikan Belanda mendapatkan banyak dukungan dari warga Indonesia. "Sejarah kita memang tidak selalu sejarah yang baik, tetapi sekarang sepak bola menyatukan kita. Kita merayakan sepak bola bersama-sama karena kita mencintai sepak bola ini. Saya berharap hubungan yang baik antar kedua negara dari sepak bola," kata Ilja.
KNVB bersama Oranje Indonesia akan menggelar nonton bareng berskala besar pada laga kedua Grup A antara Belanda dan Ekuador di Plaza Utara Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 25 November 2022. Lebih dari 1.500 tiket acara bertajuk Oranje Indonesia Festival itu telah terjual.
"Saya berharap setelah kemenangan perdana kali ini, animo penonton, khususnya pendukung Belanda di Indonesia, akan semakin meningkat. Sampai bertemu di Oranje Festival," ucapnya.