Kehadiran Louis van Gaal memberikan dampak positif bagi timnas Belanda di Piala Dunia 2022. Pendekatan taktik pragmatis Van Gaal memberikan awal positif bagi "Oranje".
Oleh
m ikhsan mahar dari Doha, Qatar
·4 menit baca
AP PHOTO/EBRAHIM NOROOZI
Pemain Belanda, Davy Klaassen, merayakan gol kedua timnya melawan Senegal saat pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Senin, (21/11/2022). Belanda menang 2-0.
DOHA, KOMPAS - Louis van Gaal kembali menunjukkan kegigihannya terhadap pendekatan taktik tertentu. Ketika para juru taktik Belanda dikenal berkat sepak bola menyerang, yakni "total football", Van Gaal tetap kekeuh dengan permainan pragmatis yang telah membawanya mendunia.
Bisa dikatakan Van Gaal adalah pembawa taktik tiga bek tengah ke tanah Belanda. Taktik itu digunakannya ketika menaklukkan Eropa bersama Ajax Amsterdam di musim 1994-1995.
Berbekal pemain muda, Van Gaal mengutamakan permainan efektif yang didasari pertahanan yang kokoh. Setelah kejayaan bersama Ajax telah berlalu hampir 30 tahun, Van Gaal kembali dengan formasi tiga bek untuk tim nasional Belanda di Piala Dunia 2022. Taktik serupa ia pakai di tim Belanda pada edisi Brasil 2014.
Dalam laga perdana Belanda di Qatar menghadapi juara Piala Afrika 2022, Senegal, Senin (21/11/2022) malam WIB, di Stadion Al Thumama, Doha, pelatih berusia 71 tahun itu kembali menampilkan formasi tiga bek sejajar. Formasi itu mampu mengantarkan Belanda untuk melibas Senegal, 2-0.
AP PHOTO/LUCA BRUNO
Suporter Belanda merayakan kemenangan timnya atas Senegal pada laga penyisiham Grup A Piala Dunia 2022 di Stadion Al-Thumama di Doha, Qatar, Senin, (21/11/2022). Belanda menang, 2-0.
Virgil van Dijk menempati posisi bek tengah. Pemain Liverpool yang mengenakan ban kapten tim "Oranje" itu diapit oleh Matthijs De Ligt dan Nathan Ake. Meski tidak bermain dengan formasi tiga bek di klub, Van Dijk terlihat piawai mengatur lini pertahanan Belanda. Di kedua sisi sayap, Van Gaal menurunkan Denzel Dumfries dan Daley Blind.
Ketika menyerang, De Ligt atau Ake bisa bergantian membantu serangan dari kedua sisi sayap. Sebaliknya, saat ditekan pemain Senegal, Belanda tampil kokoh dengan pola lima bek sejajar.
Dengan bergantung kepada Frenkie de Jong untuk mengkreasi serangan, performa Belanda sejatinya amat membosankan di babak pertama. Wajah menguap terlihat di tribune penonton. Bahkan, warga Belanda yang datang langsung mendukung juga kerap kali saling berbincang dan melupakan sejenak aksi di lapangan hijau.
Kami telah menunjukkan bahwa kami adalah tim yang bagus dan masih bisa berkembang. Saya senang bisa memberikan kontribusi nyata bagi tim. (Gakpo)
Meski timnya tampil kurang agresif, Van Gaal tetap tenang. Ia tak seperti Pelatih Senegal Aliou Cisse yang berdiri di sepanjang laga.
Van Gaal baru berdiri memberikan instruksi di masa perpanjangan waktu babak kedua. Staf pelatih Belanda yang pertama kali berdiri dari kursi tim pelatih adalah Edgar Davids. Pemandangan itu terjadi pada menit ke-88 setelah Belanda unggul satu gol.
FIFA.COM
Statistik laga Belanda versus Senegal pada laga penyisihan grup Piala Dunia 2022 di Qatar, Selasa (22/11/2022) dini hari WIB.
"Kami membuat mereka (Senegal) tidak banyak menciptakan ancaman. Itu penting," kata Van Gaal dalam konferensi pers seusai laga.
Pengujung laga
Penampilan yang lambat itu dibuktikan dengan koleksi tembakan mengarah ke gawang yang baru bisa dihasilkan ketika memasuki pengujung laga tepatnya di menit ke-84. Peluang itu berasal dari tandukan gelandang muda, Cody Gakpo, yang melahirkan gemuruh di tribune setelah menerima umpan matang dari De Jong.
Memasuki menit terakhir perpanjangan waktu yang mencapai delapan menit di babak kedua, Oranje mempertebal keunggulan melalui sepakan Davy Klaassen setelah memanfaatkan bola muntah sepakan Memphis Depay. Belanda hanya mencatatkan tiga tembakan ke gawang pada laga perdana di Grup A Qatar 2022, tetapi peluang itu berbuah gol.
"Kami masih banyak melakukan operan yang tidak akurat dan lari mencari ruang yang tidak tepat. Ini kemenangan yang baik, tetapi kami harus meningkatkan diri," ujar Van Gaal.
AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Pelatih Belanda Louis Van Gaal (bawah) memberikan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan saat pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha, Qatar, Senin, (21/11/2022). Belanda menang 2-0.
Kemenangan Belanda disambut positif oleh pemain debutan Piala Dunia, Gakpo. Ia mencetak gol pemecah kebuntuan Belanda, sehingga mendapat predikat pemain terbaik di laga itu.
"Saya pikir kami telah menunjukkan bahwa kami adalah tim yang bagus dan masih bisa berkembang. Saya senang bisa memberikan kontribusi nyata bagi tim," ucap pemain PSV Eindhoven itu.
Dalam catatan data FIFA, Belanda tidak terlalu mutlak menguasai bola. Mereka hanya 42 persen menguasai bola murni, sedangkan Senegal mencatatkan 39 persen. Lalu, 19 persen peredaran bola lainnya menjadi situasi kontes atau perebutan kedua tim.
Kemenangan atas Senegal membantu Belanda menyamai rekor Spanyol yang selalu tidak kebobolan di empat laga Piala Dunia beruntun. Jumlah itu dihitung dari hasil tiga laga akhir mereka di Piala Dunia 2014. Rekor itu dicatatkan Spanyol selama edisi Afrika Selatan 2010.
AP PHOTO/PETR DAVID JOSEK
Pemain Senegal, Pape Abou Cisse (kanan) dan pemain Belanda, Teun Koopmeiners, berebut bola sundulan pada laga penyisihan Grup A Piala Dunia 2022 di Stadion Al-Thumama di Doha, Qatar, Senin, (21/11/2022). Belanda menang 2-0.
Di papan klasemen Grup A, Belanda berbagi tempat teratas dengan Ekuador yang unggul 2-0 di laga pembuka, Minggu lalu. Laga selanjutnya, Oranje akan menghadapi duta Amerika Selatan itu, Jumat (25/11).
Sementara Pelatih Senegal Aliou Cisse tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap hasil akhir laga. Tim "Singa Teranga" telah mengerahkan kemampuan terbaik untuk memenangkan laga.
Senegal sejatinya memiliki peluang emas pada menit ke-65. Sayang sepakan penyerang, Dia Boulaye, bisa ditepis kiper Belanda, Noppert Andries. Secara total, Senegal juga mengoleksi lebih banyak tembakan mengarah ke gawang dengan total empat peluang.
"Kami sangat kecewa tidak bisa mencetak gol, padahal punya dua atau tiga peluang yang seharusnya berbuah skor. Kehilangan Sadio (Mane) memang berdampak pada efektivitas kami, tetapi saya masih punya penyerang berkualitas dan saya percaya mereka bisa tampil lebih baik di laga selanjutnya," tutur Cisse yang mengenakan setelan olahraga berwarna abu-abu.