Tinggal Satu Penghalang untuk Gelar Keenam Djokovic
Novak Djokovic membutuhkan satu kemenangan lagi untuk meraih gelar keenam dari turnamen Final ATP untuk menyamai Roger Federer. Namun, dia harus waspada karena lawan di final, Casper Ruud, ada pada performa terbaik.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
TURIN, SABTU — Novak Djokovic tinggal membutuhkan satu kemenangan untuk menyamai rekor Roger Federer sebagai petenis dengan gelar terbanyak dari turnamen Final ATP. Satu lagi penghalang yang harus dilaluinya adalah petenis Norwegia, Casper Ruud.
Djokovic akan berhadapan dengan Ruud dalam final yang berlangsung di Pala Alpitour, Turin, Italia, Minggu (20/11/2022) pukul 19.00 waktu setempat atau Senin pukul 01.00 WIB. Itu akan menjadi pertemuan keempat mereka setelah Djokovic selalu menang straight sets dalam tiga persaingan sebelumnya.
Kemenangan atas Taylor Fritz dengan skor 7-6 (5), 7-6 (6) dalam semifinal, Sabtu, mengantarkan Djokovic ke laga puncak Final ATP untuk kedelapan kalinya. Dia menjadi juara pada 2008, 2012, 2013, 2014, dan 2015. Adapun Ruud akan menjalani final pertama setelah bertahan hingga semifinal pada turnamen 2021 di tempat yang sama. Saat itu, Ruud kalah dari Daniil Medvedev.
Setelah mengalahkan Medvedev dalam laga selama 3 jam 11 menit pada pertandingan terakhir Grup Merah, Jumat, Djokovic harus menahan kelelahan ketika berhadapan dengan Fritz. Dia mengakui harus berjuang untuk bertahan dalam laga itu hingga akhirnya bisa menang.
Seperti yang ditunjukkan dalam babak penyisihan grup dengan format round robin, Djokovic unggul dalam momen kritis saat melawan Fritz. Salah satunya terjadi saat merebut poin terakhir gim pertama melalui pukulan down the line.
Setelah momen itu, dia menggunakan waktu jeda untuk mengganti baju di toilet sambil menjernihkan pikiran. Seperti dikatakannya setelah mengalahkan Medvedev, kunci kemenangan pada laga yang menguras fisik adalah bisa menjaga pola pikir positif.
Saya harus berjuang karena tidak merasa nyaman dan tidak begitu reaktif pada pertandingan tadi. Ini bukan hari terbaik saya, tetapi saya senang bisa melaluinya dengan kemenangan.
”Saya harus berjuang karena tidak merasa nyaman dan tidak begitu reaktif pada pertandingan tadi. Ini bukan hari terbaik saya, tetapi saya senang bisa melaluinya dengan kemenangan,” kata Djokovic.
Satu momen penting lainnya saat melawan Fritz, yang selalu dikalahkan dalam lima pertemuan sebelumnya, adalah ketika Djokovic merebut servis petenis AS itu pada gim kesembilan set kedua. Djokovic tertinggal 3-5 pada set itu.
Dalam gim kesembilan tersebut, Fritz frustrasi ketika gagal memanfaatkan set point. Teriakan penonton terdengar ketika Fritz akan melakukan backhand di dekat net hingga membuyarkan konsentrasinya. Dia pun kehilangan poin dan kehilangan gim itu hingga skor menjadi 4-5.
Djokovic, satu-satunya petenis yang tak terkalahkan pada tiga pertandingan penyisihan grup, bisa membawa pulang hadiah sekitar Rp 74,15 miliar. Jumlah itu dua kali lebih besar dibandingkan dengan jika seorang petenis juara, tetapi mengalami kekalahan dalam fase penyisihan.
Dengan kondisi fisik kelelahan, Djokovic harus berada dalam kewaspadaan tingkat tinggi. Meski selalu kalah dalam tiga pertemuan sebelumnya, Ruud berada dalam performa terbaik tahun ini. Dia meraih prestasi yang belum pernah didapat sebelumnya, yaitu tampil pada final Grand Slam. Itu bahkan dilakukannya dua kali, yaitu pada Perancis Terbuka (kalah dari Rafael Nadal) dan AS Terbuka (kalah dari Carlos Alcaraz).
Petenis berusia 23 tahun itu juga tampil pada semifinal ATP Masters 1000 Roma dan Montreal serta final di Miami Masters. Hasil-hasil tersebut membawanya pada posisi terbaik dalam peringkat dunia yang pernah ditempatinya, yaitu posisi kedua sejak 12 September, meski saat ini berada di urutan keempat.
Ruud juga menjadi petenis Skandinavia pertama yang tampil pada laga puncak Final ATP sejak Stefan Edberg (Swedia) dikalahkan Andre Agassi pada final 1990 di Frankfurt, Jerman. Jika menang atas Djokovic, dia akan kembali ke peringkat kedua dunia.
”Saya akan menghadapi Novak yang tak punya banyak kelemahan. Namun, dia tetap manusia. Dia kalah dari (Holger) Rune pada final Paris Masters, dua pekan lalu,” kata Ruud dalam laman resmi turnamen.
Ruud juga mengatakan bahwa dia bisa berada dalam posisi diunggulkan karena memiliki fisik lebih bugar. Apalagi, Djokovic berada pada peringkat kedelapan dunia.
”Namun, saya merasa seperti underdog. Dia lima kali menjuarai turnamen ini dan saya melihat semuanya di TV. Dia petenis besar, tetapi mungkin dia juga akan merasa ada sedikit tekanan untuk menyamai rekor Roger,” tutur Ruud. (AFP/AP)