Louis Van Gaal mengeluarkan jurus andalannya tiap mengikuti Piala Dunia. Cara itu diharapkan mampu memberikan kemenangan perdana di Piala Dunia saat bertemu Senegal.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
DOHA, MINGGU — Louis van Gaal berniat mengulangi penampilan impresif Belanda saat menembus semifinal Piala Dunia Brasil 2014. Senegal menjadi ujian awal tim ”Oranye” di laga pertama fase grup, Senin (20/11/2022) pukul 23.00 WIB. Van Gaal, yang untuk ketiga kalinya menangani Belanda, kembali menggunakan jurus lama pada 2014, yakni permainan psikis untuk meningkatkan moral para pemain.
Sebagai pelatih yang mempunyai gelar di bidang pendidikan jasmani, Van Gaal tahu betul betapa permainan psikis dan mental punya andil besar bagi seorang atlet saat tampil di turnamen bergengsi. Oleh sebab itu, dalam beberapa kesempatan, Van Gaal menyerukan cita-citanya untuk memenangi Piala Dunia.
”Saya ingin memenangi Piala Dunia. Dari sana Anda bisa membayangkan, itu akan membantu proses mencapainya. Mungkin terlihat sedikit ambisius bagi orang lain, tetapi sungguh bisa berhasil,” kata Van Gaal dalam wawancara dengan FIFA, Minggu.
Meski terkesan remeh, Van Gaal pernah membuktikan keberhasilan cara tersebut di Piala Dunia Brasil 2014. Saat itu, Belanda merebut tempat ketiga seusai mengalahkan tuan rumah Brasil, 3-0. Kemenangan itu amat membekas dalam diri Van Gaal karena mampu menaklukkan tuan rumah di depan puluhan ribu suporter.
Van Gaal merupakan pelatih timnas paling senior di Piala Dunia kali ini. Di usianya yang ke-71 tahun, Van Gaal bersedia menerima tawaran Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) untuk kembali mengarsiteki timnas. Padahal, kondisi kesehatan Van Gaal tidak begitu ideal seiring kanker prostat yang dia derita.
Akan tetapi, panggilan timnas ditambah hasrat untuk mewujudkan mimpi tertunda, membawa Belanda juara Piala Dunia, membuat Van Gaal menanggung segala risiko dan menerima tantangan itu.
”Membuat persetujuan atau kesepakatan bersama dengan tim terkait tujuan pasti, kemudian menekankan hal itu bisa dicapai. Kepercayaan itu yang saya bangun dengan para pemain,” katanya.
Hal itulah yang, bagi Van Gaal, membuat Belanda menjadi tim tangguh di Piala Dunia 2014. Dia membuat para pemain termotivasi, bertekad kuat, dan percaya diri. Permainan kolektif dan performa impresif Belanda pada 2014 berasal dari satu hal: kepercayaan diri pemain.
Setelah tampil cukup gemilang di Brasil 2014, Belanda gagal total empat tahun kemudian sehingga tak lolos ke Rusia 2018. Tujuh pelatih bergantian memimpin Oranye sejak 2014 hingga Agustus 2021 saat Van Gaal kembali menjadi pelatih. Hal itu membuat persiapan Belanda tak banyak disorot dalam persiapan ke Piala Dunia 2022. Namun, di bawah Van Gaal, Oranye tak terkalahkan dalam 15 laga dan kembali menjadikan mereka salah satu tim papan atas di Eropa.
”Saya percaya kepada para pemain. Saya pikir kami bisa menjadi juara dunia,” ujar Van Gaal dalam konferensi pers jelang laga, Minggu.
Duel perdana
Belanda dan Senegal belum pernah bertemu sebelumnya. Bek Belanda, Nathan Ake, mengaku belum tahu seberapa kuat Senegal karena ini akan menjadi duel perdana kedua negara.
Berdasarkan catatan Opta yang diterima Kompas, dalam tiga kali partisipasi Senegal di Piala Dunia, tim ”Singa Teranga” belum pernah takluk dari negara Eropa di babak grup. Prestasi terbaik Senegal di Piala Dunia adalah perempat final di Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002.
Saya percaya kepada para pemain. Saya pikir, kami bisa menjadi juara dunia.
Namun, Senegal mendapat pukulan telak seiring absennya bintang mereka, Sadio Mane, akibat cedera betis saat membela Bayern Muenchen. Kehilangan Mane dikhawatirkan meruntuhkan semangat dan moral pemain karena dialah sosok yang menjadi panutan bagi para pemain. Mane turut mengantarkan Senegal menjuarai Piala Afrika 2021.
Walau tanpa Mane, Pelatih Senegal Aliou Cisse berharap timnya bisa mengatasi Belanda dan lolos dari fase grup. Di atas kertas, Belanda adalah lawan terkuat di Grup A. Dua lawan lainnya, tuan rumah Qatar dan Ekuador relatif bisa diimbangi Senegal.
”Kami bertekad meninggalkan jejak di turnamen kali ini. Orang-orang sudah membayangkan kami ke babak 16 besar atau perempat final, tetapi kami akan coba meraih kemenangan satu per satu,” ucap Cisse.
Adapun Ake menilai, Senegal tanpa Mane tetap berbahaya. Selain Mane, Senegal punya kekuatan lain, seperti Ismaila Sarr, Kalidou Koulibaly, dan Edouard Mendy yang bermain di Eropa.
Cedera Mane juga membuat Mane batal berhadapan langsung dengan mantan rekan setimnya di Southampton dan Liverpool, Virgil van Dijk. Kapten Belanda itu mengaku menelepon rekan lamanya itu beberapa hari lalu untuk menanyakan kondisinya.
”Saya merasa sedih untuknya. Saya tahu dia berusaha keras untuk tampil di sini dan betapa pentingnya dia untuk Senegal. Ini akan menjadi kerugian besar untuk mereka dan semoga kami dapat mengambil sedikit keuntungan,” kata Van Dijk.