Untuk membuka peluang lolos ke semifinal turnamen Final ATP, laga harus menang akan dijalani Rafael Nadal dan Felix Auger-Aliassime. Namun, hanya akan ada satu pemenang karena mereka akan bertemu pada penyisihan grup.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
TURIN, SENIN - Kekalahan Rafael Nadal dan Felix Auger-Aliassime pada laga pertama turnamen Final ATP membuat mereka harus bertaruh nasib dalam persaingan di Grup Hijau. Pertemuan mereka menjadi persaingan dengan satu ikatan yang menghubungkan mereka, yaitu Toni Nadal.
Duel ini akan terjadi di Pala Alpitour, Turin, Italia, Rabu (15/11/2022). Laga itu akan menjadi laga kedua bagi keduanya setelah kalah pada laga pertama, Senin dini hari WIB. Nadal kalah dari Taylor Fritz dengan skor 6-7 (3/7), 1-6, sedangkan Auger-Aliassime dikalahkan Casper Ruud 6-7 (4/7), 4-6.
Dengan demikian, baik Nadal maupun Auger-Aliassime akan mempertaruhkan nasib melalui laga kedua, untuk membuka peluang ke semifinal atau tersisih. Nadal dalam upaya meraih gelar pertama dari Final ATP setelah gagal dalam sepuluh partisipasi lain. Adapun Auger-Aliassime dalam momen mengukur kemampuan diri dengan petenis top sebagai salah satu debutan dalam ajang ini.
Debutan lain adalah Fritz yang menggantikan posisi Carlos Alcaraz. Tunggal putra nomor satu dunia ini berhak tampil di Final ATP tetapi batal tampil karena cedera otot perut.
Nadal dan Auger-Aliassime akan menentukan perjalanan mereka pada turnamen yang hanya diikuti delapan petenis terbaik sepanjang 2022 ini. Akan tetapi, nasib mereka juga bisa bergantung pada laga lain dalam grup yang sama, yaitu Ruud melawan Fritz. Sementara itu, persaingan pada Grup Merah yang dimulai Senin, mempertemukan Daniil Medvedev dan Andrey Rublev serta Novak Djokovic dan Stefanos Tsitsipas.
Pada pertemuan pertama di babak kedua ATP Masters 1000 Madrid 2019, Nadal menang 6-3, 6-3 atas Auger-Aliassime. Tiga tahun kemudian, pada babak keempat Grand Slam Perancis Terbuka, Auger-Aliassime memberi perlawanan jauh lebih baik. Petenis Kanada itu membuat Nadal bermain lima set meski tetap kalah 6-3, 3-6, 2-6, 6-3, 3-6.
Momen itu terjadi setelah Auger-Aliassime dilatih Toni Nadal, yang merupakan paman Nadal, sejak April 2001. Sebelum mendampingi petenis berusia 22 tahun itu, sosok yang dikenal dengan Paman Toni tersebut hanya melatih Nadal selama 28 tahun. Dia mengantarkan keponakannya itu meraih 16 dari total 22 gelar juara Grand Slam.
Bersama Paman Toni, performa Auger-Aliassime memang tak berubah dalam semalam. Namun, dia bisa mencapai babak yang belum pernah dicapainya di ajang Grand Slam, seperti semifinal AS Terbuka 2021, perempat final Wimbledon 2021 dan Australia Terbuka 2022. Sejak pertengahan Oktober, Auger-Aliassime hanya sekali kalah dari 17 laga di empat turnamen. Dia juara pada tiga di antaranya, yaitu ATP 250 Florence, Antwerp serta ATP 500 Basel.
Saat bermain di lapangan seperti ini, Anda tak punya waktu berpikir. Pikiran dan kaki harus sangat cepat bereaksi.
Sebaliknya, performa Nadal menurun sejak pertengahan musim karena cedera otot perut. Setelah kalah pada babak keempat AS Terbuka, Agustus, dia hanya tampil satu kali di Paris Masters dan kalah dari Tommy Paul. Robekan pada otot perut membuatnya kesulitan saat servis hingga harus mengubah gerakan.
Lapangan keras di dalam ruangan Pala Alpitour, menambah kesulitannya. Lapangan jenis ini membuat pantulan bola sangat cepat hingga Nadal pun harus bergerak cepat. Ini menjadi kelemahannya ketika berhadapan dengan Fritz dan kemungkinan saat melawan Auger-Aliassime.
”Saat bermain di lapangan seperti ini, Anda tak punya waktu berpikir. Pikiran dan kaki harus sangat cepat bereaksi. Di sisi lain, Fritz bermain sangat baik, saya tak dapat mengimbangi kekuatan pukulannya,” tutur Nadal.
Auger-Aliassime menilai, dia sebenarnya tampil baik ketika berhadapan dengan Ruud, semifinalis Final ATP 2021. “Namun, saya harus bisa bermain lebih baik pada dua laga berikutnya. Saya akan menggunakan hari tanpa pertandingan untuk mengevaluasi itu,” katanya dalam laman resmi ATP.
Petenis peringkat keenam dunia itu tak menampik bahwa dia merasakan ketegangan pada partisipasi pertamanya di Final ATP, tetapi itu tak membawa pengaruh buruk saat melawan Ruud. “Rasa gugup itu memang ada, tetapi saya tak merasakannya pada pertandingan tadi. Saya hanya merasa belum beradaptasi dengan baik dengan atmosfer baru,” ujar Auger-Aliassime. (AP/AFP)