Setelah gagal selama tiga kali, pada musim keempat terjun di WSBK, Alvaro Bautista meraih gelar juara dunia bersama tim Aruba.it Racing-Ducati. Mandalika untuk kedua kalinya menjadi tempat pesta juara baru WSBK.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·6 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, kembali menjadi saksi juara dunia baru Kejuaraan Dunia Superbike atau WSBK. Setelah pebalap Pata Yamaha with Brixx, Toprak Razgatliouglu, pada 2021, tahun ini giliran pebalap Aruba.it Racing-Ducati, Alvaro Bautista, merayakan pesta gelar juara dunia WSBK pertamanya di Mandalika.
Meski finis di posisi kedua atau di belakang Toprak, sudah cukup bagi Bautista untuk meraih gelar juara dunia pertamanya di WSBK sejak terjun pada 2019. Sebelumnya, sejak 2002, pebalap Spanyol itu turun di MotoGP dan menjadi juara dunia kelas 125 cc pada 2006.
Bautista mengumpulkan 553 poin dari 33 balapan. Unggul 66 poin dari Toprak yang berada di posisi kedua dengan 487 poin. Seri terakhir di Philip Island, Australia, hanya menyediakan 62 poin maksimal sehingga tidak membuat Bautista harus menunda pesta juara dunia untuk kedua kalinya. Pada balapan pertama Sabtu dan sesi balapanSuperpole, Bautista belum bisa mencapai jarak poin yang mengklaim gelar juara dunia.
Pesta juara dunia Bautista langsung dimulai begitu sesi balapan kedua WSBK Mandalika berakhir, Minggu (13/11/2022) pukul 14.30 Wita. Begitu melintasi garis finis, di atas sepeda motornya, Bautista terlihat sudah tidak bisa menahan kegembiraan. ia mengangkat kedua tangan selama beberapa detik. Hal serupa juga ditunjukkan kru dan ofisial tim yang berada di garasi. Mereka bersorak dan berpelukan.
Setelah melakukan satu putaran kemenangan sambil membawa bendera Spanyol, Bautista berhenti di tikungan ke-17. Di sana, ia sudah ditunggu oleh kru, termasuk rekan satu timnya, Michael Ruben Rinaldi. Selain itu, sudah ada spanduk besar bertuliskan juara dunia.
Bautista kemudian turun dari kendaraan lalu mendapat pelukan dari kru dan juga Rinaldi. Setelah itu, Bautista telentang di atas aspal sebentar, kemudian bangkit dan berlutut serta mencium spanduk tersebut.
Usai berpesta di dalam sirkuit dan mengganti kostum dengan kostum balap berwarna emas (simbol juara dunia), Bautista kemudian naik sepeda motornya dengan nomor yang telah diganti dari 19 ke 1. Ia kemudian menuju area panggung paddock show untuk perayaan kemenangan, termasuk menerima topi podium balapan dan juara dunia. Sepanjang acara itu, Bautista tidak bisa menyembunyikan rasa haru hingga menangis.
Dalam konferensi pers khusus juara dunia, Bautista mengatakan sangat bahagia bisa meriah gelar juara dunia, terutama setelah gagal memberikan gelar tersebut untuk Aruba.it Racing-Ducati pada 2019.
Pada musim itu, Bautista kalah bersaing dengan pebalap Kawasaki Racing, Jonathan Rea, yang menjadi juara dunia. Sementara Bautista hanya bisa meraih juara kedua. Setelah itu, ia kemudian pindah ke HRC Honda hingga akhir musim 2021 dan kembali lagi ke Aruba.it Racing-Ducati di musim 2022.
Ducati adalah salah satu tim terbaik sepanjang karier saya. Sepeda motornya juga luar biasa.
”Ducati adalah salah satu tim terbaik sepanjang karier saya. Sepeda motornya juga luar biasa,” kata Bautista.
Menurut Bautista, ia bersama timnya melewati musim 2022 yang luar biasa. Apalagi, tim dan Ducati mendukungnya 100 persen. ”Kemenangan ini adalah buah dari semua kerja sama kami bersama,” kata Bautista.
Pebalap berusia 37 tahun itu menambahkan, gelar juara dunianya juga buah perjalanan kariernya, terutama 16 tahun terakhir sejak memenangi gelar juara MotoGP kelas 125 cc pada 2006. ”Pada 2019, saya membuat banyak kesalahan, banyak kecelakaan, sehingga kehilangan banyak poin. Tetapi dari sana, saya belajar banyak untuk tidak mengulanginya di musim ini,” kata Bautista.
Upayanya untuk lebih fokus, konsisten, dan menghindari kesalahan membuatnya tampil lebih baik sepanjang musim 2022. Menurut Bautista, satu-satunya kesalahan yang ia buat adalah saat mengalami kecelakaan pada seri Donington, Inggris, Juli lalu.
Sepanjang musim, dari 33 balapan sepanjang 2022, Bautista berhasil naik podium sebanyak 29 kali. Sebanyak 14 kali menjadi juara dan 12 kali posisi kedua. Sisanya posisi ketiga.
Prinsipal Aruba.it Racing-Ducati, Stefano Cecconi, mengatakan, hari ini mereka merayakan kemenangan pebalap.
”Tetapi di balik pebalap, ada tim. Ya, kami memang selalu mencari kombinasi terbaik antara orang, mesin, pebalap, dan tim. Sekali kami merasa menemukannya (kombinasi), maka sulit untuk berpikir tentang hal berbeda. Jadi, boleh dibilang sangat mudah untuk mengatakan betapa baiknya kerja sama kami di 2022,” kata Cecconi.
Kemenangan Bautista sekaligus menggandakan gelar yang diraih pabrikan Ducati pada 2022. Sebelumnya, Ducati juga meraih gelar juara dunia MotoGP lewat Francesco Bagnaia. Terkait hal itu, General Manager Ducati Corse Luigi Dall’Igna, yang juga hadir dalam konferensi pers itu, mengatakan, 2022 adalah musim yang luar biasa bagi Ducati.
”Kami memenangi MotoGP dan juga WSBK. Memang tidak mudah. Khususnya Bautista. Di 2019, saya melihat dia sangat cepat di atas sepeda motor. Tahun ini pun dia sama cepatnya, tetapi lebih fokus dan tidak membuat kesalahan. Bautista memulai musim ini dengan baik hingga kami bisa sampai di hari ini,” kata Luigi.
Di tengah kemenangan Bautista, perhatian juga tetap tertuju ke Toprak. Apalagi Toprak berhasil menyajikan balapan kedua yang sengit menghadapi Rea dan Bautista. Pertarungannya sangat menegangkan saat berhasil menyalip Rea yang memimpin dari putaran pertama hingga kelima. Juga saat merebut posisi terdepan dari Bautista yang memimpin di putaran ke-14 dan ke-15.
Meski gagal mempertahankan gelar juara dunia, Toprak tampil luar biasa sepanjang seri Mandalika. Sesuai targetnya, ia berhasil memenangi tiga balapan, yakni balapan pertama, Superpole, dan balapan kedua.
”Saya memberikan semuanya pekan ini, terutama balapan terakhir. Memang tidak mudah, tetapi saya menyatakan ingin memenanginya. Saya memang kehilangan gelar juara, tetapi (ketika di sini) saya tidak ingin memikirkan itu,” kata Toprak.
Toprak juga mengucapkan selamat kepada Bautista. Menurut dia, Bautisa tampil sangat bagus musim ini bersama Aruba.it Racing-Ducati. ”Mereka punya sepeda motor yang sangat cepat musim ini. Ya, juara dunia berganti lagi. Tahun ini kami sudah melakukan yang terbaik, tetapi perlu pengembangan sepeda motor dan tambah kecepatan lagi,” kata Toprak.
Juara dunia WSBK enam kali, Jonathan Rea, juga menyampaikan selamat kepada Bautista dan Ducati. ”Hari ini tentang Alvaro dan Ducati dan Kejuaraan Dunia. Mereka benar-benar menjadi tolok ukur tahun ini dan mendominasi balapan. Hal itu adalah referensi yang bagus bagi kami untuk musim berikutnya dan mencoba untuk berkembang,” kata Rea.
Sementara itu, pebalap muda Indonesia yang berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup, Veda Ega Pratama, sukses meraih dua kemenangan di Mandalika. yakni pada balapan pertama hari Sabtu dan balapan kedua hari Minggu. Dua kemenangan itu membuat Veda berhasil menempati posisi ketiga klasemen akhir IATC 2022 dengan 141 poin.
Secara keseluruhan, WSBK 2022 seri Mandalika berjalan lancar dalam cuaca yang cerah tetapi sangat panas. Selama tiga hari, menurut catatan penyelenggara, total penonton sebanyak 51.600 orang. Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC Ari Respati mengatakan, WSBK Mandalika bersejarah karena menjadi tempat balapan ke-900 WSBK. Juga tentu dengan lahirnya juara dunia baru seperti tahun lalu.