Ancaman Tendangan Tim Kuda Hitam pada Grup F Piala Dunia 2022
Walaupun terkesan remeh, Grup F yang berisikan Belgia, Kroasia, Maroko, dan Kanada berpotensi jadi neraka dadakan. Di turnamen seakbar Piala Dunia, selalu ada momen tim kuda hitam menendang tim raksasa
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
Dari segi peringkat FIFA, sekilas Grup F tidak akan menjadi ujian berarti bagi timnas Belgia yang datang ke Piala Dunia dengan generasi emasnya. Tidak satu pun dari tiga kontestan lainnya, yaitu Kroasia, Maroko, dan Kanada yang masuk 10 besar peringkat FIFA. Namun, banyak hal tak kasat mata di grup ini. Ketiga tim lain berpotensi jadi kuda hitam yang menjegal langkah Belgia.
Grup F dihuni tim-tim yang belum pernah merengkuh trofi Piala Dunia sepanjang sejarah penyelenggaraannya. Meski begitu, ajang sekelas Piala Dunia selalu bisa menghadirkan kejutan demi kejutan. Selain Kroasia dan Belgia yang difavoritkan lolos dari fase grup, potensi ancaman dari Maroko dan Kanada tidak bisa dikesampingkan.
Kanada yang berperingkat 41 FIFA kembali ke Piala Dunia setelah absen selama 36 tahun. Les Rouges terakhir tampil di Piala Dunia Meksiko 1986 dan siap membuat keributan di edisi Piala Dunia keduanya ini. Sementara itu, Maroko yang menghuni peringkat 22 FIFA pun tidak bisa dipandang sebelah mata usai menjuarai Kejuaraan Nasional Afrika 2021 dan melaju ke perempat final Piala Afrika 2022.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, memandang Grup F amat beragam. Ia cukup mengenal Kroasia dengan generasi hebatnya yang menjadi runner-up Piala Dunia 2018. Adapun Kanada, bagi Martinez, tampil amat impresif dengan finis di peringkat teratas pada babak kualifikasi Piala Dunia zona CONCACAF dan menembus Piala Dunia keduanya.
Sedangkan, Maroko punya keterikatan yang kuat dengan Belgia sehingga bisa memunculkan “derbi”. Di Belgia, terdapat komunitas besar orang Maroko. Di timnas Maroko pun ada lima hingga enam pemain yang lahir di Belgia. Selain itu ada beberapa staf timnas yang pernah bekerja untuk Belgia dan Maroko.
“Pertandingan akan berlangsung ketat, jauh lebih sulit daripada yang terlihat dari ranking FIFA,” kata Martinez, dikutip dari majalah World Soccer.
Martinez menolak bila difavoritkan untuk melaju ke fase gugur. Bagi Martinez, tidak ada yang mutlak di Piala Dunia kali ini. Meski saat ini menempati peringkat dua FIFA, tidak ada yang bisa menjamin Belgia bisa lolos dengan mulus.
Hal itu karena Piala Dunia Qatar merupakan edisi yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Untuk pertama kali dalam sejarah, Piala Dunia dimainkan di musim dingin atau di saat liga-liga di dunia sedang berlangsung. Beberapa pekan jelang sepak mula pembuka Piala Dunia saja sudah banyak pemain-pemain tumbang akibat kelelahan dan cedera. Untuk itu, kemenangan akan menjadi milik tim yang benar-benar siap secara fisik, taktik, dan mental.
Pertandingan akan berlangsung ketat, jauh lebih sulit daripada yang terlihat dari ranking FIFA.
“Piala Dunia ini belum pernah terjadi sebelumnya. Walau begitu kami akan coba untuk terus melaju dan berharap bisa membuat pendukung bangga,” kata Martinez.
Di Piala Dunia keduanya bersama Belgia ini, Martinez mengisyaratkan masih akan mengandalkan generasi emas Belgia seperti Eden Hazard, Romelu Lukaku, Kevin De Bruyne, dan Dries Mertens.
Sejumlah pihak memperkirakan Belgia tidak akan mampu berbicara banyak di Qatar karena mempercayakan tim kepada generasi emas sudah terlampau kedaluarsa karena mereka sudah mulai menua. Untuk itulah banyak yang meragukan Martinez dan Belgia akan kembali bersinar sebagaimana mereka lakukan di Piala Dunia Rusia.
Berbeda dengan generasi emas Belgia yang hampir meredup, Kanada seperti baru memulai era baru dengan pemain-pemain mudanya seperti Atiba Hutchinson, Tajon Buchanan, Alphonso Davies, dan Jonathan David. Dipimpin pelatih asal Inggris, John Herdman, Kanada yang tidak diunggulkan bisa tampil tanpa beban.
Herdman yang baru empat tahun didapuk sebagai pelatih membawa Kanada finis di puncak klasemen kualifikasi zona CONCACAF. Di kualifikasi, Kanada mencatat delapan kemenangan dari 14 laga. Mereka mampu mengungguli kekuatan-kekuatan tradisional CONCACAF seperti Meksiko dan Amerika Serikat.
“Kenyataannya kami tidak mendapat ekspektasi lebih dari manapun. Kami punya ekspektasi sendiri dan kami punya motivasi kuat dari internal. Lagi pula siapapun bisa atau puna kesempatan menang di turnamen sepak bola. Jadi itulah semangat yang kami bawah ke Piala Dunia,” kata Herdman.
Tekad untuk menjungkalkan tim unggulan juga datang dari Maroko yang lolos ke Piala Dunia dua kali secara beruntun setelah terakhir kali berpartisipasi pada 1998. Di edisi 2018, Maroko gagal lolos dari fase grup setelah hanya mampu memetik satu hasil imbang dan dua kali kalah. “Singa Atlas” berambisi memperbaiki penampilan di Qatar.
Maroko mengandalkan pemain-pemain yang merumput di Eropa seperti Hakim Ziyech, Yassine Bounou, Noussair Mazraoui, Youssef En-Nesyri, hingga Munir El Haddadi. Hanya saja, Maroko baru saja memecat manajer Vahid Halilhodzic Agustus lalu setelah terlibat perselisihan berbulan-bulan dengan pemain sayap Chelsea, Hakim Ziyech.
Pergantian pemain tiga bulan jelang Piala Dunia merupakan sebuah langkah berani dari Maroko. Sebab, hal itu berpotensi mengganggu keseimbangan dan keharmonisan tim. Maroko kini ditangani Walid Regragui.
“Kami tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri. Saya tidak akan membuat banyak perubahan. Komposisi tim 80 persen akan sama dengan saat menjalani laga persahabatan di Spanyol (melawan Chile dan Paraguay). Kami bertekad melaju sejauh-jauhnya di Qatar. Mari kita lihat dan semoga yang terbaik akan datang,” kata Regragui.
Sementara itu, pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, pantang meremehkan Kanada dan Maroko yang tidak difavoritkan. Dalic berpendapat, Grup F sangat menarik dan kompetitif. Meski baru mengganti pelatih, Maroko adalah tim yang disegani di Afrika. Sedangkan Kanada punya generasi pemain muda yang sedang dalam performa puncak.
“Kami yakin punya kesempatan lolos. Namun, setiap pertandingan pasti akan berlangsung sulit. Kami akan melakukan yang terbaik untuk lolos ke fase gugur,” kata Dalic.
Di turnamen seakbar Piala Dunia, Belgia yang memiliki peringkat lebih baik dari ketiga kompetitornya tidak bisa lengah karena segala kemungkinan bisa terjadi. Mereka harus waspada agar tidak sasaran tendangan tim kuda hitam.