Harry Maguire tidak seburuk yang dikhawatirkan. Dengan tim yang solid, dia terbukti bisa menjadi alternatif terbaik pengganti sementara Varane.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MANCHESTER, SENIN – Terakhir kali bek Harry Maguire dan Lisandro Martinez menjadi pemain mula bersama, Manchester United menyudahi laga dengan trauma. Berselang dua setengah bulan, duet itu justru mampu menginspirasi kemenangan krusial “Setan Merah” sekaligus mengakhiri rasa khawatir di tengah cederanya bek utama, Raphal Varane.
MU menang susah-payah atas West Ham 1-0 yang pantang menyerah hingga akhir laga di Stadion Old Trafford, Manchester, pada Senin (31/10/2022) WIB. Berkat benteng pertahanan kokoh, gol semata wayang penyerang Marcus Rashford sudah cukup untuk mengamankan tiga poin tim tuan rumah.
Waktu tiga menit injury time menjadi sangat lama bagi MU dan sangat cepat untuk West Ham. Tim tamu tidak henti menyerang, menciptakan 10 tembakan setelah turun minum. Beberapa peluang nyaris membuat kedudukan kembali imbang.
Beruntung, ada Maguire yang membuat satu blok dan satu tekel krusial pada penghujung laga. Blok sang kapten tim itu sukses menghalau tendangan penyerang Jared Bowen yang tepat di depan gawang, sementara tekelnya menggagalkan aksi solo penyerang Said Benrahma.
Kiper MU David De Gea menjadi pahlawan terbesar lewat penyelamatan gemilang atas peluang terakhir lawan. Dia terbang mengamankan tendangan jarak jauh gelandang Declan Rice yang menuju tiang jauh tersebut. Saking dramatis, para pemain langsung saling berpelukan setelah bunyi peluit panjang wasit.
“Saya merasa sedikit lelah. Orang berpikir kiper tidak capek, tetapi kami tadi sangat menderita pada akhir laga. Kami mengontrol permainan secara umum. Hanya saja kesulitan pada akhir. Jujur saya senang dengan kemenangan ini,” kata De Gea yang membuktikan kapabilitasnya setelah tidak masuk 55 nama kandidat untuk tim nasional Spanyol di Piala Dunia Qatar 2022.
Raihan tiga poin tanpa kemasukan itu adalah prestasi besar bagi “Setan Merah”. Mengingat, pertahanan mereka diragukan sebelum laga tanpa kehadiran Varane. Adapun duet Varane dan Martinez yang menginspirasi kebangkitan MU setelah kejatuhan pada awal musim.
Maguire yang kehilangan posisi utama setelah MU kalah dari Brentford, dipercaya tampil oleh manajer Erik ten Hag. Pelapis pertama Varane, Victor Lindelof, juga tidak bisa tampil. Dengan duet itu, Maguire dan Martinez, trauma MU pada awal musim pun kembali.
Dia tampil luar biasa dalam melindungi kotak penalti. Dia pemain hebat dan pemain bertahan yang bagus.
Namun, Maguire dan rekan-rekan justru tampil sangat solid di lini pertahanan. Maguire tidak ceroboh seperti biasa, justru mampu menyapu bola sebanyak 8 kali. De Gea yang membuat blunder di laga lawan Brentford, menghasilkan empat penyelamatan krusial di laga tadi.
“Dia tampil luar biasa dalam melindungi kotak penalti. Dia pemain hebat dan pemain bertahan yang bagus. Kami melihat betapa pentingnya dia untuk tim ini. Saya semakin senang karena Maguire menyudahi laga tanpa kemasukan,” puji ten Hag.
Tidak hanya itu, Martinez dan bek sayap Diogo Dalot juga tampil sangat sigap. Mereka mengombinasikan total enam kali tekel, delapan kali sapuan bola, dan empat pengadangan. Meskipun bertubuh kecil dan harus menghadapi banyak umpan silang lawan, mereka selalu berada di posisi yang tepat.
Kambing hitam
Duet Maguire dan Martinez terlihat berbeda karena energi tim yang juga tidak sama lagi seperti lawan Brentford. Seluruh pemain MU ikut berlari dan turun bertahan bersama, tidak terkecuali sang mega bintang Cristiano Ronaldo. Kohesi tim itu yang tidak terlihat ketika terakhir kali mereka berduet.
Selain termotivasi tren positif, MU juga sudah semakin menyatu dengan prinsip bermain ten Hag. Adapun sang manajer yang berkarakter otoriter itu ingin pemain selalu berjuang bersama. “Spirit tim ini hebat. Anda bisa melihat itu (lawan West Ham),” ujar ten Hag.
Di sisi lain, kualitas individu di dalam tim turun menentukan. Gelandang bertahan seharga 70 juta euro, Casemiro, belum hadir ketika MU terpincang-pincang pada awal musim. Dampak peraih 5 trofi Liga Champions itu sangat besar. Dia mampu menutup ruang-ruang yang berpotensi menimbulkan bahaya, meringankan tugas para bek.
Kombinasi energi tim dan kualitas individu itu yang membuat West Ham kesulitan. Manajer West Ham David Moyes memasukkan penyerang Michail Antonio untuk menggantikan Gianluca Scamacca. Antonio dengan keunggulan fisik dan lari cepat cukup merepotkan, tetapi bisa diantisipasi benteng MU.
Ten Hag juga bersiasat setelah melihat anak asuhnya diserang tanpa henti. Dia memasukkan gelandang Scott McTominay dengan penyerang sayap Anthony Elanga. Pergantian itu bertujuan untuk mengokohkan lini tengah. Adapun gelandang West Ham yang merupakan punggawa timnas Inggris, Declan Rice, cukup mendominasi lini tengah.
“Jika Anda melihat laga ini, kami begitu tipis (dengan hasil imbang). Kami pantas untuk membawa pulang sesuatu. Saya turut senang dengan De Gea karena dia pria yang hebat (selama saya di MU), tetapi kecewa karena peluang kami digagalkan olehnya,” kata Moyes yang merupakan mantan manajer MU.
Tim asuhan ten Hag pun merasakan kemenangan sempurna. Mereka berhasil naik menuju peringkat ke-5 klasemen sementara, mengudeta posisi Chelsea. Rashford semakin percaya diri setelah mencetak gol ke-100 di MU. Terakhir, konflik Ronaldo dengan ten Hag telah mereda. (AP/REUTERS)