Sentuhan positif Manajer Chelsea Graham Potter bakal diuji Manchester United, Sabtu. ”Si Biru” bertekad mengakhiri paceklik kemenangan atas MU dengan berbekal ”sihir” Potter.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, JUMAT — Graham Potter adalah orang pertama yang menghadirkan mimpi buruk bagi manajer Erik ten Hag dalam debutnya di Liga Inggris bersama Manchester United. Setelah membantu Brighton & Hove Albion menumbangkan MU, 2-1, pada pekan perdana, ”sihir” Potter dibutuhkan klub barunya, Chelsea, untuk menjaga rekor tidak terkalahkan.
Tidak hanya menjaga catatan positif atas Ten Hag, Potter juga ingin mencetak sejarah baru di Chelsea. Jika mampu menghindari kekalahan dari MU pada laga di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (22/10/2022) pukul 23.30 WIB, Potter bakal tercatat sebagai manajer dengan rekor tak terkalahkan terpanjang di awal karier menangani ”Si Biru”.
Sejauh ini, mantan Manajer Brighton & Hove Albion itu telah mengantarkan Chelsea tak terkalahkan di tujuh laga. Catatan itu menyamai capaian para mantan manajer Chelsea, seperti Thomas Tuchel (2021), Jose Mourinho (2004), Carlo Ancelotti (2009), dan Luiz Felipe Scolari (2008).
Alhasil, jika bisa meraup poin atas tim ”Setan Merah”, Potter bakal menjadi manajer pertama Chelsea yang tak terkalahkan di delapan laga perdana memimpin klub London itu. Potter punya bekal bagus meraih rekor itu seiring perbaikan signifikan di lini pertahanan Chelsea.
Ia mengembalikan kekokohan lini belakang Si Biru. Kiper termahal sejagat, Kepa Arrizabalaga, kembali dipercaya sebagai kiper utama. Dari tujuh laga bersama Potter, gawang Si Biru baru kebobolan dua gol. Setelah itu, gawang Chelsea tidak kebobolan di lima laga beruntun, termasuk tiga laga Liga Inggris. Mereka pun meraup 10 poin dari empat laga Liga Inggris terakhirnya.
Performa itu adalah peningkatan drastis dibandingkan rezim sebelumnya. Dalam tujuh laga musim ini bersama Tuchel, manajer sebelumnya, gawang Si Biru kemasukan 10 gol. Mereka hanya bisa sekali nirbobol, yaitu ketika membekap Everton, 1-0, di pekan perdana Liga Inggris.
”Kami tak punya waktu beristirahat dan harus terus melanjutkan performa ini. Empat poin (dari dua laga tandang beruntun) bukan hal buruk. Kami akan berusaha kembali meraih poin penuh di laga (Sabtu) nanti,” kata Potter kepada Chelsea TV, Jumat (21/10/2022).
Ketika bertandang ke markas Brentford, Stadion Gtech Community, Kamis lalu, isi kepala Potter sesungguhnya telah dipenuhi persiapan melawan MU. Ketika itu, Chelsea mampu menahan Brentford berkat penampilan gemilang Arrizabalaga.
Pada laga itu, Potter mengistirahatkan sejumlah pemain utamanya. Sebagai contoh, ia memainkan Trevor Chalobah untuk mengisi posisi bek utama yang biasa ditempati Thiago Silva.
Ia juga hanya memberikan kesempatan gelandang serang, Mason Mount, tampil sejam sebelum digantikan pemain muda, Carney Chukwuemeka. Adapun dua penyerang utama Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang dan Raheem Sterling, hanya diturunkan di babak kedua.
”Pekan sulit dengan memainkan dua laga tandang telah kami lalui. Jadi, kami perlu segera memulihkan diri agar tampil maksimal saat menjalani laga besar di rumah (versus MU). Kami tidak sabar bertemu pendukung yang akan membantu kami bermain baik demi meraih tiga poin,” ujar Potter.
Saya sekarang tahu lebih banyak tentang dia (Potter). Di pertemuan pertama, dia mungkin tahu lebih banyak tentang saya. Namun, laga ini bukanlah sekadar duel manajer. (Erik ten Hag)
Dalam empat duel terakhir di dua musim terakhir, kedua tim selalu bermain imbang. Pada dua laga di musim 2020-2021, duel Chelsea kontra MU selalu berakhir imbang 0-0. Lalu, kedua tim berbagi skor, 1-1, pada dua pertemuan di musim lalu.
Ten Hag sesumbar
Di kubu sebaliknya, Ten Hag sesumbar dirinya dan MU telah berkembang pesat dibandingkan pada laga pertama berjumpa Potter yang ketika itu masih menangani Brighton & Hove Albion. Ten Hag optimistis dapat membalas kekalahan dari Potter yang tengah menjalani fase ”bulan madu” pada debutnya menangani tim papan atas seperti Chelsea.
”Saya sekarang tahu lebih banyak tentang dia (Potter). Di pertemuan pertama, dia mungkin tahu lebih banyak tentang saya. Namun, laga ini bukanlah sekadar duel manajer, melainkan pertarungan dua tim,” ujar Ten Hag dilansir BBC.
Pada laga sebelumnya, MU membekap Tottenham Hotspur, 2-0 sekaligus menampilkan performa terbaik mereka pada musim ini. Selain menang, MU mendominasi penguasaan bola serta mencetak rekor sebagai tim dengan jumlah tembakan terbanyak di Liga Inggris musim ini, yaitu total 28 tembakan di laga itu.
Laga itu menunjukkan MU tampil ganas saat menghadapi lima tim lainnya yang berpredikat ”Enam Besar” di Inggris. Sebelumnya, mereka juga menumbangkan Liverpool dan Arsenal di Stadion Old Trafford. MU mencatatkan rerata 2,25 poin per gim dalam empat laga kontra tim-tim ”Big Six”.
Mereka gagal mencetak rekor sempurna karena takluk, 3-6, dari Manchester City di Stadion Etihad, 2 Oktober lalu. Meskipun begitu, rerata poin MU melawan tim-tim terbaik di Inggris itu masih lebih baik dibandingkan ketika menghadapi tim-tim papan tengah dan bawah, yaitu rerata 1,9 poin per laga.
”Saya tidak pernah menganggap kekalahan atas City menjadi isu dari performa buruk kami di laga tandang. Kami tetap akan mendapat dukungan dari fans. Maka, kami sangat menantikan bermain di Stamford Bridge yang akan menghadirkan atmosfer fantastis,” ujar Ten Hag. (AFP)